Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

Analisis: Cara FIA larang sayap-T dan sirip hiu

Menyikapi komplain dari para fans dan pengamat di pitlane, Grup Strategi Formula 1 dan komisi F1 akhirnya menyetujui aturan baru yang akan melarang penggunaan perangkat sayap-T dan sirip hiu untuk musim 2018.

2018 Shark Fin Ban

Foto oleh: FIA

Analisis teknis Giorgio Piola

Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.

Pemakaian perangkat sirip hiu dan sayap tambahan pada bagian penutup mesin, merupakan hasil dari celah regulasi F1 2017 yang berhasil dimanfaatkan oleh beberapa tim.

Meski para desainer awalnya sedikit enggan menerapkan kedua konsep tersebut karena alasan estetika, mereka sadar bahwa kencangnya laju mobil menjadi lebih penting ketimbang penampilannya.

 

Munculnya aturan baru

Perubahan aturan yang akan diberlakukan pada musim 2018 sebenarnya cukup sederhana. Tapi aturan tersebut menjadi dibutuhkan untuk menutup celah yang terbuka pada musim ini.

Pada rancangan awal regulasi F1 2017, konsep sayap-T sebenarnya mustahil untuk bisa diterapkan. Namun karena adanya revisi, terutama pada Artikel 3.15.1, membuat perangkat tambahan tersebut menjadi diperbolehkan.

T-Wing rule
Aturan sayap-T

Foto oleh: Giorgio Piola

Seperti yang terlihat dari gambar di atas, regulasi telah mengatur bahwa komponen bodywork tidak boleh terpasang pada area kotak berwarna merah.

Namun, setelah ditafsirkan lebih lanjut, larangan tersebut tidak menyentuh area sepanjang 750mm yang terletak di antara kedua kotak merah seperti yang ada di gambar.

Perubahan aturan

Agar bisa menghilangkan sirip hiu dan sayap-T, FIA akhirnya memperkenalkan sebuah aturan baru yang secara khusus melarang pemasangan perangkat atau bodywork di bagian atas penutup mesin.

2018 Shark Fin Ban
Larangan sirip hiu 2018

Foto oleh: FIA

Seperti yang terlihat dari gambar di atas, tim-tim F1 tidak akan bisa lagi memasang perangkat apapun di luar garis batas imajiner yang terletak di sekitar area penutup mesin.

Aturan baru untuk 2018 menyebutkan: "Ketika dilihat dari samping, bodywork yang terpasang di depan garis tengah roda belakang, tidak boleh menyentuh garis paralel diagonal di atas area penutup mesin."

Area penutup mesin didefiniskan dalam warna hijau, sementara area yang dilarang didefinisikan dalam warna merah.

Aturan tersebut secara teori sudah cukup untuk memaksa tim menghentikan penggunaan sirip hiu dan sayap-T pada musim depan.

Pengembangan sayap-T

Tapi setidaknya untuk saat ini, sayap-T yang terpasang pada mobil enam tim F1 masih akan bertahan. Bahkan ada kemungkinan munculnya tim baru yang akan ikut menerapkan konsep tersebut di GP Spanyol mendatang.

Berbagai macam implementasi desain sayap-T juga sebenarnya sangat menarik untuk dilihat. Sayap-T McLaren misalnya yang memiliki bentuk oval, sementara Williams menerapkan sayap-T ganda pada mobil FW40 mereka – sekaligus memperjelas celah kotak regulasi yang telah kita simak sebelumnya.

Mari kita lihat perbedaannya

T-Wing table
Tabel variasi sayap-T

Foto oleh: Giorgio Piola

Ferrari (kiri-atas) merupakan tim pertama yang memperlihatkan desain sayap-T. Memiliki bentuk yan relatif sederhana, sayap-T mereka menawarkan tambahan downforce. Ujung sayap yang menekuk ke bawah dimaksudkan untuk memanipulasi ujung pusaran udara sayap belakang.

Iterasi ketiga sayap-T Mercedes (tengah-atas) memiliki desain yang lebih rumit ketimbang versi awal – yang memiliki kemiripan dengan desain sayap tunggal Ferrari.

Haas (kanan-atas) telah memasang sayap-T sejak tes pramusim. Tapi di GP Australia, mereka harus meningkatkan kekokohan struktur sirip hiu (panah merah) untuk mengatasi masalah bergoyangnya sayap-T yang kemudian menjadi kekhawatiran FIA.

Williams (kiri-bawah) berusaha memanfaatkan kotak celah regulasi dengan memasang dua sayap-T pada mobil FW40 mereka.

McLaren (tengah-bawah) menjadi tim terbaru dalam pemakaian sayap-T setelah pertama kali diperlihatkan pada GP Tiongkok.

Sauber (kanan-bawah) telah menguji coba sayap-T sejak GP Australia. Setelah kembali terpasang untuk balapan GP Tiongkok, Sauber memutuskan membalap tanpa sayap-T di Bahrain. Namun pada tes tengah musim usai balapan, sayap-T kembali diuji coba oleh skuat Swiss tersebut.

Meski pengembangan sayap-T untuk saat ini masih diperbolehkan di F1 2017, FIA telah mengindikasikan bahwa mereka akan lebih tegas dalam usaha memastikan kekokohan sayap-T.

Kekokohan sayap-T mendapat sorotan menyusul insiden sayap-T Mercedes yang dua kali copot pada dua GP terakhir.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Komparasi: Gelael vs duo pembalap utama Toro Rosso di Bahrain
Artikel berikutnya Assen ingin miliki lisensi untuk gelar balap F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia