Analisis teknis: Mengupas lengkap mobil baru Ferrari SF71H
Performa Ferrari bangkit setelah perubahan regulasi Formula 1 pada 2017. Tapi apakah skuat Kuda Jingkrak bisa melanjutkannya di musim 2018? Motorsport.com melakukan analisis lengkap SF71H.
Foto oleh: Ferrari
Formula 1 2018
Kumpulan berita Formula 1 2018 terbaru hari ini. Ikuti juga analisis dan laporan lengkap tiap balapan.
Ferrari mengambil keuntungan dari perubahan regulasi besar-besaran musim lalu. Untuk yang pertama kalinya sejak diperkenalkan era mesin V6 turbohibrida, pembalap Mercedes mendapat ancaman dari pembalap tim lain dalam perebutan gelar juara.
Mercedes yang sempat bingung dengan kelakukan mobil mereka di paruh awal musim, dimanfaatkan oleh pembalap Ferrari, Sebastian Vettel, untuk memimpin di klasemen. Tapi di penghujung musim, setelah insiden kecelakaan di GP Singapura dan rentetan masalah reliabilitas, skuat Maranello harus pulang dengan tangan hampa dan kembali menyaksikan dominasi Mercedes di F1.
Ambisi Ferrari untuk mengakhiri puasa gelar konstruktor yang terakhir kali dicetak pada 2008 dan gelar pembalap pada 2007 kembali membubung jelang 2018.
Mobil baru Ferrari, SF71H, didesain dengan konsep yang lebih radikal dibanding pendahulunya. Filosofi rake yang tinggi tetap dipertahankan. Sementara jarak sumbu roda juga dikonfirmasi telah diperpanjang, hal ini diyakini untuk menyaingi performa Mercedes di sirkuit-sirkuit berkecepatan tinggi.
Seperti tim lain, komponen sayap depan kemungkinan besar akan mengalami perubahan pada tes pramusim pekan depan dan di awal musim nanti.
Tapi sayap depan SF71H menampilkan slot yang tidak biasa, dan seperti yang bisa kita lihat, dipisahkan oleh bagian yang tertutup [1]. Ini diyakini untuk membuat vorteks Y250 (disebut Y250 karena berjarak 250 mm dari titik tengah/netral sayap depan) bekerja sedemikian rupa, dikombinasikan dengan ujung flap sayap.
Flap paling bawah [2] juga menampilkan slot kecil, serupa dengan yang terlihat pada mobil Toro Rosso dan McLaren tahun lalu.
Slot terluar [3] memiliki desain konvensional dan berfungsi untuk meningkatkan efisiensi sayap. Tapi tampilannya masih cukup menarik perhatian karena Ferrari memilih tidak mengombinasikan keduanya.
Ukuran duct pendingin rem [4] juga semakin kecil dibandingkan yang ada pada mobil 2017. Ferrari diyakini ingin mengurangi dampak komponen tersebut terhadap udara yang mengalir di sekitarnya. Tapi mereka juga tidak ingin menghilangkan sepenuhnya karena masih mengandalkan aliran udara yang masuk ke dalam blown axle roda depan.
Pilar yang menghubungkan sayap dan hidung depan jelas-jelas terinspirasi dari yang dipakai McLaren pada 2017. Lubang-lubang juga terlihat pada bagian samping elemen depan pilar [5]. Sementara elemen belakang menampilkan slot yang diarahkan ke luar [6]. Keduanya diharapkan akan membantu udara yang mengalir di sekitar dan bagian bawah hidung.
SF71H masih mempertahankan konsep S-duct yang serupa seperti mobil sebelumnya. Tapi patut diperhatikan ada dua winglet yang mengapit S-duct dan ini berfungsi untuk membantu transisi aliran udara, yang pada mobil tahun lalu tidak terlihat.
Bargeboard SF71H merupakan hasil evolusi dari desain yang diperkenalkan pada penghujung musim lalu, dan kini semakin menjorok ke depan [7].
Ferrari juga melanjutkan konsep desain sidepod mereka yang pertama kali muncul pada 2017, dan sejak saat itu mulai ditiru oleh mayoritas tim lain pada musim ini.
Ukuran bukaan atau inlet pada sidepod terlihat lebih kecil dibandingkan mobil tahun lalu [8], membuat undercut semakin ekstrem dan memungkinkan lorong udara yang lebih besar. Radiator terletak dalam posisi yang lebih miring. Agar tetap dingin, inlet bagian atas [9] dipindahkan sedikit lebih ke belakang dan ukurannya semakin besar.
Selain itu juga terlihat ada perangkat aerodinamika yang akan menghasilkan vorteks udara ke bagian belakang [10]. Ini agar aliran udara tidak terjepit dan bisa mengalir mulus di sekitarnya.
Ferrari menampilkan solusi yang sangat unik pada kaca spion depan SF71H. Penutup kaca spion yang biasanya tertutup memberikan dampak negatif dalam hal aerodinamika mobil. Tapi seperti yang bisa kita lihat, skuat Maranello dengan cerdik membuat penutup bagian depan sepenuhnya terbuka.
Dengan begitu, udara bisa mengalir ke dalam dan kemudian keluar dari kaca spion. Ini akan meningkatkan efisiensi bagian atas sidepod dan inlet pendingin.
Diberi cat warna merah, Halo pada mobil Ferrari juga dilengkapi dengan fairing aerodinamika. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif terhadap aliran udara. Ferrari memilih elemen sayap yang sederhana guna memperbaiki aliran udara di sekitar airbox. Airbox sendiri juga telah didesain ulang untuk mengakomodir tambahan pendinginan seperti yang dilakukan pada GP Malaysia tahun lalu.
Sidepod terlihat dibungkus secara sangat rapi di sekitar leher botol yang sempit. Sementara penutup mesin kembali didesain ulang menyusul pelarangan sirip hiu dan kini terpasang dengan sayap-T rendah yang memiliki bentuk melengkung.
Sayap belakang tampak masih memakai desain yang sama seperti 2017. Tapi hal tersebut diyakini akan berubah begitu tim-tim menurunkan mobil mereka di lintasan Circuit de Catalunya, Spanyol pada hari pertama tes pramusim, 26 Februari.
Terus ikuti berita terbaru Formula 1 2018 di sini.
Dengan bantuan pakar F1, Giorgio Piola dan Matt Sommerfield
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments