Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula 1 Brazilian GP

Apakah Mercedes F1 Mampu Menahan Gelombang Eksodus?

Pembajakan tenaga kerja Mercedes F1 terus berlanjut. Namun, hal itu tak membuat prinsipal Toto Wolff risau.

Mike Elliott, Technology Director, Mercedes-AMG

Perpisahan Mercedes dan Chief Technical Officer, Mike Elliott, jadi berita besar jelang F1 GP Brasil di Interlagos, akhir pekan lalu.

Kepada Sky, Wolff merespons, “Mike (Elliott) adalah karyawan nomor 1 saya selama bertahun-tahun. Salah satu pemikir paling cemerlang di industri ini akan sangat dirindukan."

Kontrak Elliott berakhir pada akhir tahun ini. Ia mengambil alih tanggung jawab teknis untuk tim pada tahun 2021, ketika ditunjuk sebagai direktur, menggantikan James Allison. Namun, mobil 2022 dan 2023, dengan konsep "ponton tanpa ponton" yang seharusnya inovatif, ternyata gagal.

Pada April 2023, Elliott mundur, menyerahkan peran direktur teknis kepada Allison dan mengambil tugas sebagai CTO. Sebenarnya, itu bukan penurunan pangkat, melainkan penarikan pekerjaan desain langsung setelah struktur Mercedes tak menemukan kunci yang tepat.

Daftar ‘otak’ yang telah meninggalkan tim Jerman dalam beberapa tahun terakhir makin panjang. Pada Januari 2017, Paddy Lowe, yang saat itu menjabat sebagai direktur eksekutif teknik, pergi disusul Andy Cowell, kepala departemen mesin, pada Juni 2020. Ini berarti bahwa dua direktur teknis dari "era keemasan" Mercedes, meninggalkan kekosongan yang besar.

Baca Juga:

Namun, itu bukan satu-satunya kepergian karyawan kunci. Insinyur aerodinamika, Eric Blandin, bergabung dengan Aston Martin pada November 2021. Pada Mei 2022, insinyur mesin Ben Hodgkinson merapat ke Red Bull Powertrains, yang ditunjuk sebagai direktur teknik. Phil Prew, mantan Kepala Insinyur tim Mercedes di Brixworth, juga mengucapkan selamat tinggal kepada tim Stuttgart pada Juli 2022.

Bob Bell dan Jock Clear telah meninggalkan Mercedes pada 2014. Pada November 2018, Tony Ross beralih dari Formula 1 ke Formula E. Aldo Costa, salah satu pilar besar departemen teknis pada saat itu, pergi pada September 2019.

Pada Juli 2023, Loic Serra melakukan hal yang sama. Juga, pada Januari 2023, yang berikutnya jatuh adalah James Vowles, yang tak bisa mengatakan "tidak" pada tawaran Williams untuk menjadi manajer tim. Dan sekarang begitu juga Elliott .

Semuanya, nama-nama besar di Formula 1 modern. Tidak ada keraguan bahwa Mercedes cukup luas dan kuat untuk mengatasi jalan keluar individu, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya ada jalan keluar individu.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil F1 GP Brasil Konfirmasi Desain Mercedes W15 Harus Berubah Drastis
Artikel berikutnya Sainz Menduga Problem Ferrari di F1 GP Brasil Dipicu Kopling

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia