Analisis teknis: S-duct andalan Renault di F1 2018
S-duct bukanlah ide baru di Formula 1. Tapi karena regulasi yang terus berubah, hal ini membuka pintu untuk berinovasi dan mengejar ide baru demi meningkatkan performa.
Foto oleh: Giorgio Piola
Analisis teknis Giorgio Piola
Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.
S-duct adalah salah satu solusi yang digunakan tim F1 untuk meningkatkan efisiensi aliran udara. Pada 2017, Renault lebih memilih desain S-duct yang konvensional dan sederhana.
Tapi setelah mengamati pengembangan yang dilakukan para tim rival sepanjang musim lalu, skuat pabrikan Perancis itu mulai menerapkan pendekatan yang agresif untuk 2018. Keputusan ini dipercaya telah meningkatkan performa keseluruhan pada hidung mobil Renault R.S.18.
S-duct pertama kali diperkenalkan oleh Sauber pada 2012. Empat tahun kemudian, Mercedes dan Toro Rosso menjadi dua tim pertama yang menampilkan S-duct dengan desain yang baru. Tapi skuat Panah Perak itu sudah terlebih dulu menguji desain baru ini pada sesi latihan GP Brasil 2015.
Pada 2015, Red Bull menggunakan S-duct versi pendek yang diletakkan di 'zona bebas' setinggi 150mm dari permukaan hidung (foto atas).
Tidak peduli seberapa panjang pipa udara yang ada di dalam hidung, prinsip S-duct tetaplah sama: mencegah terpecahnya aliran udara yang ada di bawah hidung mobil dan kemudian menyalurkannya kembali ke bagian atas permukaan sasis untuk meningkatkan performa.
Tapi dengan pipa yang lebih panjang, lubang inlet (pintu masuk) bisa ditempatkan di posisi yang lebih akurat dan ideal. Selain itu aliran udara juga bisa disalurkan dengan lebih baik tanpa melewati rute-rute yang rumit.
Adalah Ferrari yang memanfaatkan konsep ini sejak 2017. Skuat Maranello itu menerapkan desain pipa bersilang di dalam hidung untuk meningkatkan kualitas aliran udara.
Renault kemudian memperkenalkan desain yang lebih radikal. Tidak hanya dua, tapi ada tiga pipa di dalam hidung mobil R.S.18 yang digunakan untuk mengalirkan udara ke arah kiri, kanan, dan tengah.
Perbedaan kecil di antara setiap desain yang dipakai tim lagi-lagi membuktikan bahwa para desainer mobil F1 memiliki ide dan penafsiran yang berbeda terhadap sebuah peraturan. Hal inilah yang menjadi pembeda, meski hanya sepersekian detik, di sirkuit.
Jadi apakah ide dari Renault bisa keluar sebagai yang terbaik di sisa musim 2018?
Ikuti Motorsport.com di:
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments