Menang di Monza, Hamilton: Itu pukulan telak buat Ferrari
Menurut Lewis Hamilton, kemenangan yang ia raih di GP Italia merupakan pukulan telak untuk Ferrari dalam perebutan titel Formula 1 2018
Watch: Delapan gelar Lewis Hamilton
Usai merengkuh kemenangan krusial di Belgia, skuat Kuda Jingkrak tampak berpeluang besar melanjutkan momentum di balapan kandang mereka. Apalagi setelah Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel berhasil mengunci baris start terdepan di Monza.
Namun, keputusan Ferrari yang mengizinkan kedua pembalap mereka bertarung selepas start justru dimanfaatkan Hamilton. Pembalap Mercedes itu mampu mendekat dan mengambil sisi dalam Vettel jelang chicane kedua.
Setelah menyalip Vettel, yang melintir akibat bersenggolan, Hamilton mengejar Raikkonen hingga akhirnya berhasil mengambil alih pimpinan dan finis sebagai pemenang.
Penampilan gemilang Hamilton di depan para fans setia Ferrari menjadi awal dari rentetan kemenangan beruntun di tiga balapan berikutnya, yakni Singapura, Rusia, dan Jepang. Tak ayal, Hamilton menyebut kemenangan di Monza sebagai kunci dari keberhasilannya mengamankan titel tahun ini.
“Menurut saya, hari itu adalah pukulan telak untuk mereka dari segi psikologis,” ucap Hamilton dalam sebuah wawancara terbatas yang ikut dihadiri Motorsport.com.
“Dan tidak hanya satu saja. Bagi Seb, ia juga mengalami kesulitan psikologis ketika melakukan kesalahan sendiri.
“Ketika tim melakukan kesalahan, itu memang menyakitkan, tapi akan lebih menyakitkan jika Anda sendiri yang melakukan kesalahan sebagai pembalap. Karena itu terjadi ketika Anda yang memegang kendali, jadi itu perasaan yang buruk.
“Kemudian kami terlibat dalam pertarungan di Monza, dan saya yakin itu menjadi pukulan telak buat mereka.”
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1, menyapa fans usai GP Italia
Foto oleh: Manuel Goria / Sutton Images
Hamilton sendiri mengakui setelah kalah di Belgia, dirinya sempat dibuat frustrasi setelah gagal start dari baris terdepan di Monza.
“Di balapan sebelumnya kami kalah. Kami sadar dengan tantangan yang harus kami hadapi di Monza,” imbuhnya. “Kami ingin tampil lebih baik dan berharap setidaknya bisa start dari posisi kedua.
"Jadi saya merasa frustrasi... bahkan kesal pada diri saya sendiri. Tapi itu sudah biasa, dan saya tidak menahan perasaan itu.”
“Pada Sabtu malam harinya, saya berpikir keras dalam mengukur tingkat keagresifan untuk esok harinya. Itu cukup sulit, karena jika terlalu agresif maka Anda bisa melintir, start dari belakang, atau bahkan kecelakaan.
“Tapi jika kurang agresif, maka ada kemungkinan Anda tidak berhasil memanfaatkan celah yang terbuka.”
Meski kesuksesan di Monza disebut sebagai pencapaian penting, Hamilton sadar ia dan timnya harus bekerja lebih keras untuk memenangi titel.
“Setelah hasil bagus, kami tidak boleh cepat berpuas diri. Kami tahu harus terus bekerja,” ujarnya.
“Kami masih harus menghadapi GP Singapura, di mana Ferrari biasanya mampu menaklukkan kami. Tapi ternyata itu menjadi minggu yang luar biasa.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments