Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Honda sekarang beda dari tahun-tahun sebelumnya

Masalah mesin tak sesering seperti ketika masih bersama McLaren, Honda puas dengan reliabilitas sepanjang musim Formula 1 2018.

Toyoharu Tanabe, F1 Technical Director, Honda, and Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images

Berkolaborasi dengan Toro Rosso pada musim 2018, Honda meraup poin lebih banyak dibandingkan tahun lalu saat masih menjadi mitra McLaren. Mereka juga mencatat hasil fantastis, finis keempat di GP Bahrain, hasil terbaik Honda sejak kembali ke F1 tiga tahun silam.

Bersama McLaren pada 2017, tercatat ada sembilan kasus DNF (gagal finis) yang berkaitan dengan masalah mesin Honda. Dengan adanya peningkatan reliabilitas sepanjang 2018, Honda hanya menyebabkan tiga DNF bagi duo Toro Rosso, Pierre Gasly dan Brendon Hartley.

"Sangat sulit untuk memasang ekspektasi pada musim ini karena kami memiliki mitra baru," kata Toyoharu Tanabe, direktur teknis Honda, kepada Motorsport.com.

"Tahun-tahun sebelumnya, kami mengalami banyak kerusakan dan masalah. Prioritas kami untuk musim ini adalah [meningkatkan] reliabilitas dan tentunya performa.

“[Sekarang] reliabilitas power unit kami sudah mencapai level yang nyaman. Jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya."

Baca Juga:

Pada balapan pembuka, mesin pembakaran dalam Gasly mengalami kerusakan akibat masalah pada turbo dan MGU-H. Namun hal itu disebabkan oleh MGU-H yang memang masih berasal dari musim 2017. Spesifikasi 2018 baru bisa diperkenalkan pada ronde berikutnya di Bahrain.

Sejak itu Honda relatif tanpa masalah, terlepas dari kerusakan mesin pada Abu Dhabi, dan beberapa kali mengganti komponen mesin seiring kemunculan spesifikasi ketiga. Namun Toro Rosso menilai hal ini perlu dilakukan sebagai persiapan menyongsong musim 2019.

"Anda bisa melakukan tes berkali-kali di dyno. Tapi Anda tidak bisa menciptakan [kondisi] getaran yang sama [seperti saat balapan]. Anda tidak akan pernah tahu seberapa bagus driveability dari power unit itu," ujar Franz Tost, bos tim Toro Rosso, kepada Motorsport.com.

"Oleh karena itu kami mendorong spesifikasi baru ini di penghujung musim. Jadi kami melakukan ini bukan hanya sekadar untuk ronde di Meksiko atau di Austin.

“Honda mengembangkan sesuatu, dan kami tentu ingin tahu seberapa [bagus] pengembangan baru ini? Apakah cocok dengan mobil? Bagaimana dengan getarannya, saat naik gigi, turun gigi?

“Kami benar-benar ingin tahu dari segi performanya. Tidak hanya tenaga yang dikeluarkan dari mesin, tapi juga benar-benar seluk beluknya."

Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13
Franz Tost, Team Principal, Scuderia Toro Rosso,  Toyoharu Tanabe, Direktur Teknis F1 Honda
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13
Toyoharu Tanabe, Direktur Teknis F1 Honda
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13
Toyoharu Tanabe, Direktur Teknis F1 Honda
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Williams: Semua bagian mobil kami bermasalah
Artikel berikutnya Hamilton sudah selevel Senna dan Schumacher

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia