Perkuat Struktur Tim, Aston Martin Gaet Mantan Bos McLaren
Aston Martin Cognizant F1 Team memperkuat struktur manajemen mereka dengan menarik sosok yang pernah sangat berpengaruh di McLaren.
Martin Whitmarsh
JEP / Motorsport Images
Aston Martin kembali membuat gebrakan demi memperkuat struktur dan manajemen tim F1 mereka. Kali ini, mereka merekrut mantan orang penting McLaren, Martin Whitmarsh.
Pria asal Inggris tersebut akan menjadi Kepala Esksekutif (CEO) Aston Martin Performance Technologies sekaligus menjadi atasan langsung pembalap Aston Martin, Sebastian Vettel.
“Saya senang kami mampu mendatangkan Martin untuk posisi baru di Aston Martin ini. Ia akan mulai bertugas pada 1 Oktober 2021 mendatang,” kata Lawrence Stroll, CEO Aston Martin, Selasa (21/9/2021) malam.
“Pengalaman segudang Martin sangat tidak ternilai dalam rencana Aston Martin untuk menjadi tim terbaik di Formula 1.”
Whitmarsh memang sangat lama berkarier di McLaren, tepatnya 25 tahun (sejak 1989 sampai 2014). Pengalamannya menduduki berbagai posisi di tim asal Woking, Inggris, tersebut sulit dibandingkan dengan siapa pun di F1 saat ini.
Mengawali karier di McLaren sebagai head of operations pada 1989, pria yang kini berusia 63 tahun itu menjadi CEO McLaren Racing pada 2004 sampai 2013. Ia juga menduduki Prinsipal McLaren Mercedes pada 2009 sampai 2013.
Lawrence Stroll, pemilik Aston Martin F1 Team.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Mungkin satu-satunya kekurangan Whitmarsh adalah sepanjang dirinya menjadi Prinsipal Tim McLaren, tidak ada pembalap tim tersebut yang mampu merebut gelar juara dunia.
Namun, Whitmarsh membantu sejumlah nama besar seperti Ayrton Senna, Mika Hakkinen, dan Lewis Hamilton merebut gelar juara dunia pembalap saat mereka di McLaren.
Whitmarsh secara resmi meninggalkan McLaren pada Agustus 2014 dan kemudiann lebih banyak berkecimpung di luar olahraga otomotif. Pada akhir 2017, Whitmarsh menjadi anggota dewan penasihat Formula E.
Ia juga sempat diminta FIA selaku regulator Formula 1 untuk menjadi konsultan terkait regulasi pemotongan anggaran dan membantu membuat aturan menjadi lebih fair demi keberlangsungan ajang balap jet darat ini.
“Saya tahu dan mengagumi Lawrence selama bertahun-tahun. Saya kagum dengan bisnis yang dijalankannya. Sepertinya ia memiliki ambisi yang tidak pernah habis,” kata Whitmarsh.
“Lawrence menginginkan Aston Martin memenangi gelar juara dunia Formula 1, terdengar polos dan simpel memang. Tetapi, saya tidak akan bergabung jika ragu target tersebut bisa tercapai.
“Saya tahu apa saja yang diperlukan untuk memenangi Formula 1. Dengan inspirasi kepemimpinan Lawrence dan dukungan skill, gairah, penanganan masalah, dan sistem kerja, saya yakin tim ini mampu menjadi tim pemenang seperti keinginan Lawrence.”
Martin Whitmarsh menambahkan, dirinya juga antusias terkait pembentukan divisi baru, Aston Martin Performance Technologies ini.
“Saya terkejut dengan prospek pengembangan dan penerapan kemampuan teknologi serta kekayaan intelektual yang bisa mereka desain sedemikian rupa sebagai bisnis baru yang menguntungkan,” kata Whitmarsh.
Sebelum Martin Whitmarsh, Aston Martin sudah merekrut beberapa teknisi atau sosok penting tim F1 lain. Terakhir, mereka menarik Heath Cade yang sebelumnya menjadi Direktur SDM Red Bull Racing.
Sebelumnya, Aston Martin lebih dulu menarik sejumlah teknisi dari tim juara dunia konstruktor dan pembalap F1 (lewat Sebastian Vettel) pada 2010 sampai 2013 tersebut.
Martin Whitmarsh saat menjadi Team Principal McLaren di GP Belgia 2013.
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments