Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Gasly kaget dipasangi kompon basah oleh Toro Rosso

Pembalap Toro Rosso, Pierre Gasly, mengaku tidak mengira akan dipasangi kompon basah oleh timnya pada balapan GP Jerman.

Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Gasly, bersama dua rivalnya dalam persaingan papan tengah, Charles Leclerc dan Fernando Alonso, masuk ke pit ketika hujan turun rintik-rintik di beberapa tikungan Hockenheimring pada lap ke-44.

Lerclerc dan Alonso kembali ke trek dengan kompon intermediate, yang biasa dipakai untuk kondisi lintasan lembab. Tapi Gasly muncul dengan kompon basah, yang seharusnya hanya dipakai ketika lintasan benar-benar tergenang air.

Baca Juga:

Perjudian tersebut pada akhirnya tidak membuahkan hasil karena Gasly kesulitan mengendalikan mobilnya di atas trek yang sebagian besar masih kering. Ketika ia kembali beralih ke kompon kering, ia sudah terlanjur kehilangan waktu lebih dari satu menit.

Seusai balapan, Gasly menjelaskan bahwa keputusan tersebut bukan berasal dari dirinya. Ia sendiri mengaku kaget ketika timnya memasang kompon basah.

"Mereka meminta pendapat saya," terang Gasly. "Saya bilang pada mereka bahwa hujan masih ringan, dan kemudian mereka memanggil saya untuk pit, tapi saya tidak mengira mereka akan memasang kompon basah.

"Setelah dipasangi kompon basah, saya berpikir 'oke kita coba saja', karena mereka yang punya radar cuaca sementara saya tidak.

"Saya masih sempat berpikir 'yeah, oke, mungkin ini akan membuahkan hasil', tapi setelah tiga tikungan, saya berkata kepada diri sendiri 'oke, apakah hujan akan turun sekarang dan kita punya peluang, atau kita akan mati'.

"Lalu saya bertahan di trek selama tiga lap. Setelah itu ban saya menjadi terlalu panas, benar-benar hal yang tidak memungkinkan."

Kesulitan Gasly tertangkap kamera saat ia melebar ke jebakan pasir di luar Tikungan 12.

"Saya tidak percaya betapa licinnya di sana dengan kompon basah. Dengan kondisi trek masih kering, saya tergelincir di mana-mana.

"Bisa dibilang tingkat cengkeraman yang saya miliki waktu itu lebih sedikit dibanding [mobil-mobil] Formula Renault. Bahkan di lurusan saya tidak bisa tancap gas, karena roda saya terus berputar dan saya juga mengalami oversteer di setiap tikungan."

Kendati demikian Gasly tetap membela keputusan untuk melakukan perjudian karena ia sedang melaju di posisi ke-15 sebelum turunnya hujan.

"Posisi kami waktu itu memang sudah lebih dulu tidak bagus," tambahnya. "Mereka [Toro Rosso] merasa keuntungan yang didapat jika [perjudian itu] berhasil akan lebih besar ketimbang tetap dengan strategi yang sama.

"Peluang keberhasilannya memang cukup kecil. Tapi ketika sedang melaju di posisi ke-11, ke-12, atau ke-13, itu tidak menjadi masalah.

"Itulah alasan mengapa kami mencobanya. Kami berharap hujan turun lebih deras dan memperoleh banyak poin, tapi pada akhirnya itu tidak membuahkan hasil."

Laporan tambahan oleh James Roberts

VIDEO: Highlights balapan GP Jerman

Pierre Gasly, Toro Rosso
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Toro Rosso STR13
10

Ikuti Motorsport.com di:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hamilton: Saya "100 persen" terbuka dengan steward FIA
Artikel berikutnya Whiting: Insiden Hamilton beda dengan penalti Raikkonen di Baku

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia