Ferrari siap gantikan Raikkonen dengan Leclerc
Motorsport.com mendapat informasi bahwa Ferrari siap menggantikan Kimi Raikkonen dengan Charles Leclerc pada Formula 1 2019.

Raikkonen akan berusia 39 tahun Oktober ini. Kontraknya bersama skuat Kuda Jingkrak telah diperpanjang satu tahun jelang musim 2018 dan akan habis pada akhir tahun ini.
Tapi presiden Ferrari, Sergio Marchionne, merupakan salah satu pengkritik terbesarnya. Pada Desember tahun lalu ia berkata tentang Raikkonen bahwa 2018 bisa menjadi "musim terakhir" pembalap Finlandia tersebut.
Kendati demikian, Raikkonen tampak mengalami peningkatan. Ia telah mencetak tiga podium dalam empat balapan pertama tahun ini dan pertarungannya melawan Sebastian Vettel berjalan lebih ketat dibanding musim-musim sebelumnya.
Namun pada dua balapan terakhir di Monako dan Kanada, Raikkonen finis di luar podium, sedangkan Vettel meraih satu hasil runner-up dan satu kemenangan sekaligus mengambil alih pimpinan klasemen.
Motorsport.com mendapat informasi bahwa Ferrari sempat mempertimbangkan menggantikan Raikkonen dengan pembalap Red Bull, Daniel Ricciardo, yang kontraknya juga akan habis di akhir 2018.
Tapi skuat Maranello menilai harga pembalap Australia tersebut terlalu mahal jika dikombinasikan dengan gaji Vettel saat ini.
Kimi Raikkonen, Ferrari SF71H

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Kimi Raikkonen, Ferrari

Foto oleh: Manuel Goria / Motorsport Images
Kimi Raikkonen, Ferrari

Foto oleh: Francois Trembley / Motorsport Images
Charles Leclerc, Sauber

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Charles Leclerc, Sauber

Foto oleh: Manuel Goria / Motorsport Images
Charles Leclerc, Sauber C37

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images
Charles Leclerc, Sauber C37

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images
Charles Leclerc, Sauber C37

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images
Charles Leclerc, Sauber

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Charles Leclerc, Sauber C37

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images
Maka keputusan harus diambil, apakah tetap setia dengan Raikkonen, yang merupakan peraih juara dunia terakhir dari Ferrari tapi belum pernah menang sejak kembali pada 2014, atau mempromosikan Leclerc yang tahun ini menjalani rookie F1 bersama Sauber.
Penurunan performa Raikkonen musim ini terjadi di waktu yang relatif berbarengan dengan kebangkitan Leclerc. Pembalap berusia 20 tahun asal Monako itu mendulang poin pada tiga dari empat balapan terakhir, dan mengungguli rekan setimnya yang jauh lebih berpengalaman, Marcus Ericsson.
Keputusan final belum diambil, tapi Ferrari diyakini lebih condong ke Leclerc. Jika menjadi kenyataan, maka ini bisa menjadi kabar besar karena Ferrari selama ini terkenal selalu menurunkan duo pembalap yang berpengalaman. Raikkonen mengantongi 277 start di F1, 137 di antaranya bersama Ferrari (terbanyak ketiga). Sementara Leclerc tengah bersiap melakoni grand prix yang kedelapannya di F1 pekan ini di Perancis.
Jelang GP Perancis pekan ini, Raikkonen menjawab pertanyaan dari Motorsport.com perihal situasi kontrak balapnya di F1 bahwa "tidak ada yang berbeda dari satu minggu, dua minggu, satu bulan yang lalu".
Leclerc merupakan produk binaan Ferrari Driver Academy. Ia meraih gelar beruntun setelah menjadi yang terbaik di GP3 dan Formula 2 dalam rentang waktu dua tahun. Ia berpeluang menjadi pembalap akademi Ferrari pertama yang mendapat kesempatan membela tim utama Ferrari.
Pada ronde sebelumnya d Kanada, Leclerc mengaku tersanjung mendengar banyak orang mengangapnya sebagai pembalap masa depan Ferrari. "Itu membuat saya tersenyum, tapi di saat yang sama itu belum terasa realistis untuk saat ini," ujarnya.
Ia menambahkan: "Saya baru akan memikirkan tahun depan ketika waktunya sudah tepat. Mudah-mudahan kami punya peluang untuk mendapatkan kursi itu."

Artikel sebelumnya
GALERI: Suasana persiapan GP Prancis
Artikel berikutnya
FP1 GP Perancis: Hamilton tercepat, mobil Ericsson terbakar

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Pembalap | Kimi Raikkonen , Charles Leclerc |
Tim | Ferrari |
Penulis | Roberto Chinchero |