Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

Analisis teknis: Menebak tren desain Formula 1 2018

Tahun-tahun awal regulasi baru Formula 1 selalu mengundang inovasi unik dan ide yang berbeda dari setiap tim. Tapi desain atau konsep apa yang akan menjadi tren pada musim 2018?

Williams FW41 layout

Williams FW41 layout

Giorgio Piola

Analisis teknis Giorgio Piola

Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.

Williams FW41 layout

Seiring berjalannya waktu, desain tiap mobil yang awalnya berbeda akan mulai menyerupai satu sama lain. Tim mulai mencontek dan meniru solusi mana yang telah terbukti menjadi yang terbaik.

Perombakan regulasi aerodinamika besar-besaran pada awal 2017 juga menjadi contoh dari kasus ini. Di awal-awal, tim muncul dengan konsep yang berbeda, termasuk dari dua tim pesaing gelar juara dunia.

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H

Foto oleh: Charles Coates / LAT Images

Pada tahun pertama regulasi baru, Mercedes membangun sebuah mobil dengan jarak sumbu roda yang panjang dan dengan rake yang rendah. Sementara Ferrari memilih versi mobil yang lebih pendek tapi dengan desain sidepod yang radikal.

Menariknya, perbedaan konsep tersebut sudah didesain untuk menyatu dengan mobil secara keseluruhan dan bukan dalam bentuk komponen yang terpisah. Jadi sulit bagi tim lain untuk menyalinnya di tengah musim.

Maka jeda musim dingin menjadi waktu yang tepat untuk menyerap ide-ide yang didapat pada musim lalu untuk kemudian diterapkan pada mobil 2018. Ini juga menjadi kesempatan buat kita untuk melihat ide mana yang terbukti menjadi yang terbaik dalam era regulasi baru.

Saat mobil-mobil anyar F1 2018 mulai diperlihatkan, setidaknya sudah muncul satu tren desain yakni konfigurasi sidepod Ferrari, yang sekarang sudah disalin oleh Red Bull, Williams, Sauber, dan tentu saja, Haas.

Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H
Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H

Foto oleh: Sutton Images

Desain sidepod Ferrari memang brilian dan jelas telah memberikan keuntungan. Ini menjadi alasan bagi tim rival untuk ikut menerapkan konsep sidepod yang lebih rumit dan agresif. Demi meminimalkan luas area sidepod (untuk membantu aliran udara ke belakang), ada dua perubahan yang harus dilakukan.

Ferrari SF70H sidepod and regulation changes since 2011
Sidepod Ferrari SF70H dan perubahan regulasi sejak 2011

Foto oleh: Giorgio Piola

Pertama, bagian depan sidepod harus dipindahkan jauh lebih ke belakang dari normalnya. Langkah ini juga mengubah tinggi pilar penyangga struktur penahan benturan (lihat inset atas), yang sekarang ditempatkan di depan sidepod ketimbang di atasnya.

ini merupakan solusi yang cukup unik dan membawa manfaat aero. Kompetitor lain berusaha mengikuti konsep ini meski dengan cara mereka masing-masing.

Desain radikal Sauber

Sauber C37 cooling inlets
Inlet pendingin Sauber C37

Foto oleh: Giorgio Piola

Konsep yang dipakai Sauber cukup menarik karena mereka memindahkan struktur benturan ke posisi yang setinggi mungkin dan masih dalam ambang regulasi. Dengan cara ini, lubang sidepod atau inlet bisa dibuat dengan ukuran yang sangat kecil.

Agar sidepod bisa seramping mungkin, Sauber juga memisahkan inlet menjadi dua. Satu terletak di bawah struktur benturan, dan satu lagi ada di atas sidepod yang kemungkinan besar berfungsi untuk mendinginkan elektronik dan intercooler.

Mercedes GP W01 airbox comparison to Ferrari F2003-GA
Komparasi airbox Mercedes GP W01 dengan Ferrari F2003-GA

Foto oleh: Giorgio Piola

Ide ini pernah dicoba Mercedes pada 2010 dan Ferrari pada tahun sebelumnya. Meski ada pengawasan dari FIA, Force India juga ikut menerapkan konsep ini pada 2011.

Selain konsep sidepod, Sauber juga ikut meninggikan suspensi depan seperti yang pernah dilakukan Mercedes dan Toro Rosso. Jadi skuat Swiss itu tidak hanya menyalin ide-ide terbaik Ferrari, tapi juga ide-ide terbaik Mercedes.

Comot sana-sini ala Williams

Williams FW41 layout
Layout Williams FW41

Foto oleh: Giorgio Piola

Mobil baru Williams FW41 menjadi karya pertama dari direktur teknis, Paddy Lowe. Williams menggabungkan elemen-elemen kunci milik Mercedes dan Ferrari, seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Sidepod Williams sekarang adalah yang terpendek, bahkan lebih pendek dibanding mobil Ferrari musim lalu.

Lowe juga sepertinya memantau dekat mobil tim lamanya, Mercedes. Hampir semua tim, termasuk Williams, mulai menyadari keuntungan dari mobil yang panjang. Setelah menyabet gelar ganda pada 2017, Mercedes kukuh mempertahankan konsep ini untuk mobil 2018 mereka.

Williams FW41 splitter
Sayap depan Williams FW41

Foto oleh: Giorgio Piola

Mobil terbaru WIlliams terlihat jauh berbeda dibandingkan mobil-mobil mereka sebelumnya, dan kini mengadopsi konsep sayap depan Mercedes. Di bawah bagian hidung, Williams juga memasang "jubah", meski tempatnya sedikit lebih ke belakang dibanding yang ada pada Mercedes.

Bargeboard Williams juga mengingatkan kita dengan konsep lantai-W milik Mercedes, yang dipasangi dengan beberapa "jari" untuk mengatur aliran udara.

Pada 2016 silam, saat masih menjabat di Mercedes, Lowe kaget saat mengetahui hanya sedikit tim yang menyalin ide tersebut.

Sayap depan McLaren

Tidak semua tim mencotek atau menyalin ide tim-tim unggulan. McLaren misalnya masih percaya dengan konsep agresif yang mereka kembangkan sejak musim lalu. Skuat Woking itu memperkenalkan konsep sayap depan yang baru pada GP Amerika Serikat, dan kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk mobil 2018.

McLaren MCL32, Front wing, United States GP
Sayap depan McLaren MCL32, GP Amerika Serikat

Foto oleh: Giorgio Piola

Ide McLaren yang menampilkan dua slot pada rentang utama sayap depan kini telah diadopsi Ferrari untuk mobil SF71H.

Sebastian Vettel, Ferrari SF-71H
Sebastian Vettel, Ferrari SF-71H

Foto oleh: Giorgio Piola

Tidak hanya itu saja, ide pilar berlubang yang dipelopori McLaren juga disalin oleh tim lain seperti Ferrari, Toro Rosso, dan Renault, meski jumlah lubangnya beragam.

McLaren MCL32 launch nose and Williams FW40 launch nose
Hidung depan McLaren MCL32 dan Williams FW40

Foto oleh: Giorgio Piola

Williams malah sudah lebih dulu meniru konsep ini sejak GP Austria 2017.

Menciptakan tren baru

Untuk menjadi yang terdepan di F1, meniru konsep tim lain tidak akan cukup. Untuk meraih kemajuan besar, desainer juga dituntut berpikir di luar kotak. Mercedes hingga saat ini tidak tergoda untuk menyalin ide-ide dari tim lain, dan justru terus mengembangkan desain mereka sendiri.

Dengan cara ini, Mercedes terus menghasilkan solusi yang semakin rumit dan mereka yakin ini bisa bekerja optimal pada mobil mereka.

Mercedes F1 W09 turning vanes
Bargeboard Mercedes W09

Foto oleh: Giorgio Piola

Salah satu contohnya adalah bargeboard W09 yang kini semakin luar biasa rumitnya.

McLaren MCL33 rear
Bagian belakang McLaren MCL33

Foto oleh: Giorgio Piola

Suspensi belakang baru McLaren juga menarik perhatian saat tes pramusim. Ini menunjukkan bahwa tim siap melakukan inovasi di area manapun selama itu bisa meningkatkan aerodinamika mobil mereka.

Sama halnya dengan inovasi yang dilakukan skuat Kuda Jingkrak, Ferrari. Meski sidepod tidak serumit seperti tahun lalu, tim yang bermarkas di Maranello itu kini memilih konsep mobil yang lebih panjang.

Ferrari SF71H side pods
Sidepod Ferrari SF71H

Foto oleh: Giorgio Piola

Salah satu yang mencolok pada pandangan pertama adalah konsep kaca spion SF71H yang tampak 'kosong' dari depan. Dengan desain tersebut, udara bisa bebas mengalir ke dalam dan kemudian keluar dari bingkai kaca, sekaligus meningkatkan efisiensi bagian atas sidepod dan inlet pendingin.

Dan jangan heran jika ide ini bisa muncul di mobil lain...

Ikuti Motorsport.com di:

Sebastian Vettel, Ferrari SF71H

Sebastian Vettel, Ferrari SF71H

Fernando Alonso, McLaren MCL33

Fernando Alonso, McLaren MCL33

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W09

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W09

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09

Foto oleh: Stefano Arcari

Sergey Sirotkin, Williams FW41

Sergey Sirotkin, Williams FW41

Foto oleh: Sutton Images

Sergey Sirotkin, Williams FW41

Sergey Sirotkin, Williams FW41

Foto oleh: Sutton Images

Charles Leclerc, Alfa Romeo Sauber C37

Charles Leclerc, Alfa Romeo Sauber C37

Foto oleh: Stefano Arcari

Marcus Ericsson, Alfa Romeo Sauber C37

Marcus Ericsson, Alfa Romeo Sauber C37

Foto oleh: Stefano Arcari

Fernando Alonso, McLaren MCL33

Fernando Alonso, McLaren MCL33

Nico Hulkenberg, Renault Sport F1 Team R.S. 18

Nico Hulkenberg, Renault Sport F1 Team R.S. 18

Foto oleh: Stefano Arcari

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Analisis teknis: Inovasi suspensi McLaren
Artikel berikutnya Magnussen: Halo berpotensi ganggu pandangan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia