Analisis teknis: Solusi unik hadapi F1 2017
Regulasi baru untuk Formula 1 2017 membuat tim kembali harus berpikir keras memunculkan inovasi-inovasi baru. Di artikel ini, kami akan mengulas beberapa desain menarik yang telah kita lihat pada tes pramusim di Barcelona.
Foto oleh: Giorgio Piola
Analisis teknis Giorgio Piola
Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.
Bagian hidung depan mobil Red Bull RB13 langsung menarik perhatian karena terdapat ceruk pada bagian ujungnya. Red Bull mengikuti model 'cobra' yang diterapkan oleh Force India pada mobil VJM08B. Solusi ini digunakan untuk mengalirkan udara seperti yang terjadi saat model hidung tinggi.
Terdapat juga asumsi yang menyebutkan bahwa ceruk tersebut terhubung dengan solusi 'S' duct, yang diyakini kembali setelah sempat absen beberapa tahun terakhir ini.
Mercedes awalnya juga ikut menarik perhatian dengan desain unik pada bagian suspensi depan. Titik koneksi bagian lengan atas suspensi terhubung dengan ban dalam bentuk yang menyerupai tanduk (panah merah). Tapi keunikan tersebut tidak bertahan lama setelah Toro Rosso ternyata mengikuti konsep yang sama saat mereka meluncurkan mobil STR12.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kita sering melihat hal yang sama diterapkan pada bagian belakang mobil demi meningkatkan potensi aerodinamika mobil.
Karena bagian lengan atas suspensi berpindah ke posisi yang lebih tinggi, maka bagian lengan bawah suspensi juga ikut naik. Hal itu dilakukan agar aliran udara bisa diarahkan ke sidepod. Mercedes juga mengubah desain dinding rem mereka dengan tambahan slot di depan ceruk pendingin rem.
Desain sidepod Ferrari menjadi salah satu desain yang paling menarik tahun ini. Skuat Maranello tersebut berusaha membuat tempat masuknya udara tetap datar dan tidak miring seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Untuk mengatur aliran udara yang masuk, Ferrari memasang beberapa winglet di depan sidepod agar aliran udara dapat masuk atau menyelimuti area sidepod seperti yang mereka inginkan.
Ferrari juga memasang ceruk sekunder (panah biru) yang terpasang di atas ceruk utama. ceruk tersebut berfungsi mengalirkan udara yang masuk ke sidepod agar pendinginan dan efisensi menjadi lebih baik.
Setiap kali ada perubahan regulasi, maka muncul juga dampak desain yang tidak terpikirkan sebelumnya, Salah satu contoh yang paling menonjol di musim ini adalah sayap-T. Revisi regulasi pada bulan Oktober lalu secara tidak sengaja justru membuka celah yang dimanfaatkan oleh tim-tim F1.
Hingga saat ini, Mercedes, Ferrari, Haas, dan Williams, menjadi empat tim yang telah mengadopsi konsep sayap-T. Haas dan Williams menjadi dua dari empat tim tersebut yang memasang dua winglet pada sayap-T mereka.
Meski berukuran kecil, sayap-T bisa menciptakan downforce sendiri (meski tidak signifikan) dan berperan sebagai penghubung aerodinamika antara diffuser dengan sayap belakang. Hal tersebut akan meningkatkan downforce dan mengurangi hambatan udara (drag).
Pada sayap-T milik tim Williams, juga ditambahkan elemen vertikal di bagian ujung sayap untuk memanfaatkan gaya lateral yang dihasilkan oleh sirip hiu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments