Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ferrari Bisa Kehilangan Insting 'Membunuh'

Mantan pembalap Ferrari, Gerhard Berger, menilai raksasa asal Italia tersebut berada di zona nyaman dan bisa kehilangan insting "membunuh".

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21

Foto oleh: Evgeniy Safronov

Gerhard Berger merupakan pembalap Tim Scuderia Ferrari F1 pada tahun 1987-1989 dan 1993-1995. Ia pun memberikan pendapatnya mengenai situasi Tim Kuda Jingkrak saat ini.

Ferrari tengah berusaha bangkit dari keterpurukan musim lalu. Mereka pun memperlihatkan penampilan yang solid di balapan pertama musim ini, Minggu (28/3/2021).

Kedua pembalap mereka, Charles Leclerc dan Carlos Sainz, berhasil menyelesaikan balapan tanpa kendala. Leclerc meraih posisi keenam, sementara Sainz di peringkat kedelapan.

Baca Juga:

Namun, Gerhard Berger memiliki pendapat yang berbeda. Menurutnya, Ferrari malah tampil berada di bawah standar.

Ini dikarenakan ada satu faktor yang perlu dibenahi dalam tubuh Tim Kuda Jingkrak secara keseluruhan, yakni keberagaman anggota tim.

Sebagai pabrikan asal Italia, Ferrari saat ini didominasi oleh anggota tim yang berasal dari Negeri Piza. Dan menurut Berger, hal tersebut tidak baik bagi tim asal Maranello tersebut.

Menurutnya, jika tim didominasi oleh staf yang berasal dari satu negara, maka mereka akan berada dalam zona nyaman dan tidak ingin keluar dari zona tersebut.

Pembalap Scuderia Ferrari yang turun dengan Ferrari SF21, Carlos Sainz Jr (kanan), menempel Lance Stroll, pembalap Aston Martin, pada lomba GP Bahran, Minggu (28/3/2021) malam lalu.

Pembalap Scuderia Ferrari yang turun dengan Ferrari SF21, Carlos Sainz Jr (kanan), menempel Lance Stroll, pembalap Aston Martin, pada lomba GP Bahran, Minggu (28/3/2021) malam lalu.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

"Saat ada banyak anggota tim yang berasal dari Italia, mereka terkadang ingin bertahan dalam zona nyaman mereka," ujar Berger.

"Ini tentu menciptakan lingkugan kerja yang nyaman. Akan tetapi, akan lebih baik jika memiliki anggota tim yang berasal dari beberapa negara lain, dengan ketua yang bisa memimpin tim dengan keberagaman tersebut.

"Atmosfer seperti Ferrari saat ini memang positif, hanya saja ini menciptakan sebuah atmosfer gelembung, di mana insting 'membunuh' mereka bisa saja hilang," Berger mengakhiri.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Franz Tost Yakin Tsunoda Bisa Jadi Juara Dunia
Artikel berikutnya Setelah Tost, Giliran Helmut Marko Sanjung Tsunoda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia