Bos McLaren kritisi "taktik negosiasi" Ferrari di F1
Direktur eksekutif McLaren, Zak Brown, berharap masa depan Formula 1 pasca 2020 tidak terusak oleh taktik negosiasi yang ia isyratkan digunakan tim Ferrari.

Semua tim yang saat ini berkompetisi di ajang "jet darat" masih terikat kontrak bilateral dengan Formula One Management (FOM) yang akan habis pada akhir 2020. Termasuk dalam kesepakatan itu adalah alokasi pendapatan yang diterima tim tiap tahunnya.
Baca juga:
Ferrari misalnya, mendapat bonus pendapatan karena status mereka sebagai tim bersejarah dan telah ada sejak tahun pertama F1 (Long Standing Team payments).
Mercedes, Red Bull, McLaren, dan Williams, juga menerima pendapatan tambahan dari F1, sesuai dengan kesepakatan kontrak masing-masing.
Saat ini negosiasi untuk kontrak berikutnya yang akan berlaku mulai 2021 telah berjalan. Tapi presiden Ferrari, Sergio Marchionne, telah terlebih dahulu mengeluarkan peringatan bahwa timnya bisa menarik diri dari F1 – terutama jika perubahan yang terjadi tidak sesuai dengan keinginannya.
Brown pun khawatir peringatan terbuka seperti yang dilakukan Ferrari dapat merusak momentum negosiasi yang saat ini berjalan.
"Saya sangat khawatir negosiasi kontrak akan berjalan alot, dan untuk beberapa tim akan lebih alot dari yang lain. Saya pikir kita tahu tim mana yang saya maksud," ucap Brown kepada Motorsport.com.
"Meski saya kurang yakin, saya berharap mereka bisa bernegosiasi dari balik layar dan tidak di depan umum. Sayangnya mereka tidak melakukan itu, dan ini akan menghambat momentum yang sudah kita buat.
"Setiap kali ada yang mengancam akan hengkang dari sebuah kompetisi, maka calon-calon tim baru akan berkata: "Kalian harus membereskannya terlebih dahulu, baru setelah itu kami pertimbangkan apakah akan bergabung'.
Baca juga:
"Jadi saya berharap mereka tidak terlalu destruktif dalam proses negosiasi ini. Pada akhirnya saya pikir ini akan terselesaikan, dan mungkin ini memang hanyalah sebuah taktik negosiasi. Tapi kita semua melihat apa yang terjadi pada 2009, dengan munculnya ancaman kejuaraan saingan.
"Untuk saat ini saya tidak melihat kemungkinan akan ada tim F1 yang mengancam membuat kejuaraan saingan. Tapi pada titik tertentu topik tersebut akan muncul lagi dan itu bisa menjadi destruktif, terutama jika ancaman mereka bukan hanya sekedar taktik negosiasi."
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Sergio Marchionne, CEO FIAT

Foto oleh: Ferrari
Fernando Alonso, McLaren MCL32, Sebastian Vettel, Ferrari SF70H

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, battle at the start of the rac

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images
Start: Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 leads

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB13, Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H, Max Verstappen, Red Bull Raci

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images
Zak Brown, Executive Director, McLaren Technology Group

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images
Stoffel Vandoorne, McLaren, is attended to by mechanics in the pit lane

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images
Felipe Massa, Williams FW40, Fernando Alonso, McLaren MCL32

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Zak Brown, Executive Director, McLaren Technology Group, Sean Bratches, Managing Director of Commerc

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images

Artikel sebelumnya
Cosworth tertarik bermitra dengan Aston Martin di F1
Artikel berikutnya
Sasis Manor akan menjelma jadi mobil F1 dua-kursi?
