Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Analisis teknis: Cara Hamilton mengatasi masalah saat start

Dengan persaingan gelar juara dunia yang terus berlanjut hingga balapan F1 terakhir di musim ini, sang juara bertahan, Lewis Hamilton, melakukan beberapa perubahan pada stir mobilnya untuk mendapatkan start yang lebih baik.

Giorgio Piola

Analisis teknis Giorgio Piola

Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.

Sering mengalami masalah saat start di musim ini, Hamilton mungkin dapat bernafas lega saat balapan GP Brasil diputuskan untuk dimulai di belakang iring-iringan Safety Car.

Keinginan FIA untuk membatasi aspek teknologi saat melakukan prosedur start, membuat setiap pembalap hanya dapat menggunakan tuas tunggal untuk mengoperasikan kopling.

Hal tersebut diyakini memberikan variasi performa start setiap mobil, terutama karena baik atau buruknya start kini mayoritas berada di tangan pembalap itu sendiri – ketimbang bantuan dari teknisi balap tim.

Start buruk Hamilton di Suzuka membuatnya kehilangan enam posisi menjelang tikungan pertama. Frustrasi dengan start buruknya tersebut, Hamilton dan teknisi-teknisi balapnya kemudian menghabiskan beberapa jam di ruangan simulator milik tim Mercedes di Brackley untuk mencari solusi masalahnya.

Mereka akhirnya mendapatkan solusi dari aspek perangkat keras dengan mengubah bentuk dan panjang tuas naik gigi dan tuas kopling pada stir mobil milik Hamilton.

Sisi belakang stir mobil Lewis Hamilton
Sisi belakang stir mobil Lewis Hamilton

Foto oleh: Giorgio Piola

Bentuk tuas naik gigi (panah kiri) telah diubah dengan memperlebar jarak antara tuas tersebut dengan tuas kopling. Tuas kopling itu sendiri juga mengalami perubahan bentuk yang sebelumnya memiliki permukaan yang rata,

Perubahan-perubahan tersebut terlihat sederhana, tetapi dari segi ergonomis, perubahan tersebut dapat memberikan pengaruh besar pada kenyamanan kerja pembalap saat mereka berada di dalam kokpit.

Perubahan-perubahan halus itu dapat ditemukan di konfigurasi kokpit masing-masing pembalap. Meskipun menjadi rekan setim, perubahan tersebut dapat terlihat seperti video di atas, yang memperlihatkan perbedaan stir mobil Rosberg dan Hamilton.

Semua pandangan kini tertuju pada start balapan terakhir musim ini di Abu Dhabi. Perubahan-perubahan yang telah diterapkan dapat menjadi faktor kunci siapa yang akhirnya merebut gelar juara dunia.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alasan mengapa balapan GP Brasil sempat dihentikan dua kali
Artikel berikutnya Dennis telah dipaksa untuk keluar dari McLaren

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia