Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

Bos tim sepak bola jelaskan alasan kenapa fans F1 pindah ke lain hati

Penyiar dan jurnalis kondang James Allen mendengar dari bos tim F1 bahwa Formula 1 melakukan pembagian keuntungan dengan cara salah.

Lewis Hamilton, Mercedes-Benz F1 W08  leads at the start of the race

Sutton Images

James Allen on F1

James Allen adalah salah satu jurnalis balap yang paling berpengalaman di Formula 1.

Mendengar sudut pandang berbeda dari pihak luar seputar Formula 1, baik dan buruknya, selalu menjadi hal menarik tersendiri.

Kesempatan tersebut muncul di tengah acara Sport Industry Breakfast di London, ketika Steve Parish, Direktur Crystal Palace FC, salah satu tim EPL. Secara lugas ia membeberkan alasan Liga Utama Inggris harus menjaga model distribusi dari pendapatan komersialnya.

Ia menjelaskan adanya kenaikan antara pemenang dan tim menempati P20, serta menggunakan F1 sebagai studi kasus bagaimana tidak seharusnya balap dijalankan.

Felipe Massa, Williams plays football at Chelsea FC's facilities
Felipe Massa, Williams bermain sepakbola di fasilitas Chelsea FC

Photo by: Getty Images

Liga Utama Inggris tengah meraup keuntungan terbesarnya dari penjualan hak tayang di televisi dan babak baru, mereka meraup £4.46 miliar dari hak siar Sky dan BT Sport untuk tiga musim pertandingan 2019/20, hanya untuk wilayah domestik Inggris Raya. Perkiraan biaya hak tayang sekitar £1.6 milyar per musim ini mencatat angka tiga kali lebih mahal dari hak tayang global event F1 dalam satu tahun.

Ia berargumen bahwa seimbangnya tingkatan permainan dalam pembayaran merupakan kontribusi mengapa EPL begitu menarik, sangatlah mungkin bagi Crystal Palace untuk dapat mengalahkan Manchester United atau Arsenal. Parish menekankan, “Semua harus tetap kompetitif. Melihat sebuah klub menang telak 7-0, jelas bukan tontonan menarik.”

“Ambil F1 sebagai contoh. Tim-tim besar memiliki kuasa, menuntut uang lebih banyak dan lebih banyak. Dan kini, denganhanya satu ata dua tim berpeluang juara, penonton pun menjadi tidak tertarik.

“Jika kita tidak pandai menciptakan magnet, hal ini tidak akan menguntungkan bagi liga secara jangka panjang.”

Ivan Zamorano, Football Player in the Sahara Force India VJM10
Ivan Zamorano, pemain sepak bola dalam Sahara Force India VJM10

Photo by: Sutton Images

Liga Utama Inggris tengah meraup keuntungan terbesarnya dari penjualan hak tayang di televisi dan babak baru, mereka meraup £4.46 miliar dari hak siar Sky dan BT Sport untuk tiga musim pertandingan 2019/20, hanya untuk wilayah domestik Inggris Raya. Perkiraan biaya hak tayang sekitar £1.6 milyar per musim ini mencatat angka tiga kali lebih mahal dari hak tayang global event F1 dalam satu tahun.

Ia berargumen bahwa seimbangnya tingkatan permainan dalam pembayaran merupakan kontribusi mengapa EPL begitu menarik, sangatlah mungkin bagi Crystal Palace untuk dapat mengalahkan Manchester United atau Arsenal. Parish menekankan, “Semua harus tetap kompetitif. Melihat sebuah klub menang telak 7-0, jelas bukan tontonan menarik.”

“Ambil F1 sebagai contoh. Tim-tim besar memiliki kuasa, menuntut uang lebih banyak dan lebih banyak. Dan kini, denganhanya satu ata dua tim berpeluang juara, penonton pun menjadi tidak tertarik.

“Jika kita tidak pandai menciptakan magnet, hal ini tidak akan menguntungkan bagi liga secara jangka panjang.”

F1 TV launch
Peluncuran F1 TV 

Photo by: FOM

F1 baru saja mengumumkan platform live-streaming baru yang mendapat tanggapan positif dari James Allen di situs F1-nya, terdiri atas penggemar yang menyintai balap, memilki keingintahuan dan setia.

Biaya berlangganan $8 per bulan dinilai tepat bagi penonton dan saya memprediksi akan mendulang kesuksesan di pasar pada musim percobaannya.

Belum jelas bagaimana ini akan berdampak kepada Sky Sports yang mematok harga berlangganan lebih tinggi atau Now TV dengan biaya hariannya.

Fernando Alonso, McLaren talks with Paul di Resta, Sky TV and Simon Lazenby, Sky TV
Fernando Alonso, McLaren berbicara dengan Paul di Resta, Sky TV dan Simon Lazenby, Sky TV

Photo by: Sutton Images

Artikel sebelumnya Tes Barcelona: Hamilton kuasai hari keempat, Red Bull bermasalah
Artikel berikutnya Statistik pekan pertama tes pramusim F1 2018

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia