Analisis teknis: Misteri tuas ketiga di stir Vettel
Inovasi teknis Ferrari kembali menarik perhatian di Formula 1 2018. Kali ini dengan penampakan tuas baru pada stir mobil SF71H yang dikemudikan Sebastian Vettel.

Menariknya tuas ketiga ini hanya ditemukan pada stir mobil Vettel, dan tidak ikut terpasang pada mobil rekan setimnya, Kimi Raikkonen (atas). Hal ini memunculkan spekulasi bahwa skuat kuda jingkrak menemukan cara cerdas untuk meningkatkan performa mobil mereka dengan mengubah pengaturan tertentu.
Ferrari berusaha merahasiakannya, tapi akhirnya terungkap saat Vettel merebut pole position dan menghentikan mobilnya di grid untuk wawancara pasca-kualifikasi GP Bahrain.
Posisi tuas ketiga ini terletak di bagian kanan stir, di atas tuas kopling dan persneling. Ferrari masih bungkam perihal fungsi dari tuas tersebut.
Tapi mereka membantah rumor awal yang menyebutkan bahwa tuas digunakan untuk mengubah mapping mesin dan menjaga agar knalpot tetap menyemburkan gas meskipun pembalap tidak sedang menginjak pedal akselerasi.
Namun hal itu juga memang tidak mungkin karena FIA telah tegas di awal musim bahwa mereka akan menghukum berat tim manapun yang melakukan pelanggaran tersebut.
Sensor rotasi
Tuas baru Ferrari ini diyakini berhubungan dengan pengaturan yang harus dilakukan saat pembalap sedang menikung di tengah-tengah tikungan. Melihat letak posisinya yang hanya bisa dipakai saat stir diputar, ada kemungkinan tuas mengatur perubahan differential, mapping mesin, atau bisa juga pengendalian energi.
Dengan adanya sensor rotasi, berarti ada kemungkinan juga tuas digunakan untuk melakukan pengaturan ke tingkat-tingkat tertentu ketimbang sekadar tombol mati-nyala.
Dalam episode terbaru Motorsport Show, pakar teknis, Craig Scarborough, juga ikut memberikan analisisnya.
Inovasi di balik stir
Ini bukan pertama kalinya Ferrari melakukan modifikasi pada stir mobil mereka. Ketika FIA mewajibkan satu tuas kopling saja untuk tiap pembalap jelang musim 2017, sejumlah tim termasuk Ferrari memperkenalkan sistem baru untuk memuluskan prosedur start.
Ferrari akhirnya menghadirkan tuas kopling tunggal memanjang agar pembalap bisa merasakan lebih baik traksi dari roda belakang. Sebelum adanya perubahan regulasi dari FIA, tim bisa bebas melakukan mapping pada tuas mereka agar pembalap bisa lebih mudah mengeksekusi start sempurna.
Tapi selama tes pramusim tahun lalu, Lewis Hamilton menggunakan dua tuas kopling yang bisa diatur dengan jari untuk kendali yang lebih baik. Fitur ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dari versi testing (kiri) dan akhirnya versi final (kanan)
Ferrari juga menerapkan solusi yang serupa di stir mobil Vettel pada gelaran GP Spanyol 2017 (atas). Awalnya dibuat dengan bahan titanium sebelum beralih ke serat karbon. Tapi setelah start buruk dan kemudian bertabrakan dengan Max Verstappen di GP Singapura 2017, Vettel kembali ke sistem lama, sama seperti yang digunakan Raikkonen.
Ikuti Motorsport.com di:
Persaingan ketat, Hamilton: Gelar F1 2018 akan lebih bernilai
Bos Manor tinggalkan tim F1 Toro Rosso
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.