Andretti Autosport Bertekad Lanjutkan Akuisisi Tim F1
Gagal merampungkan akuisisi Alfa Romeo, tak membuat bos Andretti Autosport, Michael Andretti, kapok. Mereka masih berencana untuk membeli tim Formula 1.

Ada alasan historis di balik keinginan Andretti ingin melebarkan sayap ke F1. Ini berhubungan dengan sang ayah, Mario, pemilik titel juara dunia 1978.
Di samping itu, Michael pernah menjajal tampil balap jet darat pada 1993. Pria 59 tahun tersebut bergabung dengan Marlboro McLaren, tandem dengan mendiang Ayrton Senna.
Ia mendarat di peringkat ke-11 atau 50 persen pada bagian atas klasemen. Kendati demikian, prestasi tersebut tak cukup untuk memuaskan.
Pasalnya, Andretti kerap melakukan kesalahan yang berujung crash. Dari 13 lomba, ia gagal finis tujuh kali.
Alhasil, pilot tersebut di dipecat jelang tiga balapan sebelum musim berakhir. Padahal, pria Amerika Serikat itu mempersembahkan podium ketiga pada Grand Prix Italia.
Tak punya masa depan lagi di F1, Andretti pun pindah haluan dan mencoba berbagai jenis balapan. Ia punya modal mendirikan tim, yang kini jadi salah satu tersukses dalam dunia motorsport Negeri Paman Sam.
Kendati demikian, impiannya berkecimpung di F1 tidak hilang begitu saja. Musim panas 2021, Michael ingin mengakuisisi 80 persen saham Alfa Romeo. Berdasarkan rumor, ia memasukkan proposal lewat Islero Investment pada Oktober, saat GP Amerika Serikat.
Negosiasi dilakukan beberapa kali tapi sulit mencapai kesepakatan terkait siapa yang akan mengendalikan tim. Walaupun tidak berhasil, Michael ingin terus menjalankan rencananya demi mewujudkan keinginan sang legenda F1.
“Yang bisa saya katakan adalah Michael tak punya niat mengabaikan proyek ini,” ujar Mario Andretti.
“Tujuannya adalah merangsek ke dunia Formula 1, dan banyak orang terhormat yang mendukungnya dalam proyek ini. Jadi tetap ikuti cerita ini, masih jauh dari selesai.”
Pria 81 tahun tersebut melanjutkan, “Kami akan melihat bagaimana regulasi teknik baru terungkap pada Formula 1 musim berikutnya. Ada banyak faktor menarik di sana.
“Apakah dana kami makin terbatas? Sekarang, pada dasarnya, semua dimulai dari nol.”
Mario Andretti berkomentar lebih jauh tentang potensi persaingan di F1 2022, dengan adanya pembatasan pengeluaran dan aturan teknik.
“Saya kira fokus pada Ferrari dan McLaren. Setiap orang berharap mereka bertarung dengan Red Bull dan Mercedes,” tuturnya.
“Aturan baru selalu membawa perubahan. Itu kenapa banyak ekspektasi yang berhubungan dengan ini. Tapi pada akhirnya, saya kira orang yang sama masih akan memimpin grup.”

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Valtteri Bottas, Mercedes W12, dan lain-lain saat start.
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
George Russell Bela Valtteri Bottas dari Kritik Pedas
Pirelli Pakai Bahan Kimia Berbeda untuk Ban F1 2022
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.