Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Beberapa Hal yang Bikin Lawan Red Bull Merasa Terancam

Tim-tim Formula 1 jarang sekali sepakat dalam hal apa pun. Namun, usai tes pramusim Sabtu (25/2/2023) malam, konsensus di paddock jelas bahwa Red Bull Racing adalah tim yang harus dikalahkan.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB19

Sekilas melihat catatan waktu sudah menunjukkan ke arah itu, dengan Sergio Perez menetapkan tolok ukur secara keseluruhan dalam hari terakhir penggunaan bahan bakar yang lebih rendah. Pada momen tersebut, Red Bull bisa membuka beberapa potensi.

Faktanya, hanya catatan waktu tercepat Zhou Guanyu di Jumat sore yang mencegah dominasi Red Bull selama tiga hari. Bahkan jauh dari catatan waktu utama, dan sebaliknya menggali lebih dalam pada performa jangka panjang - yang merupakan hal yang paling penting dan paling diperhatikan oleh tim-tim lain - terlihat jelas bahwa Red Bull tampaknya memiliki segalanya di bawah kendali.

Keandalan mobil, terlepas dari masalah kecil di hari kedua, terlihat sempurna. Perez dan Max Verstappen tidak perlu mengkhawatirkan lawan dalam simulasi balapan.

Baca Juga:

Konsultan motorsport Red Bull, Helmut Marko, mengatakan kepada Sky Germany setelah tes. "Waktu, seperti yang kita ketahui dalam pengujian, bersifat relatif. Kami tidak tahu seperti apa persaingan dalam hal bahan bakar, jadi jika mereka lebih berat dari kami, maka waktu kami relatif. Namun, telah terbukti bahwa kami dapat diandalkan, bahwa kami cepat, berada di depan,” ujarnya.

"Di atas semua itu, yang membuat kami sangat optimis adalah bahwa catatan waktu Perez dan Max jelas lebih cepat dari para pesaing."

Menjadi tim yang paling cepat dalam tes tentu saja tidak menjamin apapun dalam hal hasil di akhir pekan.

Seperti yang dikatakan prinsipal Ferrari, Frederic Vasseur, pada hari terakhir, "Saya tidak ingat siapa yang mencatatkan waktu lap tercepat tahun lalu di Bahrain. Tetapi ia tidak berada di posisi terdepan untuk balapan. Dan itu juga terjadi dua tahun lalu."

Namun, menganalisis lebih dalam tentang bagaimana hasil tes Red Bull, ada beberapa aspek lain yang membuat lonceng peringatan berbunyi untuk tim-tim lain yang berambisi melompati skuad juara dunia F1.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB19

Max Verstappen, Red Bull Racing RB19

Photo by: Red Bull Content Pool

Terkadang, mobil-mobil F1 tercepat bisa sangat sulit untuk dikendarai di batas kecepatannya, dan hanya pembalap terbaiklah yang dapat memaksimalkannya.

Namun, sejak pertama kali RB19 mengaspal di Bahrain, tampaknya cukup mudah bagi Verstappen dan Perez untuk membawanya ke garis finis. Ketika tim-tim lain berjuang keras menemukan keseimbangan yang baik untuk mobil mereka, juara bertahan F1 itu membanggakan diri bahwa ia tidak mengalami drama apapun.

"Setiap kali saya masuk ke dalam mobil, saya merasa nyaman dan bisa langsung memacu," ujarnya.

Hal itu tampaknya terbukti pada hari pertama tes di mana, setelah beberapa lap instalasi, Verstappen menghabiskan sisa hari itu dengan melesat cepat dalam putaran 5-7 lap. Semuanya dengan kecepatan  sangat konsisten dan hanya disela dengan masuk ke pit untuk melakukan perubahan setelan.

Konsistensi selama semua putaran tersebut menunjukkan bahwa ia dan mobilnya berada di tempat yang sangat menyenangkan, dan semuanya terkendali dan cepat. Untuk sebuah tes mobil baru, itu sangat mengesankan.

Berkaca pada pengalamannya sendiri, Verstappen mengatakan bahwa mencapai titik terbaik begitu awal telah memberikan Red Bull sebuah langkah awal yang besar dalam memahami mobilnya.

"Saya pikir seluruh hari pengujian sangat positif bagi kami," katanya.

"Keseimbangan mobil langsung terasa baik dan, sebagai hasilnya, Anda dapat mencoba banyak hal dengan set-up - melaju sangat ke kiri dan sangat ke kanan, bisa dikatakan demikian. Itu bagus, karena dengan cara inilah Anda bisa belajar banyak tentang mobil."

Max Verstappen, Red Bull Racing RB19

Max Verstappen, Red Bull Racing RB19

Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images

Ban Baru Sesuai Keinginan Verstappen

Performa Verstappen di sepanjang musim 2022 sedikit berfluktuasi karena karakteristik mobil RB18 mendekati keinginannya. Kelebihan berat di awal musim 2022 membuat mobil lebih lambat saat berbelok dan timbul understeer yang dibenci pembalap Belanda itu.

Ketika Red Bull memulai program pengurangan bobot sejak Grand Prix Emilia Romagna, Verstappen mendapatkan kembali mobil yang dapat dikemudikan sesuai keinginannya. Hal ini membantu memicu dominasi yang dilihat pada tahap-tahap akhir tahun ini.

Ketika diketahui bahwa pemasok ban F1, Pirelli, mengubah produknya untuk F1 2023, dengan konstruksi bagian depan lebih tangguh, maka itu langsung mengarah pada apa yang disukai Verstappen.

"Mereka memberikan sedikit understeer, tapi itu lebih karena ban belakang tidak sebagus tahun lalu," ia mengungkapkan. "Ban depan juga sama. Namun secara keseluruhan, saya rasa mobil tahun ini sedikit lebih seimbang."

Sergio Perez, Red Bull Racing RB19

Sergio Perez, Red Bull Racing RB19

Photo by: Red Bull Content Pool

Keandalan dan Bobot Bukan Masalah

Meskipun RB18 Red Bull terbukti menjadi mobil balap terbaik pada 2022, tapi awalnya mereka tampak pesimistis. Problem keandalan merusak peruntungannya di Bahrain dan Australia bahkan membuatnya tampak seperti gelar juara pada saat itu.

Masalah-masalah di awal musim tersebut terbukti bukan masalah besar karena Red Bull dengan cepat mengatasi masalah tersebut. Keandalan yang kuat selanjutnya dibawa ke mobil 2023, yang berjalan hampir tanpa masalah selama tiga hari pengujian di Bahrain.

Area lain di mana Red Bull berada di posisi belakang tahun lalu juga telah diberantas, dengan skuad sekarang telah mencapai target berat untuk RB19.

Itu berarti mereka tidak lagi dipaksa untuk memodifikasi set-up, dan akan memiliki alat lebih baik untuk mengejar waktu putaran. Bagi Verstappen, pola pikirnya adalah bahwa kampanye 2023 akan dimulai dengan dasar yang jauh lebih baik daripada setahun lalu.

"Dibandingkan dengan tahun lalu, karena itu adalah mobil yang sama, ini adalah langkah maju," ucapnya. "Tapi, itu normal karena tahun lalu mobil kami terlalu berat.

"Itu adalah tahun pertama dengan mobil yang sama sekali baru dan peraturan teknis yang baru juga, jadi Anda belajar banyak di tahun pertama. Karena itu, saya pikir tahun ini dimulai dengan sedikit lebih mudah.

"Namun, tentu saja Anda tetap harus membuat langkah maju yang baik, dan saya pikir kami telah melakukannya."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Belum Terganggu Kecepatan Impresif Red Bull
Artikel berikutnya Ferrari Tegaskan Konsep Sayap Depan SF-23 Legal

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia