Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Antonio Giovinazzi Tabuh Genderang Perang dengan Alfa Romeo

Relasi antara Antonio Giovinazzi dan Alfa Romeo tampaknya tak bisa diselamatkan lagi. Pembalap tersebut menyalahkan strategi tim yang menggagalkannya dapat poin di F1 GP Meksiko.

Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C41

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Dalam balapan di Autodromo Hermanos Rodriguez, Minggu (7/11/2021) atau Senin dini hari WIB, Giovinazzi start P11. Dari posisi tersebut, impiannya meraih poin tidak mustahil diwujudkan.

Ketika terjadi kekacauan akibat insiden antara Daniel Ricciardo dan Valtteri Bottas di tikungan pertama, pembalap Italia tersebut menerobos posisi keenam, di antara duo Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz.

Sayangnya, ia tak bisa mempertahankan posisi tersebut. Periode Safety Car ketika proses mengeluarkan mobil Yuki Tsunoda dan Mick Schumacher yang mengalami kecelakaan, jadi awal bencana.

Saat sesi tersebut berakhir, tak butuh waktu lama bagi Sainz untuk menyalip Giovinazzi. Pembalap yang baru mendapat poin semata wayang itu, langsung mengubah misi, yakni menahan Sebastian Vettel di belakangnya.

Konsentrasinya pun pecah karena tim menginstruksikan agar masuk pit dan memasang ban keras. Ternyata situasi tersebut malah mempersulit posisinya.

Giovinazzi butuh waktu untuk memanaskan ban. Ketika keluar dari pit lane, sudah ada Ricciardo dan Bottas yang juga memakai ban keras, melaju lambat di depannya.

Pembalap 24 tahun itu malah kehilangan performa dengan mobil lamban. Sementara, beberapa lawan yang masuk pit setelahnya, bisa memaksimalkan kinerja ban medium.

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C41

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C41

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Keinginan Giovinazzi tembus 10 besar pun kandas. Ia melintasi garis finis pada urutan ke-11 sehingga tak kebagian poin.

Penghuni peringkat ke-18 klasemen F1 2021 tersebut menyindir tim lewat radio, “Stragegi bagus, teman-teman. Terima kasih atas taktiknya”. Dia pun tidak menerima jawaban dari lawan bicaranya.

Selepas lomba, Giovinazzi mengungkapkan alasan di balik kegagalannya. Ia pun dengan gamblang menyerang Alfa Romeo.

“Tim memanggil ke box, tapi masalahnya saya masuk trek di belakang Ricciardo dan Bottas, yang mana saat itu tak melaju kencang,” tuturnya.

“Saya memanaskan ban dan meluncur dengan ban keras sangat lambat dibandingkan menggunakan medium. Itu sebabnya saya kehilangan keunggulan dengan undercut yang harus dilakukan.

“Ketika saya keluar dari box, ban saya menyerah setelah beberapa lap. Ketika pembalap lain masuk box untuk ganti ban, mereka jadi lebih kencang dari saya. Strategi kami salah besar.”

Saat ditanya apakah pernah berpikir bahwa strategi dan kesalahan tim yang membuat pencapaiannya buruk, Giovinazzi tak lagi menutupi.

Berbeda sebelumnya, di mana ia sangat tenang dan berusaha melindungi citra tim, sekarang tidak lagi. Mungkin saja, itu karena kontraknya makin tak jelas dan satu kursi F1 2022 sudah dihuni Bottas.

“Selama ini, saya menolak percaya bahwa mereka melakukan semua untuk merusak balapan saya, dengan strategi. Tapi hari ini, saya sangat kecewa,” ia menandaskan.

Baca Juga:

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pierre Gasly Puas Hasil GP Meksiko Samakan AlphaTauri dengan Alpine
Artikel berikutnya Valtteri Bottas Berpeluang Uji Mobil Alfa Romeo dalam Tes Abu Dhabi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia