Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Formula 1 didesak kurangi downforce

Menurut bos tim Toro Rosso, Franz Tost, pengurangan downforce sebesar 40-50 persen dapat membuat balapan Formula 1 menjadi lebih seru.

Kimi Raikkonen, Ferrari SF71H, Sebastian Vettel, Ferrari SF71H, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W09, Max Verstappen, Red Bull Racing RB14 Tag Heuer, and the rest of the field at the start of the race

Kimi Raikkonen, Ferrari SF71H, Sebastian Vettel, Ferrari SF71H, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W09, Max Verstappen, Red Bull Racing RB14 Tag Heuer, and the rest of the field at the start of the race

Sam Bloxham / Motorsport Images

Tahun ini, mobil-mobil Formula 1 bakal mengalami sejumlah perubahan kecil, termasuk desain sayap depan dan bargeboard yang lebih sederhana. Hal ini bertujuan untuk mengurangi sensitivitas mobil terhadap udara kotor sehingga balapan bisa berjalan lebih ketat.

Pada 2017, F1 memperkenalkan mobil generasi terbaru dengan downforce yang lebih tinggi untuk menghasilkan mobil tercepat sepanjang sejarah grand prix. Namun, menurut Tost, hal ini membuat para pembalap kesulitan melakukan aksi menyalip.

"Kami memiliki begitu banyak downforce, yang berarti, di tikungan berkecepatan tinggi, tidak ada yang bisa menempel mobil di depannya karena ada udara kotor. Titik pengereman pun juga tidak ada," kata Tost kepada Motorsport.com. "Jadi bagaimana Anda bisa menyalip?

"Ini berarti, FIA, FOM – mereka diisi orang berpengalaman di sana seperti Ross Brawn dan Pat Symonds – jadi mereka tahu apa yang seharusnya dilakukan: Kurangi ketergantungan aero, dimulai dengan downforce.

"Menurut saya, minimal harus dikurangi 40-50 persen dari jumlah downforce sekarang, sehingga mobil lebih goyah di tikungan.

"Dengan begitu, kita akan melihat pembalap harus berjibaku dengan mobil mereka.

"Mobil akan jauh lebih kencang di trek lurus, jadi Anda bisa dapat peluang untuk menyalip. Anda juga bisa menempel mobil di depan saat melewati tikungan.

"Perubahan ini sebenarnya mudah untuk diwujudkan, tinggal apakah mereka mau atau tidak?"

Akan tetapi, Tost menyadari idenya bakal mendapat pertentangan dari tim-tim lain. Ketika ditanya siapa yang menentang proposalnya, ia menjawab: "Tim-tim [lain]. Jangan pernah tanya mereka.

"[Pembuat regulasi] seharusnya membuat regulasi dan langsung katakan 'terima atau tidak'. Tapi mereka masih menanyakan hal seperti itu kepada tim.

"Mereka mendatangi Grup Kerja Teknis, dan Anda tahu siapa yang ada di sana? Para teknisi. Jadi jangan pernah bertanya ke teknisi!" tukasnya.

Foto oleh: Manuel Goria / Motorsport Images

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Foto oleh: Manuel Goria / Motorsport Images

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Renault tak ingin kecewakan Ricciardo
Artikel berikutnya McLaren-Williams kepayahan, bukti F1 tak kenal ampun

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia