Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Balapan di Zandvoort akan seperti iring-iringan

Sejumlah pembalap Formula 1 memperingatkan tentang kemungkinan minimnya aksi salip-menyalip pada GP Belanda di Zandvoort tahun depan.

Nico Hulkenberg

Foto oleh: A1GP

Walau pengumuman kembalinya GP Belanda disambut baik mayoritas pembalap, tidak sedikit dari mereka yang masih ragu Zandvoort adalah sirkuit yang cocok untuk balapan Formula 1.

Salah satunya adalah pembalap Renault, Daniel Ricciardo, yang pernah berlaga di F3 Masters di Zandvoort pada 2008 dan 2009. Dia juga pernah melakukan lap ekshibisi dengan mobil F1 Red Bull.

"Saya bicara jujur di sini, treknya memang asik untuk dikendarai," ujarnya. Berkecepatan tinggi, Ada nuansa klasik, dan membutuhkan keberanian. Jadi dari sudut pandang berkendara, baik-baik saja.

"Tetapi karena ada bagian yang kencang, dan sempit, saya tidak yakin sirkuit ini bisa menyuguhkan aksi seru atau aksi salip-menyalip. Ini berdasarkan feeling awal saya saja.

“Dengan kecepatan mobil F1, mengikuti mobil lain akan sangat sulit. Saya pikir balapannya akan seperti prosesi, meski treknya sebenarnya cukup keren.

“Jadi saya sedikit terbelah soal ini. Di satu sisi, trek ini menyenangkan untuk dikendarai, tetapi untuk balapan, ini akan seperti sirkuit jalan raya. Sulit untuk membuat balapan seru di sana.

"Saya hanya pernah melakukan lap ekshibisi [dengan mobil F1]. Tetapi saya pernah membalap di sana di F3, dan Anda dituntut berkonsentrasi penuh."

Nico Hulkenberg, yang menjuarai F3 Masters pada 2008, juga pernah membalap di Zandvoort ketika berkompetisi di A1GP. Seperti rekan setimnya, pembalap Jerman itu juga khawatir dengan kemungkinan minimnya peluang untuk menyalip.

"Saya menyukai Zandvoort saat masih di kategori junior di F3, lalu [Formula] BMW dan A1," ucap Hulkenberg. "Banyak memori bagus. Tempatnya keren, dan tentu saja orang-orang Belanda selalu bersemangat dan mereka siap untuk berpesta.

“Scheivlak adalah tikungan di mana Anda harus berani. Saya yakin F1 bakal melewatinya dengan sangat kencang, jadi menarik untuk melihat mobil-mobil melewati tikungan itu.

“Tetapi di F3 sekalipun, menyalip menjadi sesuatu yang nyaris mustahil untuk dilakukan. Layout treknya bukan yang paling ramah untuk melakukan overtaking atau berduel. Cukup disayangkan."

Sementara pembalap Mercedes, Valtteri Bottas, menjuarai F3 Masters pada 2009 dan 2010, mengatakan dirinya menikmati tantangan membalap di trek yang dapat menghukum setiap kesalahan.

"Itu adalah sirkuit yang bagus, sirkuit klasik yang disukai banyak pembalap," tukasnya. "Membuat kesalahan di bagian berkecepatan tinggi bisa sangat merugikan, dan kami merasa akan mengambil sedikit risiko di trek itu, yang sebenarnya merupakan perasaan yang baik untuk seorang pembalap.

“Saya menantikannya. Meski hanya sekelas F3, waktu itu banyak penonton yang hadir, dan atmosfernya bagus. Jadi saya punya kenangan baik di sana."

Valtteri Bottas
Max Verstappen, Red Bull Racing
Daniel Ricciardo, RB7, Max Verstappen, RB8
5

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Barcelona harus tetap jadi venue tes F1
Artikel berikutnya Racing Point siap bawa upgrade besar di Jerman

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia