AlphaTauri Lakukan Perbaikan Besar AT03 di F1 GP Prancis
AlphaTauri mendengarkan masukan dari para pembalapnya. Mereka punya waktu kurang dari dua pekan untuk membuat upgrade yang bakal diuji di F1 GP Prancis.
Foto oleh: Peter Fox
Setelah meninjau hasil dalam tiga putaran terakhir, petinggi tim yang bermarkas di Faenza, Italia, yakin akan sulit bersaing tanpa perubahan besar pada AT03. Poin terakhir dipersembahkan Pierre Gasly yang finis P5 dalam Grand Prix Azerbaijan.
Kans menambah poin hilang ketika Gasly dan rekan setimnya, Yuki Tsunoda, malah bertubrukan di Silverstone. Alhasil, misi bersaing demi posisi di papan tengah tersendat.
Perolehan mereka hingga saat ini adalah 27 poin sehingga bertengger di peringkat kedelapan, hanya lebih baik daripada Aston Martin dan Williams.
“Kami mendapat pandangan jelas apa yang perlu diatasi. Kami akan memiliki pembaruan besar-besaran di Prancis, jadi pada badan dan lantai. Targetnya mengatasi kelemahan yang sudah diidentifikasi,” ujar direktur teknik Jody Egginton.
“Kami keluar fase dengan banyak tim, tapi jika itu memenuhi harapan seharusnya memberikan kami mobil yang sedikit mudah untuk disetel dan ditangani. Itu update aerodinamika dan sekarang terjadi perlombaan senjata.”
Egginton mengutarakan tidak terlalu terganggu dengan gerak pantulan mobil. Jadi mereka tidak melakukan perbaikan masif sebelumnya.
“Kami bukan yang paling terimbas dengan porpoising. Awal musim, kami belajar beberapa hal tentang lantai,” ia melanjutkan.
“Kami bereaksi terhadap itu secepatnya dan melakukan update lebih kecil pada mobil. Kemudian di Imola, kami menempatkan sesuatu yang lebih besar. Sekarang, kami pikir mobil berperilaku denga baik. Kami bukan yang terimbas sangat buruk.
“Jadi sekarang, ini tentang menjadi ‘baiklah, kami ingin mendapatkan performa terhadap peta aero, dan area mana yang kami targetkan secara khusus?’”
AlphaTauri mendengarkan masukan dari para pembalapnya. Mereka punya waktu kurang dari dua pekan untuk membuat upgrade yang bakal diuji di F1 GP Prancis.
Setelah meninjau hasil dalam tiga putaran terakhir, petinggi tim yang bermarkas di Faenza, Italia, yakin akan sulit bersaing tanpa perubahan besar pada AT03. Poin terakhir dipersembahkan Pierre Gasly yang finis P5 dalam Grand Prix Azerbaijan.
Kans menambah poin hilang ketika Gasly dan rekan setimnya, Yuki Tsunoda, malah bertubrukan di Silverstone. Alhasil, misi bersaing demi posisi di papan tengah tersendat.
Perolehan mereka hingga saat ini adalah 27 poin sehingga bertengger di peringkat kedelapan, hanya lebih baik daripada Aston Martin dan Williams.
“Kami mendapat pandangan jelas apa yang perlu diatasi. Kami akan memiliki pembaruan besar-besaran di Prancis, jadi pada badan dan lantai. Targetnya mengatasi kelemahan yang sudah diidentifikasi,” ujar direktur teknik Jody Egginton.
“Kami keluar fase dengan banyak tim, tapi jika itu memenuhi harapan seharusnya memberikan kami mobil yang sedikit mudah untuk disetel dan ditangani. Itu update aerodinamika dan sekarang terjadi perlombaan senjata.”
Egginton mengutarakan tidak terlalu terganggu dengan gerak pantulan mobil. Jadi mereka tidak melakukan perbaikan masif sebelumnya.
“Kami bukan yang paling terimbas dengan porpoising. Awal musim, kami belajar beberapa hal tentang lantai,” ia melanjutkan.
“Kami bereaksi terhadap itu secepatnya dan melakukan update lebih kecil pada mobil. Kemudian di Imola, kami menempatkan sesuatu yang lebih besar. Sekarang, kami pikir mobil berperilaku denga baik. Kami bukan yang terimbas sangat buruk.
“Jadi sekarang, ini tentang menjadi ‘baiklah, kami ingin mendapatkan performa terhadap peta aero, dan area mana yang kami targetkan secara khusus?’”
Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT03
Photo by: Alessio Morgese
Gasly mengutarakan kekesalan karena mobilnya tak bisa menyaingi lawan meski sudah berusaha keras menambah kecepatan. AT03 juga kekurangan downforce pada tikungan kecepatan tinggi.
“Saat ini sangat berat. Kami melihatnya dalam latihan, kami lihat itu di Silverstone. Jadi hanya kerepotan, dan kami belum membawa apa pun di masa lalu untuk beberapa bulan,” ucapnya.
“Saya kira sekarang, kami tahu kehilangan downforce dalam kecepatan tinggi, dan kami kehilangan terlalu banyak waktu dibanding lawan. Jadi kami hanya perlu lebih banyak beban.
“Kemudian setelah mencoba membuat bagian depan bekerja sedikit lebih baik di apex, kami berjuang dengan habis-habiran. Dengan Yuki, feedback kami sebenarnya tidak terlalu jauh satu sama lain, yang cukup positif.
“Saya kira upgrade pertama lebih untuk bereaksi terhadap peraturan baru ini dan porpoising yang dihadapi saat ini. Sekarang, harus murni didorong oleh kinerja.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments