Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Aston Martin Ingin Bangun Terowongan Angin Sebelum Dilarang F1

Aston Martin punya rencana kontradiktif dengan langkah yang diambil Formula 1. Tim tersebut ingin membangun terowongan udara justru ketika F1 berniat melarang penggunaan fasilitas tersebut pada 2030.

Otmar Szafnauer, Team Principal and CEO, Aston Martin F1, on the pit wall

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Hingga saat ini, Aston Martin masih meminjam terowongan udara milik Mercedes di Brackley untuk mengembangkan mobilnya. Tentu saja, mereka tidak bisa menggunakan wind tunnel kapan pun mereka mau. Ini sebuah kerugian sebab sulit menguji aerodinamika.

Terkait dengan rencana larangan penggunaan terowongan udara, prinsipal Otmar Szafnauer menegaskan tak masalah meski hanya bisa memakai beberapa tahun.

“Kami sedang memikirkan membangun terowongan angin dengan serius,” ujarnya. “Aerodinamika masih membuat perbedaan besar pada olahraga kami.

“Sekarang 2021, katakan saja wind tunnel kami mulai beroperasi pada pertengahan 2023. Kemudian Anda masih bisa menggunakannya untuk tujuh atau 7,5 tahun. Itu akan sangat berguna.

Baca Juga:

“CFD (Dinamika Fluida Komputasi) tidak dapat menggantikan terowongan angin,” ia menandaskan. “Simulasi CFD pada komputer hanya cocok untuk hal-hal sederhana.”

Struktur mobil F1 yang rumit membuat tidak cukup menguji beberapa hal berhubungan dengan aerodinamika menggunakan CFD.

Selain efisiensi waktu, pertimbangan lain mendirikan terowongan udara sendiri adalah penghematan. Menurut Szafnauer, investasi besar hanya terjadi di awal, pengeluaran berikutnya berupa biaya listrik dan perawatan sebanyak 20 persen dari total pengeluaran.

Yang membuat mahal adalah pembuatan model untuk terowongan udara, menelan maksimum 80 persen.

“Jika Anda melarang tes dalam terowongan udara, kemudian Anda dapat menghemat uang,” Szafnauer mengakui.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa ada beberapa bagian yang mesti dites secara langsung, Tanpa terowongan udara, maka ada risiko tidak berfungsi.

“Kemudian Anda memasang mereka di mobil untuk pertama kali, dan mereka tidak bagus, lalu Anda membuang bagian-bagian ini secepatnya,” ujarnya.

Dengan beberapa komponen dibuang, maka tim akan lebih boros sebab harga mereka sangat mahal, lebih daripada model lebih kecil yang dites dalam terowongan angin. Beragam faktor ini membuat Aston Martin bersikeras membangun wind tunnel, di tengah ancaman pelarangan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gasly Mau Ubah Peruntungan dalam GP Azerbaijan
Artikel berikutnya Alonso: GP Prancis Jadi Awal Musim bagi Saya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia