Alpine Kini Perlu Fokus pada Race Pace
Prinsipal Alpine F1 Otmar Szafnauer mengatakan timnya harus fokus meningkatkan race pace menyusul kegagalan mencetak poin untuk pertama kalinya pada musim 2022 di Sirkuit Imola, akhir pekan lalu.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Otmar Szafnauer melihat jet darat Alpine tahun ini, A522, kembali memperlihatkan kecepatan satu lap yang bagus, meski tidak begitu terlihat baik saat sprint maupun race utama Grand Prix Emilia Romagna.
Fernando Alonso menguji coba floor baru di mobilnya selama akhir pekan GP Emilia Romagna di Sirkuit Imola, yang tampaknya bekerja dengan baik, dan berkontribusi kepadanya dalam kualifikasi kelima.
Namun, pembalap Alpine asal Spanyol tersebut merosot dengan ban yang mengalami graining ketika sprint dan kemudian harus retired dari Grand Prix setelah mengalami kerusakan sidepod akibat kontak dengan Mick Schumacher (Haas).
Sementara rekan setim Alonso, Esteban Ocon, memulai sprint P19 usai kegagalan girboks di kualifikasi. Ia naik ke P11 dalam akhir race utama, sebelum turun tiga posisi akibat penalti karena nyaris menabrak Lewis Hamilton (Mercedes) di pit.
“Kabar baiknya adalah mobilnya (melaju) cepat. Kecepatan satu putaran kami terlihat bagus. Kami hanya harus bekerja sedikit pada race pace,” ujar Szafnauer kepada Motorsport.com.
“Kabar buruknya adalah Esteban (Ocon) mengalami kemunduran gara-gara problem girboks. Lalu ia start dari urutan 19, tetapi saya pikir itu bagus karena ia finis di urutan ke-11.
“Tetapi Fernando (Alonso) lebih frustrasi sebab sudah cukup cepat untuk menempati urutan kelima, dan gagal meraih poin lagi. Mick (Schumacher) spin dan menyenggol, balapan tamat.
“Begitu dia merusak sidepod, kami tak punya opsi selain memintanya kembali ke pit. Ada lubang besar di sidepod dan kerusakan di floor, namun untungnya tidak ada yang lain.”
Otmar Szafnauer menambahkan bahwa setelah kedua pilot Alpine tersebut mengalami masalah ban dalam sesi sprint, tetapi selama balapan pada hari Minggu, situasinya jadi jauh lebih baik untuk Ocon.
Fernando Alonso, Alpine A522, Sebastian Vettel, Aston Martin AMR22, Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT03
Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images
“Kami punya lebih sedikit (isu) sebab kami belajar dari sprint. Esteban satu-satunya yang menyelesaikan balapan. Namun, kami mengalami graining seperti saat sprint, dan terutama dengan (ban) intermediate kami lebih baik daripada para pesaing di sekitarnya,” tutur Szafnauer.
“Seandainya kami tetap bertahan dengan intermediate, saya pikir dia akan mampu menyalip beberapa mobil di depannya saat berusaha untuk bisa mengejar ketertinggalan.”
Sang prinsipal juga menjelaskan mengenai penalti yang diterima Ocon begitu mobilnya dirilis kru setelah pergantian ban. “Dia harus menghindari yang lain, yang berarti pit stop-nya lambat. Tetapi dia melihat Lewis datang dan menjauh darinya,” ucap Szafnauer.
“Namun kemudian (Lance) Stroll juga dilepaskan (kru pit Aston Martin) dengan cara yang serupa, tetapi dia lolos begitu saja (dari penalti). Itulah yang terjadi.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments