Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alpine Perlakukan Piastri seperti Pembalap Utama

CEO Alpine, Laurent Rossi, menegaskan kalau Oscar Piastri disiapkan untuk Formula 1. Jadi tim Prancis  bakal membuat program khusus untuk juara dunia Formula 2 2021 tersebut.

Oscar Piastri, Reserve Driver, Alpine F1 Team

Oscar Piastri, Reserve Driver, Alpine F1 Team

Carl Bingham / Motorsport Images

Meski memborong juara tiga tahun beruntun dari berbagai kelas, yakni Formula Renault, Formula 3 dan Formula 2, bukan jaminan dia promosi ke level tertinggi. Gelar dari F2 musim lalu malah jadi bumerang.

Piastri tidak boleh lagi berduel di kelas menengah tapi kursi F1 juga belum tersedia untuknya. Alpine pun mengambil jalan tengah dengan mendudukkannya sebagai pembalap tes sekaligus cadangan.

Agar pemuda 21 tahun tersebut siap menyongsong kans ke F1 musim depan, maka mereka memperlakukannya seolah pembalap sungguhan, minus balapan.

Piastri ambil bagian dalam setiap tes dan simulator sendirian, tanpa harus berbagi dengan Esteban Ocon dan Fernando Alonso. Ia juga dikirim mengikuti pengarahan pembalap pada akhir pekan balapan.

Kepada Motorsport.com, Rossi menjelaskan peran unik Piastri. “Ini akan jadi program uji coba yang diperluas, banyak hari tes, banyak kilometer, banyak simulator,” ujarnya.

“Biasanya kami tidak punya pembalap sama melakoni semua hari tes atau simulator, hanya jika itu membantu memiliki sudut pandang berbeda. Namun, kami merasa bahwa Oscar mungkin akan memberi lebih banyak ketimbang pembalap minim penampilan semusim dalam simulator, pertama-tama.

“Dan akan mendapatkan lebih banyak program diperluas di dalam trek dan luar dalam simulator. Dia bakal banyak belajar dan memberikan banyak kepada kami.”

Alpine meminta Piastri berperan aktif pada aktivitas di garasi, menganalisis kelebihan serta kekurangan A522 lewat data, dan memperhatikan mobil balap lain. Umpan baliknya sangat dinantikan.

Baca Juga:

“Ditambah lagi, kami melibatkannya lebih dalam daripada pembalap lain dalam ruang briefing dari analisis data. Dia juga melihat mobil lain dan jalur balapan mereka serta menyediakan umpan balik terkait tingkah mobil, atau para pembalap, bagaimana mereka mengambil belokan dan sesuatu seperti itu,” ia mengungkapkan.

“Oscar memberi masukan lebih baik, feedback lebih baik, karena Anda dapat bergantung pada itu. Itu tidak seperti seseorang mengatakan sesuatu dan Anda seperti, ‘Ya benar, apa yang Anda tahu?’

“Jadi dia mendapat banyak informasi, banyak pengalaman dan keahlian. Ini lebih intens daripada seorang rookie atau program pembalap cadangan akan mendapat.

“Bahkan dibanding tahun lalu, pembalap cadangan tidak perlu terlibat dalam semua pengarahan atau tanya jawab. Jelas tidak melakukan semua tes. Jelas tidak akan banyak melakukan simulator. Dan itu wajar. Sedangkan, Oscar melakukan itu semua.”

Piastri diproyeksikan akan tampil dalam latihan bebas 1 musim ini. Awalnya, mereka ingin menurunkan dalam F1 GP Australia pekan lalu. Momen itu akan terasa spesial karena dilakukan di kampung halamannya.

Hanya saja, aturan baru dan perombakan tata letak Sirkuit Albert Park, membuat rencana diurungkan. Mereka tak ingin kehilangan sasis karena kurang terampilnya rookie tersebut mengendalikan mobil baru.

“Kami menyukai ide tersebut. Itu akan jadi cerita hebat. Tapi, sejujurnya mobil-mobil itu baru. Mereka masih rapuh untuk semua tim,” katanya.

Oscar Piastri, pembalap cadangan Alpine, berkompetisi lawan para pembalap gokart muda di Todd Road Karting Circuit

Oscar Piastri, pembalap cadangan Alpine, berkompetisi lawan para pembalap gokart muda di Todd Road Karting Circuit

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

“Pembalap masih belajar dan kami belajar. Jadi FP apa pun, termsuk FP1, sangat penting. Trek ini juga baru. Jadi itu merupakan badai sempurna. Kami tidak punya banyak suku cadang.

“Ini satu hal untuk pembalap reguler dan merusak mobil. Itu hal lain yang memberikan tekanan kepada seorang rookie, sebagai pembalap bertalenta. Jika tiba-tiba Anda melaju dan merusak sasis, untuk alasan apa pun, kemudian Anda akan seperti Haas, sekarang Anda tidak punya sasis cadangan.

“Ada terlalu banyak parameter yang menentangnya. Jadi, sungguh disesalkan, kami memutuskan itu akan dilakukan bagian akhir musim.

“Kami punya sejumlah grand prix yang dirancang sebaik mungkin. Berpikir tentang grand prix di mana para pembalap sangat nyaman karena mereka balapan di trek itu seperti miliaran kali dan FP1 tidak penting. Itu dapat jadi opsi. Dan/atau grand prix di mana taruhannya kurang tinggi.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Nasib Buruk Nikita Mazepin Masih Berlanjut
Artikel berikutnya Masa Depan Oscar Piastri di Alpine Dipastikan pada Juli

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia