Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

FIA melarang trik unik suspensi depan mobil Formula 1

Lewat pedoman teknis baru, FIA bermaksud melarang solusi cerdas yang dipakai beberapa tim Formula 1 untuk menambah jumlah downforce dengan memanfaatkan suspensi depan mobil.

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Max Verstappen, Red Bull Racing RB13, Daniel Ricciardo, Red Bul

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Max Verstappen, Red Bull Racing RB13, Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB13, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10, at the start

Direktur balap, Charlie Whiting, baru saja merilis sebuah pedoman teknis kepada tim-tim Formula 1. Dalam pedoman tersebut, FIA menduga ada beberapa tim yang mengembangkan sistem suspensi dan kemudi sedemikian rupa sehingga tinggi mobil (ride height) pada bagian depan mobil berkurang saat menikung di tikungan. Hal tersebut memberikan manfaat berupa tambahan downforce dan cengkeraman.

Whiting menyadari bahwa perubahan tinggi mobil saat menikung adalah sesuatu yang normal. Tapi mulai sekarang ia menegaskan bahwa perbedaan tinggi tersebut tidak boleh melebihi lima milimeter. Setiap tim dibebaskan mencari cara untuk membuktikan bahwa mobil mereka telah mematuhi pedoman baru ini sebelum musim 2018 berjalan.

Isu ini muncul dalam pertemuan terbaru antara FIA dengan para direktur teknis tim F1 di London. Beberapa pihak memberikan pandangan yang bertentangan soal seberapa besar pengaruh suspensi yang diperbolehkan terhadap aerodinamika mobil.

Sumber Motorsport.com melaporkan bahwa Red Bull tidak menginginkan adanya perubahan aturan. Sementara Ferrari setuju dengan aturan yang lebih ketat, dan Mercedes mengusulkan kembalinya sistem suspensi aktif, dengan software dan hardware yang telah ditentukan oleh FIA. Tapi pertemuan tersebut terjadi tiga minggu sebelum pedoman baru ini muncul.

Masih belum diketahui secara pasti apa dampak dari pedoman baru ini, karena tim-tim sudah berada pada fase akhir pengembangan mobil – termasuk sistem suspensi dan kemudi – 2018 mereka. Untuk saat ini pedoman belum menjadi aturan wajib. Dengan demikian, tim harus memutuskan apakah mereka bersedia mengambil risiko dan tidak mengubah desain awal mobil mereka, atau merombak mobil mereka agar mematuhi pedoman baru ini.

Salah satu personel tim F1 berkata kepada Motorsport.com: "Saya pikir hal seperti ini tidak bisa dikendalikan [oleh FIA] jadi sepertinya tim-tim akan mengabaikannya. Ini hanyalah 'opini' dari FIA, dan bukan 'hukum' baru. Tidak ada yang berubah."

Charlie Whiting, FIA
Charlie Whiting, FIA
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Sebastian Vettel, Ferrari
Charlie Whiting, FIA Delegate and Laurent Mekies, FIA Safety Director
Starting grid
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Sebastian Vettel, Ferrari
Valtteri Bottas, Mercedes-Benz F1 W08  leads at the start of the race as Kevin Magnussen, Haas F1 Te
Start of the race
Red Bull Racing RB13 front suspension and chassis detail
Ferrari SF70H front suspension detail
Mercedes-Benz F1 W08  chassis and front suspension detail
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Konflik dengan Perez, Ocon meminta saran Wolff
Artikel berikutnya Sauber telah selamat dari "bencana" 2017 - Ericsson

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia