Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

Analisis teknis: Di balik kontroversi suspensi Mercedes

Bertambahnya jarak antara Mercedes dan para kompetitor menjadi perbincangan dalam beberapa balapan terakhir, di saat tim-tim lain berusaha keras untuk mencari tahu tentang apa yang telah dilakukan oleh tim Mercedes untuk selalu berada di depan.

Suspensi depan Mercedes W07

Suspensi depan Mercedes W07

Giorgio Piola

Analisis teknis Giorgio Piola

Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.

Untuk sekian lama, Mercedes sangat agresif dalam membawa pengembangan aerodinamika mobil W07, yang tidak terlihat menjawab dari mana asal keunggulan mereka terhadap para pesaingnya.

Selama beberapa pekan terakhir ini, telah berkembang pembicaraan tentang pengembangan suspensi, bersamaan dengan sebuah laporan yang dipublikasikan oleh media dari Jerman, Auto Motor und Sport, yang pekan ini menunjukkan bahwa para kompetitor ingin buku aturan F1 direvisi untuk melarang apa yang dilakukan Mercedes saat ini.

Jadi ada apa di balik kontroversi terbaru ini? Apa yang sedang Mercedes lakukan dan bagaimana mereka tetap menjaga keunggulannya? 

Mercedes W06 front suspension bay
Rumah suspensi depan Mercedes W06

Foto oleh: Giorgio Piola

Penjelasan FRIC

Ada intrik yang menarik dari W06 di Brasil musim lalu ketika Mercedes mulai menguji komponen suspensi dan solusi “S-duct” dalam persiapan menghadapi tahun ini.

Arah pengembangan tim selama beberapa tahun diperhatikan dan mereka terus menyempurnakannya, termasuk pengamatan mereka ketika FRIC diaktifkan pada mobil ini.

FRIC adalah Front-to-Rear-Inter Connected Suspension (Suspensi depan dan belakang yang saling terhubung) yang dilarang oleh FIA di tengah musim 2014. FRIC menggunakan pompa hidrolik yang menghubungkan keempat bagian dari mobil untuk membantu kestabilan dan meningkatkan performa mobil dari sisi mekanis dan aerodinamis.

Sangat penting untuk mengatakan bahwa pada tahap ini FRIC atau suspensi apapun yang dikendalikan secara hidrolik saat ini tidak 'aktif'.

Sistem tersebut adalah sistem pasif yang disetel untuk bekerja selaras di semua roda, bukan diprogram untuk bereaksi terhadap situasi tertentu.

FIA mengeluarkan instruksi teknis setelah GP Inggris 2014 yang membuat FRIC melanggar peraturan karena ia membantu aerodinamika mobil.

Namun, karena ruang lingkup sistem yang terbatas, badan otoritas mengatakan akan mengabaikan FRIC jika dijalankan hingga 2015 - kecuali tim mengajukan protes. Semua tim tidak menggunakan sistem mereka sendiri semenjak saat itu, karena khawatir hasil balapan bisa berubah jika mendapatkan protes saat balapan berlangsung.

Pengembangan berkelanjutan

Ketika komponen seperti FRIC dilarang, tim tidak langsung berpaling dari ide-ide serupa, dan pelajaran dari FRIC dapat diterapkan untuk pengembangan baru pada bagian sistem suspensi.

Mercedes, yang berada di barisan terdepan dengan FRIC, terus mengembangkan sistem hidrolik untuk meningkatkan stabilitas keseluruhan sasis, baik itu saat pengereman atau menikung. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan pembalap saat melibas kerb dan mengambil jalur yang lebih agresif tanpa terlalu mempengaruhi usia ban.

 

 

Mercedes W07 front suspensions
Suspensi depan Mercedes W07

Foto: Giorgio Piola

Bagian suspensi depan Mercedes W07 didukung sistem hidrolik, di mana elemen suspensi ketiga yang mengontrol pergerakan vertikal (heave) menjadi kunci untuk memahami bagaimana bagian itu berbeda dari kebanyakan tim lain.

Elemen tersebut berada tepat di belakang rocker assembly (lihat inset), posisi yang juga serupa untuk bagian belakang mobil.

Semua tim menggunakan elemen ini tetapi hanya beberapa saja yang menggunakan sistem hidrolik, termasuk Renault dan Sauber, meskipun mereka tidak memiliki tingkat kompleksitas pengaturan seperti Mercedes, kemungkinan karena terbatasnya anggaran.

Sementara itu, tim-tim lain menggunakan suspensi ketiga berbasis per, di mana Red Bull dan Williams menggunakan per Belleville untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Trik di balik desain

Mercedes AMG F1 W07 Hybrid front detail
Detail depan Mercedes AMG F1 W07 Hybrid

Foto: Giorgio Piola

Mercedes harus sangat agresif khususnya dalam hal kemasan bagian depan untuk mengakomodir akses yang diperlukan untuk mengubah setelan suspensi, di mana mereka membuat irisan besar dari bagian atas bulkhead.

Manor MR03B front chassis structure
Struktur sasis depan Manor MR03B

Foto: Giorgio Piola

Hal tersebut bisa dilakukan berkat kelonggaran dalam peraturan yang muncul ketika Charlie Whiting memperbolehkan Manor Racing memakai pemanjang sasis tahun lalu di mana mereka menyesuaikan MR03 supaya memenuhi persyaratan transisi hidung.

Penggunaan panel penutup (vanity panel), yang diperkenalkan pada tahun 2013 sebagai kompromi terhadap estetika bentuk hidung mobil F1 dengan menyamarkan bentuk hidung bertangga yang tidak sedap dipandang, adalah bagian terakhir teka-teki yang memungkinkan pengembangan paket ini, yang juga menyediakan saluran udara yang mengalir melalui hidung dan keluar melalui bagian atas sasis.

Sementara hampir semua tim mengambil keuntungan dari bentuk panel penutup untuk mengemas komponen suspensi yang lebih efektif dan memberikan akses yang lebih baik, tidak ada satupun yang berhasil menyamai apa yang telah dicapai oleh Mercedes

Red Bull Racing nose assembly
Rangkaian hidung Red Bull Racing

Foto: Giorgio Piola

It's worth noting though that both Red Bull and McLaren have positioned their rocker arms particularly high, which perhaps wouldn't be possible without the chassis/nose transition and vanity panel rules either.

Ini perlu dicatat meskipun Red Bull dan McLaren telah menempatkan bagian lengan rocker arm mereka sangat tinggi, yang tidak mungkin jika tanpa sasis / transisi bagian hidung mobil dan peraturan penggunaan panel penutup.

 

Titik kritis

Manfaat dari sistem suspensi yang kompleks sungguh sangat jelas.

Salah satu faktor terbesar yang menentukan performa adalah perlakukan mobil terhadap ban. Menciptakan sasis yang lebih stabil jelas akan meningkatkan performa dan mengurangi degradasi ban. Selain itu, sisi aerodinamika juga dapat terkena dampaknya

Ban mengalami perubahan bentuk yang signifikan dalam satu lap tergantung pada beban yang diterimanya, tetapi jika Anda mampu mengurangi beban maka Anda akan membuat perubahan bentuknya lebih mudah diprediksi.

Selain itu, struktur aliran udara yang tidak stabil dapat dikurangi dalam fase transisi, seperti pada saat mengerem dan menikung. Tentu ini juga akan sangat membantu tim desain.

Fluktuasi yang dihasilkan di dalam ban pun bisa berkurang. Tekanan dan suhu ban yang lebih stabil akan memudahkan pembalap untuk menjaga ban mereka berada di rentang waktu penggunaan optimum.

 

Mercedes brake heater, carbon casing
Pemanas rem Mercedes, penutup karbon

Foto: Giorgio Piola

Oleh karena alasan di atas, Mercedes secara luas dianggap telah menjadi salah satu tim terbaik dalam menjaga suhu ban – di tengah dugaan bahwa mereka menggunakan sistem pemanas rem sebelum dimulainya lomba untuk mengatur kondisi mobil.

Namun, teori ini dibantah oleh FIA setelah mereka merevisi prosedur pemeriksaan tekanan ban sebelum dipasang di mobil - dan Mercedes pun masih terus memanaskan ban.

Di Hungaria, Mercedes terlihat mengubah elemen suspensi ketiga sekali lagi, mungkin untuk merespon perubahan prosedur tersebut, dan sekali lagi mereka mengungguli para rival.

Bagaimana selanjutnya?

Tampaknya trik sasis yang dimanfaatkan oleh Mercedes membuat kemasan agresif yang ada sekarang menjadi topik pembicaraan besar.

Meskipun ada pendapat untuk membawanya ke dalam diskusi pertemuan terbaru antara para direktur teknis dengan FIA, mereka akhirnya tidak membahas hal tersebut.

Ini tidak akan menghentikan lobi pribadi meskipun perubahan dalam jangka pendek diperkirakan sangat tidak mungkin terjadi.

Dengan peraturan yang sudah tidak bisa lagi diubah untuk musim depan, sebuah revisi akan membutuhkan suara bulat dari semua tim untuk mengubah peraturan sekarang, yang mungkin tidak akan terjadi.

Mercedes tentu akan terus mengejar pengembangan ini dan para rival mungkin akan terpaksa mengikuti Silver Arrows, bahkan jika FIA merespon dan melarang trik ini untuk 2018.

Jangan ketinggalan video preview GP Singapura kami...

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alonso: F1 harus pertimbangkan pendekatan sepak bola
Artikel berikutnya Renault puas dengan hasil tes mesin musim 2017

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia