Dampak kecelakaan Hockenheim "bisa seperti Singapura 2017"
Menurut juara dunia Formula 1 1997, Jacques Villeneuve, kecelakaan yang dialami Sebastian Vettel di Hockenheim bisa memberikan dampak yang sama seperti drama GP Singapura 2017.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Start dari posisi pole dan memimpin mayoritas balapan GP Jerman, Sebastian Vettel sebenarnya berpeluang besar memperkokoh posisinya di puncak klasemen. Apalagi ketika musuh bebuyutannya, Lewis Hamilton, harus berjuang dari posisi ke-14.
Namun secara tidak terduga, Vettel mengalami kecelakaan dan tersingkir di jebakan pasir. Ironisnya insiden tersebut membuka jalan untuk Hamilton yang akhirnya keluar sebagai pemenang sekaligus mengambil alih pimpinan klasemen dengan keunggulan 17 poin.
Villeneuve mengatakan bahwa hal tersebut memiliki kemiripan dengan drama yang terjadi selepas start GP Singapura tahun lalu.
"Dampaknya bisa sama seperti [GP] Singapura tahun lalu," kata Villeneuve kepada Motorsport.com.
"Lewis tampak tertunduk lesu, sedih, dan berpikir bahwa semua orang membencinya. Sikapnya terus seperti itu hingga menjelang balapan. Sampai di titik itu, ia terkesan murung.
"Tapi pada akhirnya ia memperoleh 25 poin. Ini juga yang terjadi di Singapura
Kecelakaan selepas start GP Singapura 2017, melibatkan Sebastian Vettel, Kimi Raikkonen, dan Max Verstappen
Foto oleh:
"Kemudian setelah Singapura, ia seperti tidak terkalahkan. Ia melakoni tiga atau empat balapan dengan mentalitas bahwa ia yakin tidak ada yang bisa mengalahkannya.
"Mungkin itulah yang akan kita lihat mulai sekarang. Kecelakaan itu adalah kesalahan yang mahal [bagi Vettel]. Bisa-bisa hal seperti inilah yang mendorong Lewis untuk mulai berpikir positif."
Tapi Villeneuve mengatakan bahwa kesalahan yang dilakukan Vettel bisa dimaklumi karena kondisi lintasan yang sulit.
"Kesalahan itu mudah untuk dilakukan. Kita tidak pernah bisa mengira ada seberapa banyak air di sana," tambahnya.
"Karena ia memimpin balapan. Jika Anda berada di P2 atau P3, Anda tinggal melihat pemimpin di depan, atau pembalap-pembalap lain. Kimi pun melambatkan lajunya.
"Sangat mudah bagi penonton untuk berkata 'kesalahan yang bodoh'. Tapi memang sangat mudah untuk melakukan kesalahan dengan kondisi seperti ini."
Wawancara oleh Stefan Ehlen
Ikuti Motorsport.com di:
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments