Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Analisis
Formula 1 F1 GP Monako

Ban Tak Terlalu Stres di Tiga Titik Trek F1 GP Monako

Berdasarkan simulasi, para insinyur Megaride mendeteksi perilaku ban yang minim tekanan saat digunakan di F1 GP Monako.

Valtteri Bottas, Mercedes AMG W10

Akhir pekan ini, jalanan di Monte Carlo disulap menjadi trek balapan. Monako merupakan salah satu lokasi balapan bersejarah, memiliki atmosfer mewah, sehingga ingin terus dipertahankan oleh para pembalap, dalam kalender Formula 1.

Kemenangan di Grand Prix Monako dianggap lebih bergengsi. Lintasan tersebut termasuk Triple Crown bersama Le Mans dan Indianapolis. Hanya segelintir yang bisa mendapat podium tertinggi di tiga trek elite tersebut.

Dari sisi hiburan, balapan jalan raya boleh dibilang kadang membosankan. Namun, bisa saja akan banyak kejutan, Jumat (27/5/2022) hingga Minggu (29/5/2022), dengan hadirnya mobil F1 2022.

Tim  harus mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan downforce di jalanan sempit dan bergelombang. Tak tersedia banyak ruang untuk manuver.

Baca Juga:
GP Monako 2021: Max Verstappen mencoba menyerang Lewis Hamilton di Chicane, satu titik yang meningkatkan tekanan pada ban.

GP Monako 2021: Max Verstappen mencoba menyerang Lewis Hamilton di Chicane, satu titik yang meningkatkan tekanan pada ban.

Foto oleh: Hasan Bratic / Motorsport Images

Para insinyur dari Megaride menganalisis lintasan sepanjang 3,3 km, terutama dari sisi manajemen ban. Dalam kasus Monako, ban seharusnyta tidak terlalu menderita ketika single-seater melaju di sana. Bertolak belakang dengan rem, di mana saking lambatnya, mobil harus sering mengurangi kecepatan.

Perlu solusi teknis yang mampu meningkatkan pertukaran panas cakram, seperti jumlah maksimum lubang yang diperlukan untuk pendinginan sistem pengereman yang tak boleh dikecualikan.

Daya gesek longitudinal, bangkit dengan akselerasi dan pengereman, pada trek Monako

Daya gesek longitudinal, bangkit dengan akselerasi dan pengereman, pada trek Monako

Foto oleh: MegaRide

Mereka membandingkan antara daya gesekan memanjang (dibuktikan oleh grafik), yang dihasilkan oleh akselerasi dan pengereman. Perhatian tertuju pada Tikungan 1, Saint Devote, dan Tikungan 10, Nouvelle Chichane. Terlihat puncak energi yang dihasilkan ban depan.

Kemudian Tikungan 15, area kolam renang, terdapat tekanan signifikan pada ban, terutama bagian depan kanan.

Peningkatan temperatur ban kiri depan di Tikungan Saint Devote

Peningkatan temperatur ban kiri depan di Tikungan Saint Devote

Foto oleh: MegaRide

Mengkonfirmasi upaya besar yang dibutuhkan Tikungan 1, para insinyur MegaRide menganalisis peningkatan suhu tapak ban depan kiri di Saint Devote, yaitu Tikungan 1. Sebagai bukti adanya tekanan pada ban yang dimaksud yang dapat diukur dalam peningkatan termal 35 persen.

Terdapat beberapa puncak tegangan di sirkuit jalanan yang tidak menggunakan ban secara berlebihan. Saint Devote, Chicane del Porto dan Esse delle Piscine adalah titik di mana energi paling banyak dihasilkan pada ban depan.

Seperti biasa untuk sirkuit standar jalan raya, Pirelli mengusung kompon terlunak, C3, C4 dan C5. Tak terlalu banyak penggunaan dan robekan karena permukaan non-abrasif. Grip yang ditawarkan lebih besar seiring dengan peningkatan karet setiap putaran.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Esteban Ocon Desak Alpine Upgrade A522
Artikel berikutnya Bos-bos Tim F1 Dukung Pengelompokkan Balapan

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia