
Analisis teknis Giorgio Piola
Analisis: Taktik aerodinamika Red Bull di Silverstone
Karena mesin mereka kalah bertenaga dibanding Mercedes dan Ferrari, Red Bull harus memutar otak dalam pemiilhan konfigurasi aerodinamika.

Sudah bukan rahasia lagi jika mesin Renault yang dipakai Red Bull masih kalah bertenaga dibanding Ferrari dan Mercedes. Oleh karena itu, ketika F1 berkunjung ke sirkuit berkecepatan tinggi seperti Silverstone, skuat minuman berenergi tersebut harus berpikir keras.
Di GP Inggris baik Mercedes dan Ferrari sama-sama memakai sayap dengan konfigurasi downforce-rendah seperti yang pernah dipakai di GP Azerbaijan. Hal ini memaksa Red Bull untuk menggunakan sayap dengan sudut yang lebih landai.
Dari foto di atas yang diambil di tengah-tengah balapan GP Inggris, kita bisa melihat seberapa landai sayap Red Bull jika dibandingkan dengan sayap pada mobil Ferrari dan Mercedes.
Duo Red Bull beda pilihan
Tapi yang menjadi kejutan adalah ketika kedua pembalap Red Bull, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen, ternyata memakai sayap depan yang berbeda di GP Inggris.
Verstappen tetap memakai desain yang diturunkan Red Bull ketika mereka harus mengurangi downforce. Ini terakhir kali terjadi pada GP Kanada di Montreal.
Pembalap asal Belanda tersebut menggunakan sayap depan dengan bagian flap yang telah direvisi agar ruang permukaannya lebih kecil (panah merah). Ini dilakukan untuk mengurangi downforce sekaligus menyesuaikan dengan konfigurasi sayap belakang.
Taktik ini sudah biasa digunakan Red Bull di sirkuit berkecepatan tinggi. Tapi keuntungannya semakin sulit terlihat ketika Mercedes dan Ferrari sama-sama mengurangi downforce mobil mereka.
Sementara Ricciardo lebih memilih sayap depan dengan konfigurasi flap yang lebih agresif. Pada sesi latihan hari Jumat, ia turun ke trek dengan sayap yang dipasangi strip Gurney di tepi atasnya. Dengan cara ini, pembalap Australia itu lebih memilih mobil yang stabil saat melewati tikungan-tikungan berkecepatan tinggi Silverstone.
Tapi begitu masuk kualifikasi dan kemudian balapan, Ricciardo mengorbankan kestabilan tersebut demi menambah kecepatan mobil di lurusan. Salah satu caranya dengan menghilangkan strip Gurney.
Sayangnya usaha-usaha tersebut pada akhirnya tidak membuahkan hasil karena defisit tenaga Red Bull masih terlalu besar. Mercedes dan Ferrari tetap bisa melesat meninggalkan mereka di lurusan.
VIDEO: Pembaruan Red Bull di 2018

Foto oleh: JEP / Motorsport Images

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Foto oleh: Manuel Goria / Motorsport Images

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Foto oleh: JEP / Motorsport Images

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images

Ferrari adalah mesin F1 terbaik saat ini - Horner
Bos-bos tim Formula 1 ingin jumlah balapan dikurangi
