Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Breaking news

Formula 1 pertimbangkan isi empat mobil dalam satu baris start

Formula 1 sedang menjajaki kemungkinan perubahan formasi mobil jelang start balapan, termasuk empat mobil dalam satu baris.

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, lead at the start of the race
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, lead at the start of the race

Selama ini formasi grid F1 jelang start terdiri dari dua mobil maksimal tiap barisnya, dan dalam baris tersebut, satu mobil berada di depan yang lain. Tapi Formula 1 tengah mempertimbangkan apakah akan melakukan perubahan, termasuk kemungkinan menempatkan empat mobil dalam satu baris start.

Supaya bisa diketahui apakah ide tersebut bisa diterapkan secara sukses dan menghasilkan aksi yang lebih seru, Formula 1 saat ini sedang melakukan pengujian secara virtual.

"Kami ingin mencoba beberapa ide seperti itu dalam dunia virtual," ucap Pat Symonds, mantan direktur teknis Williams – yang baru-baru ini ikut tergabung dalam sebuah kelompok kerja di bawah arahan direktur olahraga F1, Ross Brawn.

"Setelah itu kami bisa mengambil data statistiknya. Ini memberikan kita kesempatan untuk melakukan simulasi yang tidak bisa dilakukan secara mudah [dalam dunia nyata].

"Saya beri satu contoh hal yang sedang kami pertimbangkan pada tahun ini. Selama ini, grid start F1 terletak terpisah-pisah. Dan masalah yang kami ketahui selama ini adalah mobil tercepat sedikit berada di depan mobil posisi bawahnya.

"Padahal dulu tidak biasa seperti itu. Ada masa ketika dua mobil saling bersampingan. Bahkan pernah sempat juga – dan kami memiliki fotonya di ruang rapat kami di London, empat mobil berada di baris terdepan, kalau tidak salah itu terjadi di Monza.

"Apa yang akan terjadi jika kita melakukannya lagi? Hal-hal seperti itulah yang tidak bisa dengan mudah disimulasikan. Kami akan bekerja dengan grup eSports untuk berbicara kepada mereka: Ayo kita coba ubah grid, lakukan [tes] 20 balapan.

"Mereka tidak perlu melakukan balapan penuh 300km. Kami hanya ingin melihat apa yang terjadi dalam tiga lap pertama. Apakah lap pertama bisa berjalan lebih seru? Apakah akan ada kecelakaan besar di tikungan pertama?

"Dengan mencobanya dan melihat hasil statistiknya, kami akan bisa mengetahuinya. Kami kemudian bisa mengambil keputusan berdasarkan bukti yang kuat, sesuatu yang selalu saya pegang teguh dan lakukan secara reguler."

Kontroversi format kualifikasi 2016

Symonds kemudian menyingung kontroversi yang terjadi pada awal musim 2016 ketika F1 mengubah format kualifikasi. Setelah mendapat kritikan tajam dari para fans dan orang-orang di paddock, F1 mengembalikan format seperti semula.

"Mungkin Anda ingat dengan apa yang terjadi pada beberapa tahun yang lalu. Seseorang yang kini tidak lagi terlibat di F1, mengira mengubah prosedur kualifikasi tanpa perhitungan apa-apa adalah sebuah ide yang bagus.

"Tidak ada uji simulasi atau semacamnya.

"Bahkan orang yang IQ-nya hanya sebesar dua digit tahu kalau itu akan berakhir dengan bencana. Dan itulah yang pada akhirnya terjadi.

"Bagaimana hal seperti itu bisa terjadi? Kita harus memastikan hal seperti itu tidak terulang lagi"

Valtteri Bottas, Mercedes-Benz F1 W08 leads at the start of the race
Ted Kravitz, Sky TV and Pat Symonds
Pat Symonds (kanan), mantan direktur teknis Williams
Starting grid
Start action
The start of the race
Valtteri Bottas, Mercedes-Benz F1 W08  and Sebastian Vettel, Ferrari SF70H battle at the start of th
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Max Verstappen, Red Bull Racing RB13, Lewis Hamilton, Mercedes AMG
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Max Verstappen, Red Bull Racing RB13, Lewis Hamilton, Mercedes AMG
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, battles with Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, at the start of t
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Cosworth DFV: Mesin balap sejuta umat
Artikel berikutnya Pirelli: Kembalinya perang ban F1 akan merusak persaingan

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia