Alpine A521 Pengusung Ambisi Renault
Alpine A521 diperkenalkan ke depan publik secara daring pada Selasa (2/3/2021) dengan desain bodi dan warna yang benar-benar baru. Mobil ini siap memenuhi ambisi Renault yang ingin mengembalikan masa kejayaan di Formula 1.
Foto oleh: Alpine
Groupe Renault (Renault Group) memang sudah memensiunkan nama tim Formula 1, Renault F1, sejak akhir Kejuaraan Dunia Formula 1 2020 lalu.
Namun, para teknisi pembuat sasis di Enstone (Inggris) dan mesin di Viry-Chatillon (Prancis) akan tetap bersaing di F1 musim 2021ini dengan nama Alpine F1 Team.
Mobil yang akan dipakai Fernando Alonso dan Esteban Ocon di F1 2021 pun memiliki filosofi tersendiri dengan makna sejarah yang dalam. Alpine A521 diambil dari sasis prototipe pertama Renault di F1 pada 1975, Alpine A500.
Selain mengganti nama tim dan “memulangkan” Alonso – juara dunia F1 2005 dan 2006 bersama Renault – pabrikan asal Prancis itu juga mengubah struktur manajemen tim Formula 1 mereka.
Setelah pengunduran diri Cyril Abiteboul dari posisi prinsipal tim, Laurent Rossi dipilih menjadi General Manager Alpine F1 Team dan harus melaporkan langsung kepada Luca de Meo sebagai CEO Renault Group.
Mantan Prinsipal Suzuki MotoGP, Davide Brivio, dipilih sebagai race director sedangkan Marcin Budkowski bertanggung jawab atas pembuatan mobil.
Tahun lalu, De Meo menegaskan ingin mendongkrak merek mobil sport Renault. Untuk mengingatkan publik bila Renault memiliki brand mobil sport, nama Alpine pun dipilih untuk menjadi tim mereka di F1.
Tetapi, pemilihan nama Alpine juga memiliki implikasi lain. Pada Mei 2020, Renault terpaksa mem-PHK 15 ribu karyawannya dari seluruh dunia yang 4.600 di antaranya di Prancis.
Kebijakan tersebut diperkirakan mampu membuat Renault menghemat hingga 3 miliar euro sampai 2025. Renault lewat Alpine sepertinya tengah mengumpulkan anggaran untuk mengembangkan mesin untuk regulasi baru yang akan dimulai pada 2025.
Dengan anggaran sekira 200 juta euro per tahun, Renault lewat Alpine harus menjadi salah satu tim elite di F1. Mereka akan hancur bila gagal, utamanya jika sampai tidak mampu menang.
Desain grafis dan warna (livery) Alpine A521 didominasi biru metalik dengan sentuhan merah dan sedikit putih. Antony Villain selaku Kepala Desain Alpine F1 Team menjelaskan, livery ini tidak hanya menggambarkan babak baru bagi Renault lewat Alpine.
“Kami ingin penampilan yang benar-benar berbeda. Logo Alpine yang diperbesar plus warnanya merupakan representasi dari warna bendera Prancis. Bukan hanya Prancis tetapi juga Inggris karena pabrik sasis kami berlokasi di Enstone,” kata Villain.
Esteban Ocon, peringkat ke-12 F1 2020 yang mampu finis P2 di GP Sakhir, yang hadir secara virtual dalam acara tersebut menambahkan, livery Alpine A521 mengesankan mobil ini sangat cepat.
“Saya berharap mobil ini mampu cepat sesuai penampilannya. Saya senang tim ini menjadi kombinasi antara gairah dan motivasi ala Prancis dengan kecanggihan teknologi milik Inggris,” kata pembalap asal Prancis tersebut.
“Kami akan langsung menekan begitu berada di kokpit mobil generasi baru ini. Alpine A521 merupakan mobil hasil evolusi. Data dari uji di terowongan angin (wind tunnel) mengindikasikan kami mampu bertarung di 10 besar secara reguler,” kata Ocon.
Budkowski mengakui bila Alpine A521 yang mengusung mesin Renault E-Tech 21 merupakan evolusi dari sasis mereka musim lalu, Renault R.S.20.
“Namun kami melakukan pengembangan agresif di paruh pertama musim (lalu) untuk merespons dua perubahan besar. Di satu sisi, konstruksi ban musim ini akan baru (tidak sekuat musim lalu),” ucap Budkowski.
“Di sisi lain, Alpine A521 juga memenuhi syarat perubahan regulasi aerodinamika yang dilakukan FIA yang memaksa para desainer kami mengurangi gaya tekan (downforce).”
Alpine didirikan oleh Jean Redele pada 1955. Nama Alpine dipilih pembalap asal Prancis itu untuk mengenang kemenangannya di ajang Alpine Cup 1954. Pada 1973, Renault mengambil alih saham mayoritas Alpine.
Nama Alpine kian terkenal di seluruh dunia berkat salah satu produk mobil sport mereka yang begitu fenomenal, A110.
Alpine pernah turun di Formula 3 dan Formula 2 baik sebagai tim maupun bekerja sama dengan Renault. Alpine juga sempat mendampingi Renault saat era mesin turbo di F1.
Sasis pertama Alpine saat kali pertama turun di F1 1977 adalah Alpine A500 yang diperkenalkan dua tahun sebelumnya.
Pada 1978, gabungan nama Renault dan Alpine dipakai untuk sasis yang mengantar Didier Pironi and Jean-Pierre Jaussaud menguasai 24 Hours of Le Mans, yakni Renault Alpine A442B yang merupakan sasis prototipe.
Di Formula 1, sebagai tim pabrikan, sejak debut pada 1977, Renault baru dua kali menjadi juara dunia konstruktor dan pembalap. Itu terjadi saat Fernando Alonso menjadi kampiun pada 2005 dan 2006.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments