Alonso terkesan dengan McLaren MCL34

McLaren mencatat hasil menjanjikan setelah dua ronde F1 2019. Rookie Lando Norris dua kali start di sepuluh besar dan mendulang poin pertamanya di F1 setelah finis keenam pada balapan GP Bahrain pekan lalu.

Pada balapan tersebut, Carlos Sainz juga sempat bersaing sengit dengan mobil Red Bull yang dikemudikan Max Verstappen.

Pada hari pertama tes Bahrain yang dihelat Selasa (2/4), Alonso menempuh total 50 lap dengan MCL34 untuk membantu pengembangan ban Pirelli.

"Ini [MCL34] adalah sebuah kemajuan di segala aspek mobil," ujar sang dua kali juara dunia itu. "Mobil memiliki lebih banyak cengkeraman, tidak terasa berat di trek lurus, dan mesinnya juga jauh lebih bagus.

"Secara keseluruhan, mobil ini sebagai satu paket telah dikembangkan dengan benar.

"Dari dua balapan pertama, kita bisa melihat bahwa masih ada peningkatan yang harus kami raih untuk bersaing dengan tiga tim unggulan.

"Namun, sebagai langkah awal, saya berharap McLaren bisa mengkonsolidasikan status sebagai tim terbaik keempat, atau memimpin persaingan papan tengah bersama Haas.

"Itu adalah target, dan saya bisa merasakan potensi dari mobil."

Pada 2018, Alonso mengawali musim dengan kuat, finis kelima di Australia dan ketujuh di Bahrain – meski start dari grid ke-13, dan sempat menghuni posisi keempat dalam klasemen.

Namun, kelemahan sasis McLaren MCL33 yang terekspos di tengah musim menyulitkan Alonso di ronde-ronde berikutnya.

Ia yakin, McLaren kini berada di posisi yang lebih baik untuk melanjutkan momentum dan membuat kemajuan.

"Kami telah bekerja keras selama empat atau lima tahun terakhir ini. Tapi kami tidak pernah mendapatkan momentum atau kontinuitas dalam progres mobil," paparnya.

"Kami pernah mendapat start yang bagus, momen bagus, tapi tidak pernah bisa melanjutkan itu sepanjang tahun.

"Jadi, tahun ini, ada patokan dan program yang bagus dari pengembangan mobil.

"Ini akan menjadi musim yang jauh lebih bagus."

Tahun lalu, Alonso mengatakan McLaren tidak mengalami peningkatan dengan mobil mereka sejak GP Spanyol.

Walau mobil 2019 dirasa jauh lebih baik, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi keputusannya berhenti membalap di F1.

"Andai satu hari nanti saya kembali membalap di F1, yang menurut saya kemungkinannya kecil karena keputusan saya untuk berhenti sudah bulat, itu hanya karena saya merasa memiliki peluang untuk merebut gelar juara dunia," tambahnya.

“Prospek seperti itu akan menggoda semua pembalap. Namun jika hanya untuk finis ketujuh, keenam, atau bahkan keempat, itu sama sekali tidak menarik."

Laporan tambahan oleh Roberto Chinchero