Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Hartley: Saya telepon Marko begitu Porsche akhiri LMP1

Debutan Toro Rosso Formula 1, Brendon Hartley, mengungkapkan bahwa dirinya sempat menelepon mantan mentornya di Red Bull, Helmut Marko, usai pengumuman berakhirnya program LMP1 Porsche.

Brendon Hartley, Toro Rosso STR04

Brendon Hartley, Toro Rosso STR04

LAT Images

Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso

Hartley mendapatkan kesempatan tidak terduga dari Toro Rosso untuk membalap di GP Amerika Serikat pada akhir pekan ini. Peluang itu datang menyusul kepindahan Carlos Sainz jr ke Renault, sementara Pierre Gasly sedang berjuang memperebutkan titel Super Formula di Suzuka.

Sempat didukung Red Bull semasa karier juniornya, termasuk saat menjuarai titel Formula Renault Eurocup, dan raihan peringkat ketiga di ajang F3 Inggris 2008. Tapi pada 2010, pembalap asal Selandia Baru itu terdepak keluar dari program junior Red Bull.

Ia kemudian beralih ke ajang sportscar dan akhirnya mendapat panggilan untuk memperkuat tim Porsche LMP1. Bersama skuat Weissach, tahun ini Hartley berhasil memenangi balapan bergengsi Le Mans 24 Jam. Ia juga telah meraih gelar juara dunia FIA World Endurance Championship pada 2015 bersama rekan satu mobilnya, Mark Webber dan Timo Bernhard.

Hartley mengungkapkan bahwa dirinya sempat menghubungi penasihat motorsport Red Bull, Marko, begitu ia mengetahui informasi berhentinya program LMP1 Porsche pada akhir 2017.

"Saya menelepon Helmut setelah program LMP1 diumumkan berhenti. Saya hanya bilang 'jika ada kesempatan, saya siap'," ujar Hartley kepada Motorsport.com.

"Ia menerima pesan tersebut, dan sekarang kesempatan itu datang di menit-menit terakhir – dan juga cukup mengejutkan."

Beberapa minggu yang lalu, Hartley menjajal simulator F1 Red Bull – pertama kalinya bagi Hartley sejak 2012, saat itu bersama Mercedes. Ia mengakui bahwa dirinya saat itu belum mengetahui akan mendapatkan kesempatan balap bersama Toro Rosso.

"Pertama-tama, saya melakukan tes simulator dan tidak banyak bertanya," ucapnya. "Mereka bilang 'datang saja', dan saya menjawab 'OK'. Saya benar-benar tidak tahu akan ada kesempatan untuk turun di Austin.

"Lalu semuanya berjalan sangat cepat. Bisa dibilang saya baru mengetahuinya hanya beberapa saat sebelum tersebar ke media."

Brendon Hartley, Porsche Team, di podium juara Le Mans 24 Jam 2017

Brendon Hartley, Porsche Team, di podium juara Le Mans 24 Jam 2017

Foto oleh: Rainier Ehrhardt

Brendon Hartley, Test Driver, Red Bull Racing (2008)

Brendon Hartley, Test Driver, Red Bull Racing (2008)

Foto oleh: XPB Images

Brendon Hartley, Test Driver, Red Bull Racing (2008)

Brendon Hartley, Test Driver, Red Bull Racing (2008)

Foto oleh: XPB Images

#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley

#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley

Foto oleh: Marc Fleury

Brendon Hartley, Porsche Team

Brendon Hartley, Porsche Team

Foto oleh: Rainier Ehrhardt

Brendon Hartley, Test Driver, Red Bull Racing (2008)

Brendon Hartley, Test Driver, Red Bull Racing (2008)

Foto oleh: XPB Images

6

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tim rival: Situasi Ferrari bisa bertambah "kacau"
Artikel berikutnya Data dan fakta jelang GP Amerika Serikat di Austin

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia