Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bahrain Outer Track, Mengenal Sirkuit Tak Dikenal

Semua tim dan pembalap Kejuaraan Dunia Formula 1 2020 akan turun tanpa data teknis di Outer Track Sirkuit Internasional Bahrain, tuan rumah F1 GP Sakhir, akhir pekan ini (4-6/12/2020).

Screenshot of the proposed Bahrain Outer Track

Foto oleh: Motorsport.com

Sirkuit Internasional Bahrain selama dua pekan beruntun menjadi tuan rumah balapan ke-15 dan 16 (dari total 17) Grand Prix F1 2020.

Bedanya, jika akhir pekan lalu para pembalap turun di layout sirkuit yang “normal”, GP Circuit, maka mulai Jumat (4/12/2020) ini mereka akan berlomba dengan desain lintasan Outer Track.

Dengan panjang hanya 3,543 km, Outer Track menjadi sirkuit terpendek dalam kalender F1 musim 2020 ini. Jika tidak ada pandemi dan F1 berlangsung normal, maka sirkuit jalan raya Monaco di Monte Carlo adalah yang terpendek, yakni 3,337 km.

Memiliki arah balapan sama seperti GP Circuit, searah jarum jam, Outer Track hanya memiliki 11 tikungan (8 kanan, 3 kiri). Bandingkan dengan 15 tikungan di GP Circuit (9 kanan, 6 kiri) yang memiliki panjang lintasan 5,421 km.

Lomba GP Sakhir pada Minggu (6/12/2020) malam atau Senin dini hari WIB (mulai sekira pukul 00.10 WIB) nanti akan berlangsung dalam 87 lap (307,995 km). Jumlah lap itu menjadi yang terbanyak di dalam kalender F1.

Perbedaan layout lintasan membuat 74 persen dari panjang Outer Track bisa dilibas dengan gas penuh.

Baca Juga:

Sirkuit Internasional Bahrain didesain Hermann Tilke sedemikian rupa sehingga bisa diubah menjadi enam layout berbeda. Dari jumlah itu, hanya empat yang memiliki standar homologasi Grade 1 dari FIA, yakni GP Circuit, Endurance Circuit, Outer Track, dan Paddock Circuit.

Sejak 2004 sampai 2020 (GP Bahrain sekali dibatalkan pada 2011), hanya di GP Bahrain 2010 para pembalap turun di Endurance Circuit. Selebihnya tentu di layout GP Circuit.

Di GP Sakhir inilah layout Outer Track untuk kali pertama menggelar balapan level dunia. Jadi, semua tim dan pembalap akan turun dari nol karena tidak memiliki data untuk sektor tengah yang menjadi pusat perbedaan dengan GP Circuit.

Perbedaan utama Outer Track dengan GP Circuit dimulai setelah keluar dari Tikungan 4 (T4). Di layout GP Circuit, setelah T4 para pembalap akan menemui sejumlah tikungan (6) untuk kemudian masuk ke trek lurus di back stage.

Di Outer Track, setelah T4 yang mengarah ke kanan, para pembalap akan menemui lima tikungan (3 kanan, 2 kiri) untuk kemudian kembali ke desain biasa setelah T9 (atau T13 di GP Circuit).

Selanjutnya, seperti GP Circuit, para pembalap akan melibas satu lintasan lurus dan menemui dua tikungan ke kanan lalu masuk trek lurus utama.

Valtteri Bottas, Mercedes F1 W11, mengganti ban saat pit stop di GP Bahrain. Pit stop akan berperan santa krusial di GP Sakhir, akhir pekan ini.

Valtteri Bottas, Mercedes F1 W11, mengganti ban saat pit stop di GP Bahrain. Pit stop akan berperan santa krusial di GP Sakhir, akhir pekan ini.

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Seperti umumnya sirkuit baru, aspal Outer Track, khususnya sektor tengah setelah T4, memang masih menjadi tanda tanya. Aspal sektor ini diyakini serupa dengan GP Circuit. Karena tidak pernah dipakai, pembalap dan tim berharap lintasan ini ramah terhadap ban.

Outer Circuit akan lebih pendek sekitar 2 km dibanding trek normal Bahrain. Sektor pertama dan ketiga juga akan diisi lintasan panjang dengan beberapa area pengereman keras.

Di layout normal Bahrain, akhir pekan lalu, pembalap Tim Mercedes-AMG Petronas, Lewis Hamilton, merebut pole position dengan 1 menit 27,264 detik. Saat lomba, Max Verstappen (Red Bull Racing) mencetak lap tercepat dengan 1 menit 32,014 detik.

Para teknisi Mercedes memprediksi waktu lap Outer Track bisa tembus di bawah 60 detik. Jika terjadi, itu akan menjadi waktu lap tercepat dalam sejarah F1 modern.

Memang sangat sulit memprediksi kecepatan yang bisa ditembus di sektor tengah Outer Track karena tidak adanya data. Faktor alam, angin keras misalnya, dan tingkat grip (besar, sedang, atau kecil) juga sangat berpengaruh signifikan.

Tetapi, melihat performa mobil-mobil F1 yang saat ini memiliki power unit 1.6 liter V6 turbo plus sejumlah peranti aerodinamika canggih, rasanya waktu lap sekira 54 sampai 55 detik masih bisa terjadi.

Max Verstappen mencetak waktu lap tercepat lomba GP Bahran di atas Red Bull Racing RB16, akhir pekan lalu.

Max Verstappen mencetak waktu lap tercepat lomba GP Bahran di atas Red Bull Racing RB16, akhir pekan lalu.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Waktu lap yang singat ini bsa menjadi bumerang bagi pembalap nanti. Diawali di kualifikasi 1 (Q1) saat semua 20 pembalap turun.

Karena lintasan 2 km lebih pendek dan gap masuk pembalap ke trek hanya 5 sampai 7 detik, potensi adanya insiden atau penumpukan mobil di tikungan terakhir bakal lebih besar.

Saat lomba, dengan waktu lap yang diperkirakan hanya sekitar 60 detik (dibanding normalnya 90 detik) plus jumlah lap yang banyak (87), petugas penunjuk lap (pit board) dipastikan sangat sibuk.

Mereka harus cepat dan cermat menghitung lap pembalapnya serta gap waktu dengan lawan di depan dan belakang.

Di pit wall, keputusan juga harus dibuat cepat oleh race engineer. Waktu antarpembalap yang sangat kecil membuat pertimbangan dan keputusan cepat akan krusial dalam strategi tim.

Untuk setelan mobil, Outer Track diperkirakan tidak jauh berbeda dengan lintasan normal Bahrain. Trek yang lebih pendek berarti jumlah tikungan akan lebih sedikit. Otomatis kerja ban dan suhu tidak terlalu mengkhawatirkan.

Praktis, para pembalap bisa lebih memaksimalkan mobil di kualifikasi tanpa takut ban aus di akhir sesi. Namun, kesalahan kecil bisa memberikan dampak besar di kualifikasi.

Sektor tengah (kedua) Outer Track bakal krusial. Tikungan cepat (high-speed corner) tidak sebanyak trek normal. Sebaliknya, banyaknya tikungan lambat di Outer Track membuat kinerja ban belakang menjadi lebih berat.

Itulah sebabnya mencari setelan mobil yang seimbang cukup merepotkan untuk Outer Track. Paling rasional adalah memfokuskan setelan mobil agar bisa mendapatkan kecepatan rata-rata ideal di tikungan.

Melihat kondisi-kondisi di atas, dua sesi latihan bebas (FP1 dan FP2) pada Jumat akan sangat krusial untuk menentukan setelan mobil.

  

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FIA Modifikasi Dinding Pembatas yang Ditabrak Grosjean
Artikel berikutnya Tersingkir dari F1, Magnussen Konfirmasi Balap IMSA

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia