Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alpine Ubah Prioritas untuk F1 2022

Untuk menghadapi Kejuaraan Dunia Formula 1 2022, Alpine F1 berani mengubah skala prioritas dan filosofi.

Esteban Ocon, Alpine A521

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Dalam beberapa tahun terakhir, termasuk saat masih bernama Renault, Alpine selalu mengedepankan keandalan (reliability, daya tahan). Namun, untuk F1 2022 yang mengusung sejumlah regulasi baru, utamanya aerodinamika, Alpine mengubah filosofinya.

“Anda akan sulit untuk memiliki reliability dan performa secara bersamaan. Jadi, apa yang kami fokuskan dalam pengembangan untuk F1 2022?” tutur CEO Alpine Laurent Rossi seperti dikutip Formel1.de.

“Selama ini, kami menilai ada beberapa momen Alpine kesulitan dengan daya tahan. Itulah pilihan yang kami ambil. Karena itulah fokus utama kami dulu adalah reliability.”

Meskipun begitu, akibat perubahan regulasi yang salah satunya tidak boleh mengutak-atik mesin (engine freeze) mulai musim ini, Alpine siap mengambil langkah berbeda mulai F1 2022.

“Itulah mengapa saya menegaskan kepada tim untuk bekerja sampai batas limit (performa mesin). Saya tidak peduli hal lain,” kata Rossi lagi.

Perubahan yang diambi Alpine ini bukan tanpa risiko. Namun, pabrikan asal Prancis tersebut sudah siap untuk menanggung segala konsekuensinya.

Laurent Rossi, CEO, Alpine F1, dan Esteban Ocon, Alpine F1, merayakan kemenangan di podium F1 GP Hungaria 2021.

Laurent Rossi, CEO, Alpine F1, dan Esteban Ocon, Alpine F1, merayakan kemenangan di podium F1 GP Hungaria 2021.

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

“Saya lebih memilih power unit (PU) yang mampu mengeluarkan performa maksimum daripada merasa nyaman dengan PU yang lebih memiliki daya tahan bagus namun kurang performa,” tutur Rossi.

Lebih jauh Rossi menjelaskan bila reliability bisa dikembangkan sambil berjalan, sedangkan performa tidak.

Insinyur asal Prancis yang memulai karier di Renault pada tahun 2000 di divisi pengembangan mesin khususnya kalibrasi mesin bensin, supercharge, dan konsep hybrid tersebut juga tidak takut bila nantinya Alpine akan lebih sering mundur karena reliability yang kurang ini.

“Dalam beberapa pekan terakhir, kami melibas ribuan kilometer dengan mesin baru ini dan tidak mengalami masalah berarti. Itu jelas kabar bagus,” ujar Rossi.

Salah satu tantangan menarik bagi Alpine adalah mereka berencana mengaplikasi apa yang disebut split-turbo.

“Mesin nanti akan benar-benar didesain baru. Seluruh konsep juga baru. Akan ada dua turbo pada mesin namun dipasang dalam satu elemen sehingga bentuknya akan lebih kompak,” katanya.

Baca Juga:

Laurent Rossi berharap PU baru nanti benar-benar mampu membawa Alpine bersaing di antara tim-tim papan atas.

“Bobot mesin akan lebih ringan dan bisa dioperasikan dengan lebih banyak setelan, utamanya dari sisi temperatur dan tekanan. Ini benar-benar perubahan besar bagi kami yang kami harapkan mampu memperkecil gap dengan tim-tim atas,” ucap Rossi.

Alpine dijadwalkan memperkenalkan sasis untuk F1 2022, A522, pada Senin (21/2/2022) malam waktu setempat atau Selasa dini hari pukul 12:30 WIB.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lubang Menganga Muncul di Tikungan 6 Sirkuit Interlagos
Artikel berikutnya Haas VF-22 Shakedown di Barcelona bersama Nikita Mazepin

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia