Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

"F1 bisa berbuat lebih untuk atasi masalah berat badan pembalap"

Pakar F1 Motorsport.com dan mantan desainer tim Jordan, Gary Anderson, berpendapat ada langkah-langkah tambahan yang perlu diambil Formula 1 untuk mengatasi masalah berat badan pembalap.

Nico Hulkenberg, Renault Sport F1 Team

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Nico Hulkenberg, Renault Sport F1 Team

Grup Strategi Formula 1 akhirnya bisa menemukan solusi yang logis untuk mengatasi masalah seputar berat badan pembalap. Berat pembalap (termasuk kursinya) kini tidak boleh lebih kurang dari 80 kg.

Hal tersebut adalah sesuatu yang sebenarnya sudah saya sarankan sejak lama. Ketika seorang pembalap memiliki berat badan ideal 75 kg, tapi dia tetap harus melakukan diet hanya karena mobil masih terlalu berat, itu tidak bisa dibenarkan.

Di era 1980 dan 90-an, berat pembalap tidak masuk dalam total keseluruhan berat mobil. Dan tidak ada ukuran minimal untuk kokpit mobil, jadi pembalap yang berukuran kecil dan memiliki berat badan ringan akan mendapat keuntungan.

Sekarang, semuanya telah berubah ke arah yang positif. Tapi menurut  saya, masih ada banyak hal yang perlu dilakukan.

Jika perubahan tersebut benar terjadi di 2019, maka saya berharap aturan baru tersebut sudah memperhitungkan semua faktor yang berhubungan dengan kebugaran dan berat pembalap.

Panjang kokpit masih terlalu pendek untuk pembalap yang memiliki ukuran seperti Nico Hulkenberg. Seperti kita ketahui, semakin tinggi Anda, semakin berat pula badan Anda. Jadi penambahan kecil, misal, lima sentimeter, itu akan berdampak besar pada posisi duduk pembalap berbadan tinggi.

Jika batas minimal berat pembalap sebesar 80 kg, sementara ada pembalap yang memiliki berat 65 kg, maka dia akan dikenai ballast (pemberat) sebesar 15 kg. Tapi jika ballast tersebut bisa ditempatkan di posisi yang rendah (misal: di bawah kursi), itu tetap menjadi keuntungan untuk pembalap pendek/ringan karena pusat massa juga ikut turun.

Oleh karena itu, sebaiknya ballast ditempatkan di belakang kursi dan disebar pada area-area tertentu yang bergantung pada pusat massa pembalap. Dengan begitu, pembalap yang memiliki badan pendek/ringan tidak akan mendapat keuntungan.

Jika dimensi kokpit bisa diperpanjang sebesar 5 cm, maka pusat massa bisa ditentukan terlebih dahulu sebelum menempatkan ballast.

Karena pembalap yang ringan biasanya memiliki badan pendek, itu berarti akan ada ruang kosong yang lebih besar di belakang kursinya.

Drivers observe the National Anthem
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
 Sebastian Vettel, Ferrari SF70H
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-17
 Max Verstappen, Red Bull Racing RB13
Carlos Sainz Jr., Renault Sport F1 Team RS17
Esteban Ocon, Sahara Force India F1 VJM10
Lance Stroll, Williams FW40
8

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tiga sektor performa yang akan jadi kunci masa depan F1
Artikel berikutnya Force India waspadai McLaren dan Renault

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia