Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Betah di Formula E, Vandoorne tak tertarik politik F1

Mantan pembalap McLaren, Stoffel Vandoorne, merasa betah di Formula E setelah merasa risih dengan politik di paddock Formula 1.

Stoffel Vandoorne, HWA Racelab

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Menembus F1 sebagai juara umum GP2 dan runner-up Formula Renault 3.5, Vandoorne gagal tampil menonjol sepanjang dua musim dengan mobil yang kurang kompetitif. Pembalap Belgia itu juga selalu kalah dalam duel kualifikasi melawan rekan setimnya, Fernando Alonso, di setiap balapan musim 2018.

Setelah dilepas skuat Woking, Vandoorne berlabuh ke Formula E dan memperkuat tim HWA.

Ketika Motorsport.com bertanya apakah ia merasa dirugikan karena harus bersanding dengan dua kali juara dunia, Alonso, di F1, Vandoorne berkata: "Sulit untuk dikatakan. Saya tidak bisa mengubah apa yang terjadi, dan saya tidak menyesal dengan apa yang terjadi ketika saya bersama McLaren.

"Pastinya itu bukan masa-masa terbaik dalam karier balap saya, karena perjalanan saya cukup mulus sebelum itu. Tapi saya merasa lebih kuat karena itu.

"Ada banyak hal yang diluar kendali saya, tapi itu merupakan pembentukkan karakter dan saya melanjutkan hidup saya.

"Saya sekarang berada di lingkungan yang benar-benar berbeda, dan secara pribadi saya sungguh menikmatinya.

"Di sini lebih santai karena pembalap akrab satu sama lain, [tanpa] politik di paddock," ujarnya.

Vandoorne belum mencetak poin meski dua kali start dari posisi lima besar dari tiga balapan yang sudah digelar musim ini.

Pembalap berusia 26 tahun itu tidak sepenuhnya lepas dari F1 karena ia kini bertugas di simulator Mercedes. Namun ia tetap menyebut FE sebagai bagian dari rencana jangka panjangnya.

"F1 sangat sulit diprediksi," imbuhnya. "Jika Anda melihat bursa pembalap tahun lalu, benar-benar tidak terduga. Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi.

"Beberapa pembalap yang kami tidak mengira akan masuk ke grid F1, sekarang ada di sana. Dan beberapa pembalap yang kami mengira akan bertahan di F1, sekarang sudah tidak ada lagi.

"Saya tidak putus asa mati-matian untuk kembali ke F1."

Stoffel Vandoorne, HWA Racelab, VFE-05
Stoffel Vandoorne, HWA Racelab
Stoffel Vandoorne, HWA Racelab, VFE-05
Stoffel Vandoorne, HWA Racelab, VFE-05
Stoffel Vandoorne, HWA Racelab
Stoffel Vandoorne, HWA Racelab
Stoffel Vandoorne, HWA Racelab
Stoffel Vandoorne, HWA Racelab, VFE-05
Stoffel Vandoorne, McLaren
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL33
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Di Grassi balas komentar Marko tentang Formula E
Artikel berikutnya E-Prix Kota Meksiko: Di Grassi salip Wehrlein di garis finis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia