Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Analisis: Speed trap Singapura beri jawaban misteri mobil Spek-B Toro Rosso

Beberapa minggu terakhir, Toro Rosso berusaha memecahkan misteri mengapa mobil yang menggunakan paket aerodinamika baru sejak GP Jerman, masih belum memberikan hasil positif.

Daniil Kvyat, Scuderia Toro Rosso

Foto oleh: XPB Images

Carlos Sainz Jr., Scuderia Toro Rosso
Carlos Sainz Jr., Scuderia Toro Rosso STR11
Daniil Kvyat, Scuderia Toro Rosso
Carlos Sainz Jr., Scuderia Toro Rosso STR11
Daniil Kvyat, Scuderia Toro Rosso STR11
Daniil Kvyat, Scuderia Toro Rosso
Carlos Sainz Jr., Scuderia Toro Rosso
Carlos Sainz Jr., Scuderia Toro Rosso STR11 and Esteban Ocon, Manor Racing MRT05 battle for position
Carlos Sainz Jr., Scuderia Toro Rosso STR11
Daniil Kvyat, Scuderia Toro Rosso STR11
Carlos Sainz Jr., Scuderia Toro Rosso STR11

Toro Rosso telah melakukan pembaruan pada komponen sayap depan, bargeboard, lantai, dan brake duct. Mereka berharap paket pembaruan tersebut dapat memberikan kemajuan pada aspek downforce untuk mengatasi defisit tenaga mesin mereka.

Namun meskipun angka-angka saat uji coba di terowongan angin (wind tunnel) dan CFD menunjukkan hasil yang menjanjikan, Toro Rosso masih belum yakin adanya peningkatan pada performa mobil mereka di trek.

Di GP Singapura, Toro Rosso menurunkan dua mobil mereka dengan spek yang berbeda. Carlos Sainz menggunakan mobil spek-B (spek terbaru), sementara Daniil Kvyat menggunakan mobil dengan spek yang lama.

Pada sesi kualifikasi, speed trap menunjukkan Sainz sebagai pembalap dengan kecepatan paling rendah, 300,1 km/j, 4,3 km/j lebih lambat dibandingkan Kvyat. Sebagai perbandingan, Lewis Hamilton dan Pascal Wehrlein menjadi yang tercepat dengan kecepatan puncak 315,4 km/j

Berikut perbandingannya

  Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3
Kvyat 315,7 km/j 273,2 km/j 254,7 km/j
Sainz 310,9 km/j 271,5 km/j 252,5 km/j

Catatan: Lokasi speed trap tidak berada di bagian tercepat trek

Tetapi, meskipun defisit kecepatan yang mereka miliki, Toro Rosso mampu menembus Q3 dan justru tampil cukup impresif di belakang Mercedes, Red Bull, dan satu mobil Ferrari.

Menurut Sainz, raihan kualifikasi mereka di Singapura menunjukkan Toro Rosso telah berhasil meningkatkan tingkat downforce mereka. Namun, hambatan udara (drag) yang mereka dapatkan membuat peningkatan tersebut tidak terlalu menonjol di trek.

“Saya pikir, downforce adalah sesuatu yang bagus, namun kami membayar kerugian dari tingkat downforce yang kami miliki,” ujar pembalap Spanyol itu. “Tetapi mobil kami memang cocok untuk trek seperti di sini.”

“Saya tidak terlalu khawatir dengan drag dan kecepatan di lurusan. Saya memang yang terlambat di speed trap, dan saya juga menjadi yang terlambat di bagian trek lainnya. kecuali di tikungan. Jadi mobil kami memang tampil lebih baik di tikungan dan kami dapat senang dengan fakta itu.”

Dari penjelasan tersebut, maka Toro Rosso telah mendapatkan jawaban mengapa mereka sangat kesulitan pada balapan di trek-trek dengan lurusan panjang seperti di Hockenheim, Spa, dan Monza.

Tentunya, jawaban final untuk misteri mobil baru Toro Rosso akan datang dari pabrik mereka di Faenza. Mereka akan berusaha mencari cara agar performa downforce mobil mereka tidak terlalu merugikan saat di bagian lurusan sirkuit. Terutama di sirkuit-sirkuit seperti Sepang dan Suzuka yang akan mereka kunjungi.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari berencana melakukan update, Vettel semakin percaya diri
Artikel berikutnya Analisis Teknis: Bagaimana Manor membantu Mercedes membuat mobil juara tahun ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia