Bos Aston Martin: Vettel Bukan Pembalap Biasa

Vettel telah mengunjungi markas besar Aston Martin di Silverstone, Inggris, beberapa pekan lalu. Dengan penampilan barunya, pembalap asal Jerman itu langsung menyesuaikan kursi di dalam mobil.

Namun, bukan hanya itu yang dilakukannya. Pada kesempatan itu ia juga berbincang dengan para teknisi dan Szafnauer tentang apa yang perlu ditingkatkan pada mobil barunya.

Itu membuat orang-orang di markas besar Aston Martin terkesan karena ia jarang menemui pembalap yang sangat memahami tentang hal teknis mobil sampai hal detail.

“Sebastian bukan hanya sekadar seorang pembalap, tapi dia juga seorang teknisi di balik kemudi,” kata Szafnauer kepada Sky Sports F1.

“Itu adalah hal pertama yang dikatakan teknisi kami sejak pertama bertemu Sebastian. Dia seperti sebuah spons yang bisa menyerap semua orang.”

Bergabung dengan Aston Martin yang sedang berkembang dianggap sebagai pilihan tepat bagi Vettel. Bersama tim yang diperkuat mesin Mercedes, pria 33 tahun itu bisa kembali memperjuangkan kemenangan.

Pasalnya, kemenangan terakhir Vettel di Formula 1 terjadi pada 2019 di Grand Prix Singapura. Ini juga menjadi peluang bagi Vettel untuk kembali mencoba meraih gelar juara dunia yang terakhir didapatkannya pada 2013 (sebelumnya pada 2010, 2011, 2012), bersama Red Bull.

“Kami merasakan rasa lapar Sebastian akan kemenangan. Dia mengajukan banyak pertanyaan bagus. Orang-orang di dalam tim sangat terkesan dengan Vettel,” kata Szafnauer.

“Pembalap dan teknisi tak lepas dari kontak mata. Itu salah satu poin yang kami harapakan darinya.

“Sebastian tidak hanya antusias dengan masalah yang ada di tim, kami juga melihat betapa senangnya dia melakoni pekerjaannya. Saya selalu berkata, ‘Jika Anda menikmati pekerjaan Anda, maka Anda akan melakukan pekerjaan dengan baik’.”

Otmar Szafnauer mengatakan Vettel masih memiliki hasrat besar untuk memenangi balapan di F1. Menurutnya, peraih empar gelar juara dunia F1 itu tak sabar untuk segera memulai proyek baru bersama Aston Martin.

“Setelah melewati musim 2020, kemampuan Sebastian patut dipertimbangkan. Tapi saya tetap yakin, seorang pembalap yang memiliki jam terbang tinggi takkan lupa cara mengendarai mobil balap dan mengeluarkan yang terbaik pada paket yang dimilikinya,” kata Szafnauer.

“Kami melihat etos kerja Sebastian Vettel dan betapa besar semangatnya untuk beradaptasi secepat mungkin. Dia memiliki banyak pengalaman dan baru berusia 33 tahun. Kami hanya melihat keuntungan saat merekrutnya.”