Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Formula 1 butuh tim seperti Minardi - Steiner

Menurut bos tim Haas, Guenther Steiner, Formula 1 membutuhkan tim-tim seperti Minardi yang bisa memberikan jam terbang kepada para pembalap muda.

Fernando Alonso, Minardi M01

Fernando Alonso, Minardi M01

LAT Images

Fernando Alonso, Minardi M01
Paul Stoddart, Fernando Alonso and Gian Carlo Minardi
Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1 Team
Fernando Alonso, Minardi
Fernando Alonso
Ukyo Katayama, Minardi M197
Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1 Team
Antonio Giovinazzi, Haas F1
Charles Leclerc, Ferrari

Minardi berkompetisi di F1 sejak 1985 sebelum diambil alih Red Bull dan berganti nama menjadi Toro Rosso pada 2006.

Skuat Faenza memang cukup terkenal karena memberikan debut kepada para pembalap muda yang kemudian bersinar seperti Fernando Alonso, Giancarlo Fisichella, Jarno Trulli, dan Mark Webber.

Pada akhir 2016, Manor – yang berjasa memberikan debut kepada duo pembalap binaan Mercedes Pascal Wehrlein dan Esteban Ocon – menjadi tim terakhir dari grup 'tim baru 2010' yang bubar setelah HRT pada 2012 dan Caterham pada 2014.

Sejak kepergian tiga tim tersebut, F1 sudah tidak lagi memiliki tim seperti Minardi yang bisa dijadikan sebagai 'titik awal' bagi para pembalap muda.

Salah satu imbasnya, kini Ferrari tengah melakukan negosiasi untuk menjadikan Sauber sebagai tim junior mereka. Hal tersebut dilakukan agar pembalap muda mereka, Charles Leclerc dan Antonio Giovinazzi, bisa mengumpulkan jam terbang pengalaman di F1.

"Tantangan bagi para pembalap muda adalah mereka harus berada di tempat dan saat yang tepat," ucap Steiner. "Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain itu.

"Ketika Minardi masih ada, mereka mungkin senang-senang saja berada di urutan terakhir, tapi itu memang tugas mereka, mengembangkan pembalap muda.

"Mungkin mereka tidak sepenuhnya senang berada di urutan terakhir, tapi setidaknya mereka bisa menerima hasil tersebut karena itu memang model bisnis mereka.

"Contohnya seperti saat [Daniel] Ricciardo membela tim HRT [pada 2011], kita tahu ia tidak akan berbuat banyak [dari segi hasil finis], tapi setidaknya kesempatan itu memberikan dia sebuah pengalaman. Dan sekarang model seperti itu sudah tidak ada lagi.

Steiner mengatakan bahwa tim-tim besar sedikit enggan langsung menurunkan pembalap muda yang tidak memiliki pengalaman F1 karena dinilai terlalu berisiko. Terutama dengan besarnya perbedaan karakteristik mobil F2 dan mobil F1 generasi terbaru.

"Dari F2 ke F1, itu benar-benar berbeda. Butuh pelajaran tambahan. Menurunkan Charles atau Antonio langsung ke Ferrari, itu risiko besar.

"Mungkin langkah seperti itu bisa berjalan baik-baik saja, tapi kemungkinan besar akan berakhir buruk. Karena harapan dan target yang dipasang akan terlalu tinggi dan hanya ada ruang sangat kecil untuk melakukan kesalahan.

"Olahraga ini sungguh rumit, Anda melakukan kesalahan saat muda karena Anda belum punya pengalaman. Tapi pengalaman tidak bisa dibeli, itu butuh waktu."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ericsson: Pertarungan dengan Wehrlein berjalan "sangat seimbang"
Artikel berikutnya Horner: Verstappen tak akan tergoda Mercedes atau Ferrari

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia