Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Buntut Inkonsistensi, Andreas Seidl Tentang Ide Steward Permanen

Prinsipal McLaren, Andreas Seidl, memandang tak perlu ada steward yang statusnya permanen dalam sistem Formula 1.

Mick Schumacher, Haas VF-21, and Nikita Mazepin, Haas VF-21, chase the pack at the start

Komentar tersebut dilontarkan karena kesal dengan keputusan berbeda-beda untuk pelanggaran serupa. Pilot Alpine, Fernando Alonso, telah mengkritik inkonsistensi steward dan membaca gelagat pilih kasih terhadap pembalap tertentu.

Yang terbaru, steward tak menghukum Max Verstappen ketika mendorong Lewis Hamilton ke luar trek. Sementara, Lando Norris dapat penalti lima detik usai melakukan manuver sama kepada Sergio Perez.

Melihat fakta itu, Seidl menentang ide adanya steward permanen. Meski sudah menjalankan memeriksa barang bukti, ternyata keputusan inkonsisten. Jadi siapa pun bisa memegang tanggung jawab tersebut.

Baca Juga:

“Sejujurnya, opini saya berubah tentang ini. Saya kira punya steward permanen adalah masalahnya. Sejujurnya, karena sejauh pemahaman saya, ketika ada kasus muncul, yang pertama dilakukan steward adalah meninjau lagi sejarah kasus dan melihat preseden balap dan memeriksa apakah itu bisa dibandingkan, agar mencoba lebih konsisten,” ia menjelaskan.

“Saya mengerti bahwa setelah akhir pekan balap, ada banyak diskusi antara steward dan memastikan setiap orang punya level informasi sama dan mengerti apa yang terjadi secara detail.

“Itu kenapa saya tidak berpikir bahwa ini isu besar. Ada alasan kenapa banyak orang mendukung sistem rotasi steward untuk memastikan mereka tak membangun negativitas, contohnya, tim tertentu atau pembalap dan saya kira ini adalah poin bagus. Saya pikir itu bukan isu besar.

“Lewat teknologi modern, ada pertukaran informasi permanen dari setiap orang yang terlibat. Saya kira pembahasan ini diperlukan untuk menentukan penalti konsisten antara steward yang terlibat.”

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, berduel dengan Lewis Hamilton, Mercedes W12

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, berduel dengan Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Direktur Balap FIA F1, Michael Masi, yakin bahwa panel yang terdiri dari steward permanen dapat berujung pada bias yang dirasakan.

“Saya kira Anda akan menemukan dan beberapa kata-kata bijaksana tentang mereka yang beroperasi di bawah panel steward permanen, yang menganggap ada bias ketika ada steward permanen, dan saya dapat lihat beberapa orang menganggukkan kepala mereka,” Masi menguraikan.

“Jadi saya kira penegakkan aturan yang kami lakukan, dengan grup terdiri dari empat ketua yang dibagi, kelompok driver steward dan semua itu, cara semua ketua bertemu secara teratur.”

Ia menambahkan bahwa perlu mengambil langkah mundur dengan setiap sistem yang ada. Masi tak memungkiri kalau saat ini kelompoknya sedang jadi sorotan seiring dengan memanasnya rivalitas juara dunia, antara Verstappen dan Lewis Hamilton.

“Ini pertama kali setelah sekian lama, ada pertarungan sebenarnya dalam kejuaraan antara dua pembalap luar biasa, dua tim fantastis dan sebuah regulator. Tidak ada regulator di dunia yang jadi populer,” katanya.

“Jadi terlepas dari apakah Anda wasit, Anda adalah regulator apa pun. Itu adalah bagian dari peran yang kami penuhi dan dari perspektif kami, aka nada sedikit perbedaan, tapi pada akhirnya para steward ada di sana untuk membuat itu.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pirelli Andalkan Hasil Simulasi F1 Tentukan Ban GP Arab Saudi
Artikel berikutnya Mercedes Sebut Area-area Tercepat Sirkuit Jeddah Corniche

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia