EKSKLUSIF: Seperti apa penampilan mobil F1 2019?
Demi meningkatkan jumlah aksi salip-menyalip, Formula 1 merevisi peraturan aerodinamika untuk 2019. Motorsport.com memberikan cuplikan pertamanya lewat video eksklusif di bawah ini...
Foto oleh: Giorgio Piola
Analisis teknis Giorgio Piola
Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.
Generasi terbaru mobil F1 diperkenalkan pada 2017. Tampilannya yang agresif memang mengundang pujian. Tapi dengan downforce yang lebih tinggi, pembalap makin dibuat sulit menempel mobil lain. Minim aksi salip menyalip, balapan pun berjalan relatif monoton dan kurang menarik untuk ditonton.
Maka dibentuklah tim khusus yang dipimpin mantan team principal Ferrari dan Mercedes, Ross Brawn, untuk menganalisis masalah ini. Sejumlah solusi diajukan dan kemudian diperiksa lebih lanjut oleh tim-tim F1. Meski ada beberapa kubu yang menentang, proposal ini tetap dipersiapkan untuk musim depan.
Perubahan-perubahan yang diajukan untuk 2019 di antara lain adalah sayap depan yang lebih lebar dan sederhana, saluran pendingin rem depan yang lebih rapi, menghilangkan beberapa winglet, serta sayap belakang yang lebih dalam dan tanpa kisi-kisi di bagian endplate.
Batas jumlah bahan bakar dinaikkan menjadi 110 kg, agar pembalap bisa lebih agresif dan tidak perlu dipusingkan dengan praktik 'lift and coast' untuk menghemat bahan bakar.
Selain itu di F1 2019, berat pembalap dan kursinya tidak boleh kurang dari 80 kg. Ini menjadi kabar baik untuk pembalap yang memiliki berat dan tinggi badan di atas rata-rata seperti Nico Hulkenberg dan Esteban Ocon.
Seperti yang terlihat dalam video animasi buatan Giorgio Piola, dijelaskan bagaimana regulasi 2019 dirancang untuk menyederhanakan sayap depan. Langkah ini dimaksudkan agar mobil tidak mengalami kehilangan banyak downforce saat menempel mobil di depannya.
Sayap depan akan menjadi lebih besar, tapi lebih sederhana, dengan endplate yang lebih kecil, dan jumlah flap lebih sedikit.
Dengan begitu jarak dua mobil yang sedang bertarung bisa lebih rapat karena mobil di depan akan mengalami hambatan udara yang lebih banyak dibanding mobil di belakang.
Kaskade berlapis, sirip berbentuk 'r', kanard di endplate, akan dilarang mulai musim depan. Para desainer pun harus memutar otak mereka, mencari cara untuk mengurangi hambatan udara yang diciptakan roda depan. Mereka juga harus mengatasi turbulensi di bagian tepi lantai untuk meningkatkan performa diffuser dan bagian bawah mobil.
Saluran pendingin rem depan juga akan dibuat lebih sederhana. Ini agar desainer tidak lagi memanfaatkan saluran rem sebagai perangkat aerodinamika tambahan.
Dengan kata lain, blown axle juga akan dilarang, yang saat ini terlihat pada mobil Ferrari SF71H, Red Bull RB14, Haas VF-18, McLaren MCL33, dan Force India VJM11.
Penyederhanaan juga akan terlihat di bagian belakang mobil. Sayap belakang nantinya akan menjadi lebih tinggi, lebih lebar, dan lebih sederhana. Rasio bidang utama dengan bagian atas sayap belakang juga berubah di 2019 yang berarti efek DRS akan menjadi lebih kuat karena bertambahnya hambatan udara.
Perubahan-perubahan yang disebut di atas bisa dibilang menjadi sebagai ajang "pemanasan" sebelum perombakan regulasi besar-besaran di musim 2021.
Ikuti Motorsport.com di:
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments