Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bagaimana Tim F1 Mempersempit Fokus Teknik pada GP Abu Dhabi

Persaingan pengembangan mobil Formula 1 2022 mendingin sejak beberapa balapan yang lalu karena tim-tim mengalihkan fokus utama mereka ke senjata 2023. Namun, dalam penutup musim GP Abu Dhabi, mereka memusatkan perhatian pada detail kecil.

Mercedes W13 rear wing comparison

Foto oleh: Giorgio Piola

Hasil dari perlambatan yang timbul akibat suku cadang, mendorong tim mempersempit fokus mereka lebih jauh lagi. Kadang mereka memasang setelan dan konfigurasi aerodinamis berbeda untuk dua pembalapnya selama latihan bebas. Langkah ini diperlukan untuk mencari keseimbangan mobil.

Menjelang kualifikasi, hal ini biasanya mengarah pada konvergensi di kedua sisi garasi. Tetapi perbedaan juga tidak selalu terjadi.

Di Abu Dhabi akhir pekan lalu, pasangan Mercedes memulai dengan pijakan sama pada latihan bebas Jumat. Mereka memasang rakitan sayap belakang downforce menengah-tinggi, yang menampilkan flap atas dengan potongan di trailing edge (kiri atas). Namun, ketika para pembalap mencari sedikit lebih banyak performa di sektor tengah, keduanya mencoba opsi downforce lain yang lebih rendah (kanan atas).

Jelas bahwa keunggulan kecepatan tertinggi yang ditawarkan ini tidak mendongkrak waktu lap secara keseluruhan seperti yang dicari. Karena kerugian yang diperoleh di sektor pertama dan ketiga, perubahan dilakukan pada kedua mobil jelang kualifikasi.

George Russell sebenarnya melangkah lebih jauh dengan pengaturannya, memilih Gurney di trailing edge flap atas yang tidak ada pada W13 Lewis Hamilton. Tapi, ketika pemilik satu kemenangan F1 menggunakan potongan endplate belakang bagian atas di akhir pekan Brasil (inset), ia memilih varian ketinggian penuh untuk Abu Dhabi.

Ferrari F1-75 rear wing comparison

Ferrari F1-75 rear wing comparison

Red Bull RB18 rear wing comparison

Red Bull RB18 rear wing comparison

Red Bull dan Ferrari juga bermain-main dengan konfigurasi sayap belakang berbeda selama FP, karena keduanya mencoba opsi downforce lebih tinggi (gambar bawah) sebelum memilih sayap belakang lebih rendah.

Ferrari juga menggunakan waktu latihan untuk mengevaluasi desain lantai yang direvisi (di bawah), kemungkinan sebagai pendahulu perubahan yang diterapkan pada 2023, yang membutuhkan data dunia nyata untuk memvalidasi temuan mereka di CFD dan terowongan angin.

Desain yang direvisi berpusat pada perubahan di bagian lantai tepat depan ban belakang. Tepi yang digulir ke atas akan mengubah arah aliran udara, menghasilkan perubahan perilaku saat bertemu dengan permukaan ban.

Perbandingan lantai Ferrari F1-75

Perbandingan lantai Ferrari F1-75

Foto oleh: Giorgio Piola

Perubahan relatif kecil ini bisa bermanfaat bagi tim untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh tyre squirt (turbulensi yang timbul akibat rotasi ban), sebuah fenomena yang merampas konsistensi dan potensi diffuser karena aliran udara didorong ke samping ban, ke jalur diffuser.

McLaren juga memiliki item uji coba yang digunakan pada balapan terakhir musim ini demi mencari validasi jalur pengembangan baru untuk 2023.

Tidak seperti Ferrari, investigasinya menghasilkan perombakan yang lebih menyeluruh pada bagian tepi lantai, termasuk sayap tepi. Item uji coba menampilkan desain lebih sesuai dengan yang diperjuangkan oleh Red Bull dan yang kemudian disalin oleh tim lain secara nyata atau diam-diam.

Gulungan, lengkap dengan deviator aliran, di bagian depan tepi lantai digantikan oleh Gurney lebih sederhana, dengan potongan yang ditemukan di belakangnya di mana bagian lantai lebih rendah, dengan bagian lantai yang tersisa meruncing di depan ban belakang.

McLaren MCL36

McLaren MCL36

Photo by: Giorgio Piola

McLaren MCL36 floor detail

McLaren MCL36 floor detail

Photo by: Giorgio Piola

Tidak terlihat, karena berada di bawah lantai, McLaren juga menggunakan 'Ice Skate' juga. Solusi itu pertama kali terlihat pada Red Bull musim ini dan kemudian ditemukan pada Ferrari F1-75, Alpine A522 dan Aston Martin AMR22.

Seperti yang Anda harapkan, mengingat kecenderungannya pada desain lain yang disebutkan, ada juga tab kecil yang terhubung ke skate yang menjorok keluar dari sisinya dan dapat dilihat pada bingkai yang dibuat oleh potongan lantai belakang.

Ini akan bertindak pada aliran udara relatif terhadap ketinggian skate, daripada lantai di sekitarnya dan akan membantu mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan oleh tyre squirt.

Oleh karena itu, skate memiliki beberapa fungsi, karena tidak hanya memberikan batasan fisik terhadap permukaan lintasan saat mobil ditekan, tetapi juga memiliki manfaat aerodinamis karena mengubah jalur aliran udara ke belakang.

McLaren jelas sangat ingin melihat seberapa kuatnya hal ini dalam kondisi dunia nyata, dan bahkan mencatat banyak hal dalam pengajuan mereka sebelum acara tersebut.

“Kami bertujuan mengevaluasi efek tepi lantai ini pada perilaku ketinggian pengendaraan mobil,” ujar prinsipal Andreas Seidl.

Data ini sekarang akan dianalisis saat penantang tahun 2023 ini akan menjalani periode penggodokan menjelang pembuatannya untuk musim yang akan datang.

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari 675 Ubah Bagian Belakang untuk Kurangi Bobot
Artikel berikutnya Szafnauer Yakin Alpine Lebih Tangguh dengan Gasly daripada Piastri

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia