Analisis teknis: Perubahan yang bantu dominasi Mercedes di Kanada
Masalah yang dialami Mercedes di Monako mungkin adalah kasus yang unik, tapi hal itu tidak menghentikan skuat 'panah perak' melakukan perubahan dan perbaikan untuk GP Kanada.
Foto oleh: Giorgio Piola
Analisis teknis Giorgio Piola
Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.
Di sirkuit jalan raya Monte Carlo, Mercedes tampak kesulitan menjaga suhu optimal ban. Akibatnya, pembalap mereka, Lewis Hamilton, gagal lolos ke babak Q3 kualifikasi untuk yang pertama kalinya sejak GP Belgia 2016. Juara dunia F1 tiga kali itu beralasan bahwa ia tidak memiliki suhu yang seimbang pada keempat ban di mobilnya.
Kompon ultrasoft Pirelli bekerja dalam rentang suhu yang sangat sempit yakni 85-110°C. Jika suhu ban tidak berada dalam rentang tersebut, maka pembalap akan kesulitan memaksimalkan potensi mobil, dan dengan cengkeraman yang minim.
Suhu permukaan ban kerap bergantung pada panas yang dihasilkan dari rem, pelek roda, dan pusat ban itu sendiri. Jadi tim-tim F1 bisa memiliki konfigurasi yang berbeda-beda untuk tiap sirkuit.
Untuk Kanada, Mercedes hadir dengan berbagai variasi layout drum rem, masing-masing dengan cara yang berbeda dalam mengalirkan panas dari rem melalui peleg roda dan lalu ke ban.
Biasanya tim menggunakan konfigurasi drum yang sepenuhnya tertutup, seperti foto di atas. Konfigurasi ini memungkinkan panas tersebar secara merata di keseluruhan peleg roda dan ban.
Di Monako, Mercedes menggunakan konfigurasi tersebut, karena karakteristik sirkuit yang berkecepatan rendah.
Konfigurasi yang sama juga tetap dipakai pada sesi latihan GP Kanada, di saat Mercedes mulai mempertimbangkan opsi-opsi yang tersedia.
Mercedes kemudian mencoba solusi drum dengan ujung yang terbuka, dan dengan beberapa bilah yang berada tepat di atas cakram rem. Hal ini dimaksudkan untuk mengalirkan udara panas secara spesifik ke peleg roda dan ban.
Tapi Mercedes akhirnya memilih solusi yang sebenarnya sudah pernah mereka pakai pada musim lalu: Tanpa ada bilah, dan membiarkan ujung rem terbuka, memungkinkan panas yang dihasilkan saat pengereman bisa dikeluarkan dari sisi depan ban.
Sementara Ferrari juga beberapa kali mencoba variasi drum rem yang berbeda. Pertama dengan outlet yang berbentuk seperti air mata pada latihan hari Jumat, sebelum berganti ke drum yang tertutup pada kualifikasi dan balapan.
Anda juga bisa melihat bagaimana kedua tim sama-sama memakai solusi pendinginan maksimal (inset), dengan pola lubang yang berbentuk seperti panah, dimaksudkan untuk mengeluarkan udara panas saat pengereman.
Pola tersebut juga dipakai agar kekokohan tepi cakram rem tetap terjaga (ditandai dengan warna kuning).
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments