Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Aston Martin Mulai Bangun Pabrik Baru dan Fasilitas Kelas Satu

Lawrence Stroll, miliuner asal Kanada yang berambisi mengubah Aston Martin menjadi tim Formula 1 elite, sudah memulainya dengan membangun pabrik dan sejumlah fasilitas modern baru.

Aston Martin Campus

Aston Martin Campus

Aston Martin Racing

Belum lama ini, Aston Martin menunjukkan gambar-gambar maket calon fasilitas untuk tim Formula 1 mereka yang salah satunya pabrik baru.

Selain pabrik baru, tampak juga beberapa gedung yang mereka sebut kampus yang akan berisi fasilitas terowongan angin (wing tunnel) dan simulator yang tentunya juga baru.

Seperti diketahui, Stroll mengakuisisi Force India pada 2018 dan mengubah namanya menjadi Racing Point. Mulai tahun ini, Racing Point berganti nama menjadi Aston Martin. Inilah tahapan terkini dari tim F1 yang lahir dengan nama Jordan pada 1991 tersebut.

Untuk menjadi salah satu tim elite di F1, Stroll menilai butuh revolusi pada fasilitas di Silverstone, Inggris, yang selama ini hanya mengalami sedikit perubahan.

Stroll pun membeli lahan di sekitar markas tim saat ini dan membaginya menjadi tiga bangunan untuk produksi dan pengembangan Aston Martin. Ia memperkirakan anggaran yang dibutuhkan antara 150 juta sampai 200 juta poundsterling (sekira Rp3 triliun sampai Rp4 triliun).

Inilah gambaran pabrik Aston Martin yang akan dibangun.

Inilah gambaran pabrik Aston Martin yang akan dibangun.

Foto oleh: Aston Martin Racing

Di atas lahan seluas 400 ribu kaki persegi (setara 37.161 m2) tersebut akan cukup untuk membangun fasilitas desain, pembuatan dan perakitan, serta marketing.

Aston Martin juga akan membuat wind tunnel baru – karena selama ini mereka memakai terowongan angin milik Mercedes – serta simulator canggih.

Selama ini, Aston Martin membeli dan merakit komponen dengan sistem alihdaya karena tidak mampu memproduksi dan membangun sendiri. Dengan fasilitas baru nanti, Aston Martin akan memiliki kemampuan merancang dan membuat mobil sendiri.

Mereka juga bisa menguji model dan memproduksi komponen dalam satu area. Aston Martin melihat kondisi tersebut tidak hanya akan membantu pengembangan mobil tetapi juga menguntungkan dari sisi finansial.

Aston Martin memperkirakan bangunan utama akan selesai pada akhir 2022 atau awal 2023. Sementara untuk wind tunnel, pembangunan baru akan dimulai setelah musim panas 2023.

Sebastian Vettel, Aston Martin, Lance Stroll, Aston Martin

Sebastian Vettel, Aston Martin, Lance Stroll, Aston Martin

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

“Ini investasi signifikan, sekaligus menunjukkan kepercayaan saya terhadap tim. Juga menegaskan ambisi dan keyakinan saya pada kiprah Aston Martin di F1,” ujar Stroll, yang juga ayah dari pembalap Aston Martin, Lance Stroll.

Sebelumnya, Stroll sudah menetapkan target bila Aston Martin akan mampu memenangi gelar F1 dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Untuk memuluskan target dan ambisi tersebut, ia menyebut harus memperbaiki fasilitas tim secara keseluruhan.

“Dengan pabrik saat ini, kami kerap mengalami berbagai kesulitan. Kami perlu menambah kantor sementara di sekitar pabrik karena perkembangan yang terus terjadi di tim. Komunikasi juga kurang baik karena posisi kami terpisah,” kata Stroll.

“Komunikasi dan riset yang lebih baik serta pengembangan dan desain adalah kebutuhan utama kami saat ini. Kami tidak bisa terus bertumbuh dengan kondisi seperti ini. Karena itu kami harus menyetop kondisi seperti ini.”

Baca Juga:

Jika kebanyakan tim F1 lain mengurangi personel karena regulasi finansial baru serta efek pandemi Covid-19, Aston Martin justru sebaliknya.

“Karena Covid-19, kami tertinggal beberapa tahun untuk membangun fasilitas ini. Seharusnya, pembangunan sudah dilaksanakan sekarang. Namun, kami yakin kini dalam kondisi yang lebih baik,” kata Lance Stroll.

“Pengurangan personel seperti yang dilakukan tim-tim besar akan membuat demotivasi karena mereka akan bekerja dengan perasaan waswas. Kami sebaliknya, justru siap mencari ratusan orang baru karena sedang dalam kondisi sangat bagus.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Patch F1 2021 Hadirkan Sirkuit Algarve dan Safety Car Baru
Artikel berikutnya Esteban Ocon Merasa Tak Layak Dihukum

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia