Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Alonso "terhina" dengan kemunduran Honda pada 2017

Pembalap McLaren, Fernando Alonso, merasa terhina di awal musim Formula 1 2017 ketika ia menyadari bahwa Honda mengalami kemunduran usai musim dingin.

Fernando Alonso, McLaren MCL32 stops on track in FP1

Fernando Alonso, McLaren MCL32 stops on track in FP1

Sutton Images

Fernando Alonso, McLaren MCL32 stops on track in FP1

Setelah musim pertama yang buruk bersama Honda pada 2015, McLaren bisa naik tiga tingkat dari peringkat sembilan ke peringkat enam pada klasemen 2016. Skuat Woking itu pun berharap bisa melanjutkan progres mereka di tahun berikutnya.

Tapi konsep baru mesin Honda yang dipakai untuk musim 2017 justru menjadi sebuah kemunduran, tidak hanya dari segi performa, tapi juga daya tahan. Direktur balap McLaren, Eric Boullier, mengungkapkan bahwa fakta ini memberikan dampak negatif yang besar terhadap Alonso.

"Sebagai kompetitor, ia sudah mempersiapkan diri secara mental sepanjang musim dingin," ungkapnya kepada Motorsport.com.

"Ia sudah membayangkan bagaimana musim ini seharusnya berjalan. Itu bahkan menjadi motivasi buat dia karena ia berusaha memenuhi target yang sudah ia pasang.

"Jadi saat datang ke Barcelona, dan melihat performa mesin yang justru mengalami kemunduran, emosi yang keluar adalah campuran antara merasa terhina, sedih, dan frustrasi. Bukan hal yang baik."

Alonso membuat kabar heboh tahun ini saat ia mengakui bahwa dirinya meninju dinding ruang McLaren di Singapura hingga berlubang. Pembalap Spanyol itu tidak bisa menahan amarahnya setelah tersingkir dari posisi yang menurutnya berpeluang finis podium.

"Terkadang ia harus mengekspresikan kefrustrasian yang ia rasakan, tapi dari dulu ia memang seperti itu, bahkan saat masih memenangi balapan," kata Boullier soal insiden di Singapura. "Usai balapan ia terlihat tegang, dan sama halnya [seperti di Singapura].

"Ia menyimpan rasa marah karena ia tahu ia bisa lebih baik. Ia tahu ia bisa menjadi terbaik. Dan ia ingin memperlihatkannya. Dan saya pikir jika ia menang, ia tetap akan meninju dinding itu."

Fernando Alonso, McLaren

Fernando Alonso, McLaren

Foto oleh: Sutton Images

Fernando Alonso, McLaren

Fernando Alonso, McLaren

Foto oleh: Sutton Images

Fernando Alonso, McLaren

Fernando Alonso, McLaren

Foto oleh: Sutton Images

Fernando Alonso, McLaren

Fernando Alonso, McLaren

Foto oleh: Sutton Images

Fernando Alonso, McLaren

Fernando Alonso, McLaren

Foto oleh: Sutton Images

Fernando Alonso, McLaren

Fernando Alonso, McLaren

Foto oleh: Sutton Images

Fernando Alonso, McLaren

Fernando Alonso, McLaren

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

 Fernando Alonso, McLaren MCL32

Fernando Alonso, McLaren MCL32

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Fernando Alonso, McLaren MCL32

Fernando Alonso, McLaren MCL32

Foto oleh: Sutton Images

Fernando Alonso, McLaren

Fernando Alonso, McLaren

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mercedes: Mobil 2017 baru 90 persen
Artikel berikutnya Steiner: Haas buktikan tim baru F1 dapat kompetitif

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia