Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

FIA berharap regulasi F1 2019 bisa mudahkan overtaking

Dengan perubahan regulasi aerodinamika di Formula 1 2019, FIA berharap aksi salip-menyalip akan lebih sering terjadi.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1 W09 leads Kimi Raikkonen, Ferrari SF71H and Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

F1 2019

Kumpulan berita Formula 1 2019 terbaru hari ini. Ikuti juga analisis dan laporan lengkap tiap balapan.

FIA akan memperkenalkan sejumlah perubahan regulasi aerodinamika di 2019 menyusul banyaknya kritikan soal minimnya aksi salip-menyalip pada balapan F1.

Seperti yang kita ketahui, salah satu penyebab mengapa aksi overtaking sulit dilakukan adalah karena mobil yang sedang mengejar mengalami pengurangan downforce – akibat udara turbulen dari mobil depan, sehingga mobil menjadi kurang stabil saat di tikungan (lihat video bawah).

Salah satu perubahan yang diusung untuk tahun depan adalah modifikasi pada sayap depan dan sayap belakang. Ini bertujuan agar dua mobil bisa saling berdekatan sekaligus membuka peluang terjadinya pertarungan sengit dan berujung dengan terciptanya aksi overtaking.

Simak animasi berikut untuk melihat bagaimana mobil F1 kehilangan downforce di belakang mobil lain...

Namun kita masih harus menunggu sampai mobil benar-benar turun ke trek untuk mengetahui apakah perubahan ini bekerja seperti yang diharapkan.

"Kami menilai jarak 15 hingga 20 meter antara dua mobil sebagai titik kritis," terang kepala divisi single-seater FIA, Nikolas Tombazis.

"Itu besarnya jarak yang kami harapkan ketika ada dua mobil terpisahkan oleh gap setengah detik di tikungan berkecepatan sedang.

"Dalam skenario ini, dengan [mobil] generasi sekarang, mobil yang sedang mengejar akan mengalami pengurangan downforce sebesar 30 persen. Kami berharap bisa mengecilkan angka tersebut sebesar 10 persen."

Meski sejumlah tim masih kurang yakin perubahan ini akan memberi dampak seperti yang diperkirakan, Tombazis bersikeras bahwa F1 harus melakukan sesuatu agar situasi tidak menjadi lebih buruk.

"Jika kami tidak melakukan intervensi, maka 2019 akan menjadi lebih buruk dibanding 2018, dan 2020 akan lebih buruk dibanding 2019," tegasnya. "Sekarang kami percaya bahwa 2019 akan lebih baik dari 2018, tapi jangan berharap mobil-mobil F1 akan bertarung selayaknya mobil-mobil touring."

Aksi balapan F1
Aksi balapan F1
Aksi balapan F1
Aksi balapan F1
Aksi balapan F1
Aksi balapan F1
Aksi balapan F1
Aksi balapan F1
Aksi balapan F1
Aksi balapan F1
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel bantah Ferrari pernah punya mobil dominan di 2018
Artikel berikutnya Vettel tekankan pentingnya kerja sama dengan Leclerc di 2019

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia