Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Hamilton ingin balapan Sochi dibalik ke arah berlawanan

Pemenang GP Rusia, Lewis Hamilton, menyarankan balapan Formula 1 di Sochi dibalik ke arah berlawanan agar berjalan lebih seru.

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W09, leads Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09, Sebastian Vettel, Ferrari SF71H, Kimi Raikkonen, Ferrari SF71H, Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-18, Charles Leclerc, Sauber C37, at the start of the race

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images

Dari lima balapan GP Rusia yang digelar sejak masuk ke kalender F1 pada 2014, hanya ada dua pemenang yang start dari posisi pole. Namun fakta tersebut tidak begitu berarti bagi kebanyakan orang yang merasa dibuat bosan karena minimnya aksi salip-menyalip.

Baca Juga:

Setelah merebut kemenangannya yang ketiga di GP Rusia pekan lalu, Hamilton menyarankan F1 untuk mengambil ide yang berani.

"Sochi adalah tempat yang indah," ujar Hamilton. "Ketika Anda sendirian melakukan lap, rasanya masih bagus. Tapi ini sama sekali tidak bagus untuk balapan.

"Di sini ada bagian trek lurus yang panjang, tapi karena karakteristik sirkuit, itu membuat dua sektor pertama menjadi kencang.

"Begitu sampai di sektor terakhir, ban belakang sudah terlalu panas, dan kita sulit mengikuti mobil lain, jadi kita tidak bisa dapat kesempatan untuk menyerang."

Hamilton menambahkan, "Di ruang ganti saya berkata 'mereka sebaiknya mencoba balapan ke arah berlawanan'.

"Dengan begitu kita bisa dapat sektor pertama yang lambat dan setelah itu diikuti dengan dua sektor cepat. Saya tidak tahu apakah itu akan membuat perbedaan. Tapi setidaknya mereka harus mengubah sesuatu dengan trek agar lebih cocok untuk balapan."

Membalik orientasi arah balapan diyakini akan menjadi tantangan berat dari segi logistis. Karena trek juga harus memodifikasi penempatan kerb, pos marshal, area run-off, dan dinding atau pagar pembatas.

FIA kemudian harus melakukan homologasi ulang dan perubahan orientasi trek justru bisa menjadi permanen, seperti yang terjadi dengan sirkuit Misano setelah renovasi besar-besaran pada 2006.

Selama ini belum pernah ada balapan bertaraf internasional yang secara temporer dilangsungkan ke arah berlawanan.

Perubahan zona DRS

Hamilton mengungkapkan bahwa ia sebelumnya sudah meminta perubahan kecil untuk balapan tahun ini kepada direktur balap FIA, Charlie Whiting.

"Saya sudah meminta Charlie untuk memajukan titik aktivasi DRS, karena mungkin itu akan memperbesar peluang terjadinya overtaking," ujar Hamilton.

Tapi Whiting menjelaskan bahwa permintaan Hamilton tersebut dilakukan selama briefing pembalap dan dinilai sudah terlalu telat untuk diterapkan.

"Tidak memungkinkan untuk dilakukan dalam waktu satu malam," terang Whiting. "Terlalu banyak sistem yang harus ikut diubah

"Tentu kami akan memikirkan sesuatu untuk tahun depan. Sementara itu, kami akan mencari tahu alasan mengapa selama ini balapan tidak berjalan sesuai harapan."

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1
Sebastian Vettel, Ferrari SF71H, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09
Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1 W09
Aksi start
Aksi start
Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1 W09
Sebastian Vettel, Ferrari SF71H, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W09, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09
10

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Analisis: Konsep yang jadi harapan terakhir Ferrari rebut titel
Artikel berikutnya Honda persiapkan mesin spesifikasi terbaru untuk GP Jepang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia