Honda ubah pendekatan pengembangan mesin F1
Menurut bos Honda, Yusuke Hasegawa, pabrikan mobil asal Jepang itu telah mengubah pendekatan dalam pengembangan mesin Formula 1.
Fernando Alonso, McLaren MCL32
Glenn Dunbar / Motorsport Images
Kerap dirundung masalah ketahanan dan kurangnya tenaga pada mesin mereka, Honda kembali menjalani awal musim yang sulit meski sudah memasuki tahun ketiga bersama McLaren di F1.
Juli lalu, Hasegawa mengungkapkan bahwa Honda kesulitan mendapatkan data yang akurat dari dyno. Hal itu membuat pihaknya kini sudah tidak terlalu bergantung pada hasil tes dyno untuk membuktikan performa tiap spesifikasi.
"Kami mengubah cara kerja kami dalam pengembangan ini," ucapnya kepada Motorsport.com. "Kami sudah tidak lagi terfokus pada pengembangan silinder tunggal [di dyno].
"Kami tetap bisa memeriksa faktor atau elemen dari konsep [blok] silinder tunggal. Tapi kini kami paham bahwa kami harus memeriksanya dengan mesin V6 untuk memfinalisasi spesifikasi.
"Jadi kami sudah tidak lagi terlalu bergantung pada hasil silinder tunggal. Sebagai patokan, hasil tes silinder tunggal masih penting. Tapi untuk mencari performa sebenarnya, kami harus memeriksa hasil tes V6."
MGU-H menjadi salah satu momok terbesar Honda musim ini. Namun, sejak pembaruan Silverstone Hasegawa kini percaya pabrikan mesin asal Jepang itu sudah bisa mengatasi masalah tersebut.
"Pemecahan masalah MGU-H membutuhkan waktu yang sangat lama," tambah Hasegawa. "Sangat sulit untuk dipahami [akar permasalahannya] di dyno.
"Sebentar lagi kami akan bisa mengatasinya [masalah MGU-H]. Kami tinggal butuh konfirmasi di sirkuit."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments